f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
Screen time

Mencegah Stunting dengan Menyehatkan Perempuan

stunting infografis

Stunting adalah suatu kondisi di mana panjang/tinggi badan seorang anak lebih pendek dibandingkan panjang/tinggi badan anak yang lain pada umumnya (yang seusia). Penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting juga diakibatkan oleh infeksi yang berulang terjadi pada anak baik berupa penyakit infeksi menular; seperti infeksi pernafasan (pneumonia), infeksi saluran pencernaan (diare) dan lain lain. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan nantinya akan tampak saat usia anak dua tahun. Stunting saat ini menjadi masalah serius di Indonesia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) bahwa angka stunting pada anak balita yaitu; 30,8% dan pada baduta 29,9%, menunjukkan penurunan dibandingkan Riskesdas 2013 dengan angka stunting 37,2%. Meskipun tren angka stunting mengalami penurunan, akan tetapi angka stunting kita masih berada di bawah rekomendasi WHO (yaitu di bawah 20%). Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.

Stunting berarti pendek tapi tidak semua anak pendek adalah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Kekurangan gizi sejak dari dalam kandungan bisa menimbulkan gangguan pada pertumbuhan otak dan organ lain; yang mengakibatkan anak lebih berisiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Ada dua syarat untuk mengatakan seorang anak mengalami stunting, yakni malnutrisi dan mengalami infeksi kronis.

Baca Juga  Seperti Kopiah, Memakai Cadar Boleh Lepas-Pasang

Stunting mempengaruhi tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.

1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK)

Oleh karenanya kita harus fokus untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya atau bertambahnya angka stunting. Fokus utamanya adalah intervensi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yang dimaksud dengan 1000 HPK adalah mulai sejak dalam kandungan selama 9 bulan, sampai anak berusia 2 tahun. Jadi 9 bulan dalam kandungan (270 hari) dan usia 2 tahun (730 hari), dengan total 1000 hari.

Salah satu sasarannya tentulah ibu hamil. Sejak hamil si ibu melakukan pemeriksaan atau ANC (antenatal care) yang rutin baik ke puskesmas, rumah sakit, bidan maupun dokter spesialis kandungan. Asupan nutrisi gizi seimbang dan lengkap untuk para ibu hamil, konsumsi rutin suplemen yang diperlukan selama hamil baik berupa asam folat maupun zat besi, dan kontrol teratur untuk mengetahui adanya faktor risiko kelahiran yang membahayakan, merupakan hal yang harus dilakukan semua ibu hamil. Asam folat sangat penting untuk mencegah risiko terjadinya kecacatan tabung saraf otak. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia. Ibu hamil dengan anemia berisiko terjadi perdarahan dan kematian atau melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang disertai dengan intelektual yang rendah nantinya.

Selama hamil perlu adanya pemberian makanan tambahan, pemenuhan gizi, bahkan menysuun rencana persalinan dengan dokter atau bidan yang ahli. Ibu hamil harus memastikan dirinya mendapat nutrisi yang lengkap dengan kandungan gizi yang baik dan seimbang. Seorang ibu hamil membutuhkan 300-400 kalori tambahan setiap harinya. Kecukupan gizi bagi ibu hamil bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin dan mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal. Sehingga dapat menjalani kehamilan dengan baik dan aman, membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, kemudian mengatasi permasalahan selama kehamilan, serta Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah kelahiran bayi

Baca Juga  Saudagar Perempuan yang Suka Berderma (2)

Kesehatan Perempuan Hamil Disiapkan Sejak Remaja

Mempersiapkan perempuan sehat saat hamil nantinya dimulai jauh sebelum mereka menikah. Termasuk juga mempersiapkan masa remajanya. Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa yang melibatkan perubahan berbagai aspek seperti aspek biologis, psikologis, dan sosial-budaya. WHO mendefinisikan remaja sebagai perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya pematangan seksual dan reproduksi, suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari ketergantungan sosioekonomi menjadi mandiri. Secara biologis, saat seorang anak mengalami pubertas dianggap sebagai indikator awal masa remaja. Namun karena tidak adanya petanda biologis yang berarti untuk menandai berakhirnya masa remaja, maka faktor-faktor sosial, seperti pernikahan, biasanya digunakan sebagai petanda untuk memasuki masa dewasa.

Sangat penting memperhatikan kesehatan reproduksi para remaja yang menyangkut kondisi sehat reproduksi baik itu fungsi, sistem dan proses reproduksinya. Mereka harus dibekali ilmu yang cukup karena berkaitan dengan ancaman berbagai penyakit kelamin akibat hubungan atau pergaulan bebas. Bahkan ancaman kematian karena tindakan yang dilakukan tanpa pemikiran yang matang; misalnya melakukan aborsi karena sudah terjadi kehamilan di luar nikah. Maka dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Termasuk juga menghindari dan melindungi mereka terhadap berbagai ancaman kekerasan seksual.

 Jadi dengan adanya persiapan kesehatan terutama kesehatan reproduksi seorang perempuan yang dimulai sejak usia remaja, dewasa menjelang menikah bahkan sampai perempuan tersebut hamil. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lahirnya generasi yang sehat dan bebas dari stunting.   

Bagikan
Post a Comment