f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
keuangan

Mengelola Keuangan Keluarga Berkelanjutan

Meskipun uang bukan segalanya, kita semua sepakat bahwa uang memainkan peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidup kita. Namun, pertanyaannya adalah sejauh mana uang dapat membuat kita bahagia dan mencapai kehidupan yang sejahtera? Apakah setiap negara maju selalu memiliki masyarakat yang hidup dengan nyaman? Bagaimana pandangan Islam mengenai pengajaran pengelolaan keuangan keluarga agar masyarakat sejahtera?

Menurut PBB, negara maju memiliki ciri seperti, tingginya pendapatan, rendahnya tingkat pengangguran, kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendidikan yang berkualitas, dan faktor-faktor lainnya. Namun, jika kita melihat kondisi Indonesia saat ini, terdapat perbedaan yang signifikan dengan negara maju yang telah disebutkan sebelumnya. Indonesia memiliki tingkat pengangguran yang masih tinggi dan kurangnya budaya disiplin merupakan tantangan utama dalam mencapai cita-cita menjadi negara maju.

Meniti Kesejahteraan Keluarga

Dalam kegiatan Gerakan Subuh Mengaji di channel YouTube tvMu, Bapak Yudi Haryadi, S.E, M.M, memberikan pesan tentang pengelolaan keuangan keluarga menurut syariah. Pada awal pemaparannya, beliau mengutip ayat dari Quran Surah Al-Qasas ayat 77 yang mengajarkan mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Hal ini menunjukkan bahwa harta yang kita miliki tidak hanya dimaksudkan untuk kehidupan dunia saja, tetapi juga memiliki peran penting dalam persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu, kita perlu berperilaku bijak dalam mengelola harta dan memanfaatkannya untuk beribadah dan membantu sesama.

Adapun dalam pembahasan lainnya, Bapak Yudi Haryadi juga membicarakan peran nafkah dalam keluarga menurut pandangan Islam. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW telah menetapkan peran masing-masing suami dan istri dalam keluarga. Suami bertanggung jawab mencari nafkah halal, sementara istri bertanggung jawab mengatur keuangan keluarga.

Baca Juga  Laki-Laki dan Perempuan Setara Berperan dalam Pernikahan

Namun, suami juga perlu memberikan bantuan jika istri mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan, dan istri diperbolehkan mencari nafkah dengan izin suami. Hal ini sesuai dengan prinsip tolong-menolong yang terdapat dalam Quran Surah Al-Maidah ayat 2.

Sukses Mengelola Keuangan Keluarga

Dalam ceramah yang menginspirasi, Bapak Yudi Haryadi, S.E, M.M, mengingatkan pentingnya mengelola keuangan dengan baik dalam Islam. Beliau menegaskan bahwa keyakinan kepada Allah harus terus terjaga. Sebab, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kita juga harus menjaga niat tulus untuk beribadah kepada Allah dengan khusyuk. Sehingga, prinsip utama yang perlu terlaksana dalam kehidupan adalah dengan mencari penghasilan yang halal dan menjauhi yang haram.

Bapak Yudi juga membahas pentingnya mencari penghasilan yang halal, mengelola uang dengan niat baik, dan berbagi dengan sesama melalui sedekah. Beliau menyoroti bahwa dalam keluarga, komunikasi dan dukungan antara suami istri sangat penting saat mencari rezeki. Sesama anggota keluarga sebaiknya memiliki peran dalam memberikan nasihat agar bijak dalam mengelola harta keluarga, menghindari pemborosan, keserakahan, atau penggunaan yang haram. Semua pandangan ini memberikan pedoman berharga bagi keluarga dalam mengelola uang mereka agar tetap seimbang dan mendapatkan keberkahan.

Optimalisasi Potensi Keluarga

Bapak Yudi Haryadi, S.E, M.M juga turut menyampaikan pandangan Islam mengenai pentingnya mengoptimalkan potensi anak-anak dalam hal penghasilan rezeki. Beliau menasehati bahwa anak-anak juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan rezeki dari Allah, tetapi ini juga memerlukan dukungan dari orang tua dalam mendukung minat bakat anak-anaknya.

Beliau menjelaskan bahwa dalam Islam, penting untuk memperhatikan pertumbuhan anak dengan baik. Anak-anak sebaiknya terlatih untuk mandiri dan memiliki penghasilan ketika usianya sudah cukup matang. Orang tua juga perlu mengajak anak-anak untuk memiliki kesadaran dalam membantu mereka. Ini akan membantu pertumbuhan ekonomi keluarga Muslim agar berjalan lancar dan mendapatkan keberkahan. Bapak Yudi juga menyoroti pentingnya orang tua untuk tidak memanjakan anak-anak mereka, sehingga mereka tumbuh mandiri, patuh kepada orang tua, dan tidak bergantung pada orang lain.

Baca Juga  Menciptakan Kesetaraan dalam Perkawinan

Selain itu, beliau juga menjelaskan aturan-aturan dalam syariat Islam yang mengatur pengeluaran dalam keluarga Muslim. Ini termasuk kewajiban suami mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kewajiban untuk menyisihkan harta kepada orang tua, serta izin bagi istri untuk membantu keuangan suami. Semua anggota keluarga sebaiknya sama-sama berhemat dan bijaksana dalam pengeluaran, dengan penekanan pada keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran yang bermanfaat.

Selain itu, Beliau juga mengajarkan skala prioritas pengeluaran, dengan alokasi untuk kebutuhan keluarga, melunasi utang, tabungan, dan keinginan lainnya. Semua ini menekankan pentingnya sikap pertengahan atau adil dalam manajemen keuangan keluarga dalam Islam.

Sebagai penutup, Bapak Yudi Haryadi, S.E, M.M, mengingatkan kita bahwa bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan tambahan rezeki dari Allah. Beliau menegaskan bahwa ketika kita bersyukur atas apa yang telah diberikan, maka Allah akan memberikan lebih banyak berkah dan rezeki dalam hidup kita. Pesan ini menjadi pelajaran berharga dalam manajemen keuangan keluarga, yaitu menghargai apa yang sudah kita miliki sebagai langkah awal menuju keberkahan dalam kehidupan ekonomi keluarga.

Bagikan
Post a Comment