f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
hari lahir pancasila

Memaknai Hari Lahir Pancasila

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Ini untuk mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini, kita punya filosofi. Dan sebagai sebuah filosofi, itu menjadi pandangan hidup kita.

Filosofi itu semacam prinsip logis yang bersifat abstrak. Dia bersifat wacana umum dan mendasar. Sebagai sebuah wacana, dia hanya bisa dipahami atau diajarkan. Supaya bisa diamalkan, harus diterjemahkan menjadi panduan teknis terlebih dahulu.

Karena sifatnya yang umum itu, cakupannya sangat luas. Yaitu melingkupi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan di dalamnya, terdapat banyak sekali lingkup. Seperti lingkup kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan seterusnya. Kemudian, karena sifatnya yang mendasar, dia mendasari banyak hal itu.

Pancasila Sebagai Filosofi

Filosofi itu semacam wacana logis yang sistemik yang menjadi panduan bagi seseorang dalam bertindak. Misalnya, mengapa porsi makanan di restoran mewah cenderung kecil? Itu supaya pelanggan lebih menghargai sajian. Jadi, semakin kecil porsi makanan semakin dihargai oleh pelanggan. Ini adalah filosofi. Sebelum diamalkan, orang harus paham dulu konsep itu.

Contoh penerjemahan filosofi itu misalnya dengan membuat porsi makanan menjadi kecil. Ini wilayah teknis. Namun, di dalam pekerjaan teknis ini, tetap ada wacana tentang logika porsi kecil itu. Pancasila sebagai sebuah filosofi juga begitu. Dia harus dipahami dulu, baru kemudian diterjemahkan ke wilayah teknis.

Ketuhanan

Sila pertama. Diktum “Ketuhanan yang Maha Esa” mencerminkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang religius. Religius artinya, kita beragama. Meyakini tuhan yang agung. Menaati apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Dan sebagai manusia yang beragama tentu didorong untuk berbuat kebaikan.

Tidak ada agama yang mengajarkan untuk merusak, membunuh kehidupan, mencuri, mengambil hak orang lain, berbuat curang, melukai perasaan orang lain, atau berbuat kejahatan dalam bentuk apapun. Semua agama mengajarkan tentang kebaikan. Untuk diri sendiri, untuk orang-orang di sekitar, untuk negara, bahkan berbuat baik untuk alam semesta ini.

Baca Juga  Pendidikan Berkarakter Pancasila dan Generasi Masa Depan

Nah. Peringatan hari lahir Pancasila salah satunya tentu mengingatkan kita bahwa kita menganut filosofi ketuhanan yang maha Esa. Bahwa kita ini manusia beragama. Punya agama. Dan nilai-nilai agama itu harus kita implementasikan dalam kehidupan ini.

Kemanusiaan

Di peringatan hari lahir Pancasila ini, kita juga diingatkan bahwa kita punya filosofi tentang kemanusiaan. Yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Filosofi tentang kemanusiaan lahir di Eropa. Yang pada intinya mengatakan bahwa, manusia adalah pusat kehidupan dan pusat dunia. Sehingga manusia bebas untuk berkembang dan melakukan apa saja terhadap dunia ini. Itu yang mendorong manusia bisa maju.

Namun, kemanusiaan yang kita anut bukan semata-mata kemanusiaan. Namun disertai dengan keadilan dan adab. Kemanusiaan yang tidak disertai keadilan mengakibatkan manusia mengejar kemajuan untuk dirinya sendiri. Kemanusiaan yang tanpa disertai adab mengakibatkan manusia mengejar kemajuan dengan cara apa saja.

Nah, kemanusiaan yang adil dan beradab meniscayakan kemajuan itu merata untuk semua orang dan dicapai dengan cara-cara yang benar. Merata misalnya, dalam konteks ekonomi tidak ada kesenjangan ekonomi. Tidak ada lagi masyarakat miskin. Semua berkecukupan dan seterusnya. Dalam konteks hukum, hukumnya merepresentasikan keadilan untuk semua. Dan seterusnya.  

Nah, di peringatan hari lahir Pancasila ini, kita diingatkan kembali. Bahwa kita punya filosofi kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan itu harus kita aktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini.

Persatuan

Sila tentang persatuan ini mengingatkan kita bahwa kita ini bangsa yang besar dan satu. Negara kita terdiri dari banyak pulau yang tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari pulau-pulau besar yang sudah kita kenal sampai pulau-pulau kecil yang belum diberi nama. Itu semua tergabung dalam satu wadah, yaitu Indonesia.

Begitu juga banyak bahasa yang tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari bahasa yang sudah kita kenal, sampai bahasa-bahasa lokal yang belum pernah kita dengar. Dan itu semua tergabung dalam satu nama, yaitu Indonesia.

Baca Juga  Mari Hapus Kebencian dan Tebarkan Cinta

Begitu juga suku dan budaya. Meski tidak terhitung jumlahnya dan berbeda-beda, semua itu tergabung dalam satu rahim yang bernama Indonesia. Dan di hari peringatan hari lahir Pancasila ini, kita diingatkan kembali pada semua itu. Bahwa kita adalah bangsa yang satu dan besar.

Kerakyatan

Sila ini berbicara tentang model kerakyatan. Rakyat itu kumpulan orang-orang di suatu wilayah yang terpimpin. Nah, bagaimana model kerakyatan kita? Kerakyatan kita dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Bijaksana adalah level paling tinggi dari sikap dan tingkah laku. Para ahli filosofi banyak mengolah pikiran hanya untuk menemukan kebijaksanaan. Nah, kita menganut filosofi bahwa kepemimpinan kita itu harus bijaksana. Dan itu dilakukan dengan permusyawaratan.

Musyawarah itu berunding dengan baik untuk menemukan solusi yang paling baik untuk semua. Tidak semua orang bisa hadir dalam musyawarah itu. Tempatnya tidak cukup. Karena itu, dilakukan dengan perwakilan.

Singkat kata, sila ini bukan semata-mata tentang demokrasi. Tapi, lebih mendalam dari sekedar demokrasi. Yang artinya, dalam menjalankan negara ini, kita punya filosofi yang sangat arif dan luhur. Dan di peringatan hari lahir Pancasila ini, kita diingatkan atas itu.

Keadilan Sosial

Keadilan sosial juga adalah filosofi yang sangat mendasar. Makna adil itu sendiri sangat luas. Misalnya, salah satu kalimat yang sering dipakai untuk menggambarkan tentang keadilan adalah, bahwa keadilan itu tidak tampak tapi bisa dirasakan. Atau dikatakan adil jika punya manfaat. Adil artinya juga tidak memihak. Jadi, banyak sekali pengertian keadilan. Dan kata sosial di situ juga luas sekali. Bisa sosial ekonomi, sosial politik, sosial budaya dan seterusnya.

Tapi, intinya begini. Kehidupan ini adil ketika semua orang hidup bahagia, sejahtera, aman, setara, damai, makmur, berkecukupan, arif, mulia, bermartabat, sentosa dan seterusnya. Saya gambarkan sebagaimana hidup di surga. Itulah kehidupan yang adil. Dan itu berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia. Ini gambaran tentang cita-cita sila ini.

Baca Juga  Indonesia Darurat Musuh Bayangan

Nah, di hari peringatan kelahiran Pancasila ini, kita diingatkan kembali. Bahwa kita punya filosofi tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan sebagai sebuah cita-cita, kita harus terus mengupayakan itu.     

Kita Punya Filosofi

Jadi, peringatan hari lahir Pancasila ini bukan hanya rutinitas tahunan. Di mana ketika tanggal dan bulan itu tiba kita melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Tahun kemarin begitu, tahun ini begitu, dan tahun depan juga akan begitu.

Bukan. Bukan hanya rutinitas. 1 Juni bukan hanya rutinitas tahunan. Tapi, setiap 1 Juni kita diingatkan bahwa kita punya filosofi yang luhur sebagai landasan kita dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan akhirnya, selamat memperingati hari lahir Pancasila. Salam Hormat.

Bagikan
Post a Comment