f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
media sosial

Media Sosial dan Dua Mata Pisau

Media sosial seperti pisau bermata dua sesuai dengan penggunaannya. Jika tidak dapat memanfaatkan dengan baik akan terjerumus ke konten-konten negatif, bahkan membuat kesehatan mental terganggu. Sedemikian menyeramkan narasi dan diksi terbangun di masyarakat,;dan sekarang tinggal bagaimana mata pisau mengarah ke media-media yang benar-benar bermanfaat guna menghalau konten menyesatkan tersebut.

Selain meningkatkan risiko cyberbullying, penggunaan media sosial juga berdampak pada kesehatan psikologis anak-anak seperti gangguan kecemasan dan depresi. Namun begitu, tidak boleh mengabaikan manfaat media sosial yang tepat penggunaannya, terutama jika menyangkut hal-hal positif. Kekhawatiran orang tua terhadap dampak negatif juga dampak daru ketertinggalan orang tua dari level anak dan remaja dalam mengoperasikan media sosial.

Seiring dengan meningkatnya kemudahan akses Internet, anak-anak dan remaja juga dengan mudah mengaksesnya. Sebagian besar media sosial memberlakukan aturan usia tertentu saat mendaftar, namun pemalsuan usia masih rentan terjadi. Beberapa dampak buruk tersebut bisa saja terjadi; apalagi kalau sampai mereka memajang foto dengan nama asli, tanggal lahir, minat, nama sekolah, dan kota tempat tinggal yang memungkinkan anak dan remaja menjadi sasaran pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

***

Tidak mudah memantau anak dan remaja saat mengakses media sosial; karena aksesnya sangat mudah di telepon seluler. Kemampuan digital anak dan remaja pun seringkali melampaui para orang tuanya, meski begitu bukan berarti orang tua boleh melepaskan kendali dan menyerahkan sepenuhnya kepada anak. Beberapa pertanyaan saya ajukan ke teman-teman terkait pentingnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan media sosial, hasilnya sembilan puluh tujuh persen mengatakan “Perlu” dan hanya tiga persen “Ragu-ragu”.

Keraguan yang masuk akal. Keraguan atas kesiapan orang tua dalam pengawasan, sedangkan obyeknya justru lebih piawai dari pengawasnya. Kondisi ini juga tergambar dari mayoritas responden mengandalkan Youtube(67%) sebagai asupan media sosial utamanya. Sebagaimana menonton video, media tersebut tidak memerlukan penalaran tinggi apalagi sampai mengernyitkan dahi dalam hal tontonan dan pengoperasiannya; sehingga memudahkan diakses para lanjut usia sekalipun.

Baca Juga  Gunung Es KDRT di Sekitar Kita

Dari keterangan sebelumnya, saya simpulkan bahwa penggunaan media sosial genre apapun sebaiknya memprioritaskan pada azas kemanfaatan serta pengetahuan seluk-beluknya. Menurut VeryWell Health, hubungan pertemanan dapat membawa kebahagiaan bagi anak dan remaja; mereka selalu berharap memiliki kesempatan berkomunikasi dengan mudah dalam kondisi apapun. Dengan mengetahui kondisi teman-temannya, mereka akan mengabadikan pertemanan walau terpisah jarak dan waktu.

Media sosial dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang problematika yang terjadi di sekitarnya. Medsos bukan informasi medis, tapi dengan gambar atau simbol kejiwaan yang menggambarkan kondisi depresi, emosi, kalut, dan sebagainya cukup memengaruhi pikiran pembaca. Informasi kesehatan seperti ini terbukti secara masif mampu menunjukkan keadaan sesungguhnya yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Meskipun tema kesehatan (50%) masih di bawah tema hiburan (80%) berdasar pilihan informasi media sosial yang paling disukai; tapi topik kesehatan masih dianggap penting untuk mendorong nilai kebermanfaatan medsos. Informasi pendidikan, kemanusiaan, dan aspek lainnya turut menghiasi perolehan hasil kuesioner tersebut. Hal ini menujukkan masih adanya harapan dari masyarakat akan kebermanfaatan medsos yang lebih hakiki selain fungsi hiburan semata.

***

Perkembangan media sosial tidak dapat dipisahkan lahirnya sarana-sarana sosial baru. Salah satu manfaat penggunaan Snapchat atau Instagram sebagai jejaring online reguler yang dapat membantu memperkuat persahabatan anak-anak muda di dunia nyata. Bagi anak-anak yang merasa tersisih dalam komunitas lokalnya; media sosial hadir membantu mereka berhubungan dengan orang-orang yang memiliki minat atau pandangan hidup yang sama.

Hasil kuesioner menempatkan Youtube paling banyak memiliki; namun harus diakui saat ini Instagram telah memiliki pengguna paling banyak di antara platform media sosial lainnya. Tidak sekedar pengikut setia dan militant, akhirnya Twitter juga mampu menaikkan sebuah isu secara cepat dan viral. Keterbatasan jumlah karakter yang tak memungkinkan pengguna menulis caption dalam bentuk teks panjang tidak menjadi halangan; trending topic di Twitter memungkinkan orang-orang memanfaatkannya untuk kepentingan promosi.   

Dalam beberapa hal, media sosial dapat bermanfaat untuk membangun jejaring pengikut yang mampu melahirkan solusi atas permasalahan di masyarakat. Jaringan-jaringan semacam itu terus berkembang dengan menawarkan berbagai bantuan kemanusiaan secara daring. Dalam aspek perluasan jejaring,mampu menjadi ceruk penting dalam mengarahkan isu sosial, isu rasial dengan tujuan mendapat perhatian nasional maupun internasional.

Baca Juga  Akumulasi Saja Rasa Insecure Itu, Jangan Dibuang !

Sebuah kesadaran tentang manfaat media sosial dapat membantu orang tua memahami mengapa teknologi begitu memikat bagi anak muda; terutama peluang penggunaan ruang-ruang online secara positif. Perlu dibangun ruang diskusi dengan anak-anak dan remaja tentang penggunaan media sosial. Ketika berdiskusi dengan anak-anak tentang hal tersebut, penting untuk tidak bersikap “Anda versus Mereka”.

Pemahaman dan penerimaan bahwa generasi-generasi yang berbeda menggunakan teknologi secara berbeda pula merupakan langkah yang baik. Dengan demikian, dapat membuka peluang komunikasi agar saling memahami sesama pengguna teknologi. Dan, ketika permasalahan mulai muncul akan memudahkan orangtua membimbing anak-anak menuju penggunaan media sosial secara positif.

Bagikan
Post a Comment