f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
pemimpin perempuan

Seni Pemimpin Perempuan dalam Menerapkan Hidden Curriculum

“Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Sebuah quote  yang wajib diketahui oleh orang-orang yang berkepentingan dan berpengaruh dalam kehidupan orang lain. Misalkan saja seorang ibu, mempunyai kewajiban membuat perencanaan dalam menjalani kehidupan rumah tangganya dan dalam pengasuhan yang diberikan kepada anak-anaknya. Saya menyebutkan wajib bagi seorang ibu. Karena ibu adalah sosok penentu seorang anak menjadi apa saat mereka dewasa nanti dan sebagai ratu yang menentukan arah rumah tangganya.

Saat ini, ibu tidak hanya berperan dalam ranah domestik tetapi juga berada dalam ranah publik. Ibu pekerja mempunyai peran ganda di mana  norma sosial menuntut mereka untuk mampu melakukan berbagai keahlian secara sekaligus. Bahkan perempuan-perempuan yang menjadi pemimpin dalam ranah publik memiliki tanggung jawab lebih daripada perempuan biasa yang juga berada di luar rumah. Di sinilah diperlukannya seni seorang perempuan untuk bisa menyusun sebuah perencanaan bahkan kurikulum dalam melaksanakan perannya tersebut.

Sebagai perempuan yang berada di ranah publik sekaligus mempunyai tanggung jawab dan kapasitas menjadi leader pada sebuah organisasi, seyogianya perempuan tersebut mempunyai perencanaan yang bersifat hidden curriculum selain daripada perencanaan tertulis dari organisasi yang dipimpinnya tersebut.

Secara harfiah, hidden curriculum atau kurikulum tersembunyi adalah kurikulum yang tidak direncanakan, yaitu aktivitas dan pengalaman anak di sekolah yang direncanakan menjadi kurikulum. Berbicara kurikulum artinya berbicara tentang sekolah dan dunia pendidikan. Padahal nama lain dari sebuah kurikulum adalah perencanaan yang tersusun atau bahkan perencanaan yang tidak direncanakan sekalipun.

Ada beberapa hidden curriculum yang biasanya ditemukan dalam ranah publik dimana pemimpinnya adalah seorang wanita. Pertama, kegiatan sosial bagi anggota organisasi. Kegiatan ini berbentuk kunjungan sosial secara bersama-sama. Kunjungan sosial ini berbentuk silaturahmi kunjungan/besuk anggota organisasi yang sedang sakit. Atau kunjungan dukacita/kematian yang dialami oleh anggota keluarga atau bahkan anggota organisasi yang bersangkutan. Kedua sub kegiatan ini jika dilaksanakan secara bersama-sama dan dengan cara yang baik dan menyenangkan tentu saja mempererat hubungan sesama anggota. Dan pada hasil akhirnya adalah akan muncul teamwork yang solid dari organisasi tersebut.

Baca Juga  Self Love dalam Islam (1); Mengenal Diri Sendiri

Kedua, kegiatan penyeragaman. Hal ini biasanya berkaitan dengan pakaian atau sesuatu yang digunakan secara berkala atau terus menerus. Beberapa organisasi memang sudah menentukan pakaian seragam bagi anggotanya yang digunakan setiap hari atau dalam waktu tertentu. Namun tidak sedikit organisasi yang membebaskan outfit anggotanya selama outfit tersebut nyaman dan sopan.

Saya mempunyai teman yang bekerja pada sebuah organisasi yang pemimpinnya adalah perempuan. Secara berkala, ibu pimpinannya akan mengajak semua anggotanya untuk mempunyai outfit seragam dengan alasan menunjukkan identitas dari organisasi atau lembaga tersebut. Tentu saja hal ini di luar dari perencanaan tertulis yang telah ada pada organisasi tersebut. Ajakan atau himbauan tersebut biasanya bersifat sukarela. Dengan catatan bagi beberapa anggota yang enggan ikut tidak dipaksakan atau bisa jadi dibantu oleh rekan-rekannya yang lain atas nama solidaritas.

Yang ketiga biasanya terjadi dimana-mana, dari tempat kerja, kampus, sekolah bahkan anak-anak PAUD juga melakukannya, aktivitas family gathering.  Kegiatan ini tidak masuk dalam perencanaan atau kurikulum dasar setiap lembaga/organisasi. Tetapi kegiatan ini sepertinya wajib ada dan dilaksanakan setiap tahunnya.

Bukan tidak mungkin dari semua hidden curriculum ini akan diikuti oleh semua pihak yang berada dalam lingkar organisasi atau lembaga. Tetapi seorang leader apalagi perempuan akan mencoba untuk menyenangkan hati semua orang sehingga anggotanya akan melakukan ajakan/himbauan yang diberikan oleh leader mereka.

Disinilah akan diperlukannya seni dalam mempengaruhi anggota organisasi untuk mengikuti kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pemimpinnya. Pemimpin perempuan lebih berseni dalam mengatur roda organisasinya sehingga seringkali hidden curriculum ini terjadi tanpa disadari. Tetapi manfaat terbesar dari hidden curriculum biasanya adalah tumbuhkan keterikatan antar sesama anggota organisasi / lembaga yang rasanya akan menjadi sebuah keluarga kedua dari masing-masing anggota.

Baca Juga  Berbuat Baik Itu Membahagiakan

Seni menerapkan hidden curriculum sangat ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan orang tersebut. Secara umum, perempuan menerapkan gaya kepemimpinan perasaan. Hal ini didasari oleh kemampuan perempuan dalam menggunakan hati dan kelembutan sebagai fitrah dirinya. Memang ada beberapa pemimpin perempuan yang bersifat seperti kepemimpinan laki-laki dimana lebih dominan penggunaan logika daripada perasaan, tetapi jenis pemimpin perempuan seperti ini sangat dihindari.. Sebuah hidden curriculum akan menjadi kurikulum jika mempunyai pemanfaatan yang dapat terukur dan dapat dinilai. Pemanfaatan bagi orang banyak menjadi poin yang lebih besar. Pada akhirnya, pengaruh perempuan dalam ranah publik memang akan membawa perubahan yang disadari atau tidak akan menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya diterima oleh orang banyak sebagai hidden curriculum

Bagikan
Post a Comment