f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
Dara Rasyid

Menggandrungi K-Pop: Apakah Terlena atau Tetap Produktif?

Pada hakikatnya, semua orang berhak memiliki idolanya masing-masing dalam kehidupan. Baik mengidolakan atau menggandrungi seorang tokoh inspiratif, penyanyi, maupun aktris. Menurut ahli psikologi jika seseorang mengidolakan sesuatu tentu akan berpengaruh terhadap mentalitasnya.

Seseorang akan lebih mudah mempunyai wadah untuk mengekspresikan dan mengeluarkan emosinya ketika memiliki idola. Dalam hal ini, apakah mengidolakan seseorang secara berlebihan akan menimbulkan mudarat bagi dirinya sendiri atau malah semakin produktif?

Perlu kita ketahui, bahwa saat ini, Indonesia sudah tidak asing lagi jika disuguhkan dengan berita mengenai dunia hiburan yang sangat ramai diperbincangakan; terutama di kalangan remaja maupun orang dewasa. Acap kali mereka terlihat sangat identik dalam mengidolakan seseorang. Baik dari segi keindahan wajahnya, style-nya, maupun keahliannya.

Bahkan, secara tidak langsung mereka juga turut mengikuti gaya hidup kesehariannya. Tampaknya hal tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia jika tengah mengidolakan seseorang, sehingga muncul bermacam-macam aspek mengenai pembahasan tersebut. Namun terkait hal ini akan kami beri penjelasan yang lebih spesifik.

***

Di era milienial saat ini, khususnya pada kalangan remaja dan orang dewasa, tentunya tidak asing lagi dengan sebutan K-Pop atau Korean Pop yang merupakan genre musik yang sedang digandrungi hampir setiap orang di penjuru dunia. K-pop merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan.

Idol K-Pop terkenal karena wajahnya yang sangat menarik, baik dari sekelompok laki-laki maupun perempuan. Selain itu, mereka terkenal dikarenakan konsep album yang dikemas sebaik mungkin lalu dituangkan kepada industri musik serta disajikan semenarik mungkin, hingga memicu adanya minat dan perhatian masyarakat di seluruh dunia. Tak hanya itu, bahkan setiap idol K-Pop memiliki kemampuan masing-masing, seperti akting, menyanyi, dan menari. Hal seperti itulah yang membuat masyarakat sangat mengidolakan mereka.

Baca Juga   Perempuan, Islam dan Menyemai Perdamaian di Indonesia

Pembahasan mengenai K-Pop tersebut cukup menarik jika kita kulik secara detail. Seseorang yang menggandrungi K-Pop terkenal sangat identik dan berlebihan dalam mengidolakannya. Islam telah menjelaskan, jika kita hendak mengidolakan seseorang maka dengan sewajarnya saja.

Dalam firman Allah Swt QS. Al-A’raf ayat 31 yang artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. Dari ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan, bahwasannya Allah Swt tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Jika kita menyukai sesuatu hendaknya bertindak secukupnya saja, karena sesungguhnya yang berlebihan itu tidak baik untuk dilakukan.

***

Melihat kondisi gaya hidup remaja masa kini, banyak dari mereka yang mulai menggandrungi berbagai produk hiburan asal negeri ginseng ini. Bahkan, sering terlihat orang dewasa dan anak-anak yang juga ikut terjun dalam menggemari idol K-pop tersebut, sehingga muncullah istilah K-Popers. K-Popers adalah kumpulan para penggemar girl band maupun boy band asal Korea (khususnya Korsel) kesayangan mereka.

Tak jarang mereka juga sering melakukan apa saja untuk mengetahui seluk-beluk dari sang idola, maka tak heran jika melihat beberapa dari mereka yang sangat loyal untuk menghabiskan uang demi mengikuti style, aksesoris, bahkan hingga mengoleksi beberapa album dan foto dari sang idola tersebut. Tak hanya itu, mereka juga rela menghabiskan waktunya untuk duduk berjam-jam di depan layar TV, laptop, handphone hanya untuk menyaksikan sang idola bermain dalam panggung hiburan.

Banyak mudarat yang akan kita dapat, jika kita terus mengidolakan seseorang secara berlebihan. Bahkan aktivitas yang seharusnya kita lakukan secara produktif, kini terbuang dengan sia-sia. Pengaruh buruk ini akan terus berdatangan dan akan mengganggu kehidupan kita sehari-hari. Bahkan gaya hidup keseharian kita pun juga ikut terganggu, seperti penampilan kita dalam keseharian yang berubah demi mengikuti trend dari sang idola.

Baca Juga  Layangan Putus: Perlindungan untuk Pemain Anak
***

Tidak dapat kita pungkiri bahwa hal tersebut sering terjadi, di mana kita secara tidak langsung akan mengikuti gaya penampilan mereka yang selalu memakai pakaian minim maupun mempertontonkan aurat. Mengapa hal tersebut termasuk pengaruh negatif? Karena dalam Islam hal tersebut sangat tidak diperbolehkan dan dapat dikatakan menyimpang dari ajaran agama.

Sebuah hadis menjelaskan,

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ زَكَرِيَّاءَ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يُثْنِي عَلَى رَجُلٍ وَيُطْرِيهِ فِي الْمِدْحَةِ فَقَالَ أَهْلَكْتُمْ أَوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ الرَّجُلِ

(صحيح البخاري ٥٦٠٠)

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabbah telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Zakariya’ telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah bin Abu Musa dari Abu Musa dia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan, lalu beliau bersabda: “Kalian telah binasa-atau; Kalian telah memutuskan punggung seseorang”. (Shahih Bukhari 5600).

***

Seperti yang telah dijelaskan dalam hadis di atas, bahwasannya Allah memang tidak menyukai orang-orang yang selalu berlebihan, baik dalam memuji maupun menyukai sesuatu. Dalam hadis tersebut juga menyatakan bahwa Nabi Saw menyampaikan, binasalah kalian yang telah memuji orang lain secara berlebihan. Tidakkah sangat miris ketika kita lebih mengagumi orang lain dan melupakan suri tauladan kita yaitu Rasulullah Saw. Bahkan Rasulullah mengistilahkan hal tersebut seperti telah memutuskan punggung seseorang.

Terlepas daripada itu, jika kita lihat dari sudut pandang positif dalam mengidolakan sang idol K-Pop, mereka sebagai para penggemar akan merasa terhibur, sehingga bisa membangkitkan mood para penonton menjadi lebih baik. Selain itu, menjadi seorang K-Popers akan menambah kemampuan kita dalam berbahasa asing; bahkan juga akan membuat kita semakin menambah banyak teman yang tidak hanya berasal dari tanah air, akan tetapi juga berasal dari luar negeri.

Baca Juga  Sumpah Pemuda Kontemporer

Seorang penggemar idol K-Pop sering distigmatisasi sebagai orang yang suka menghambur-hamburkan uang; padahal sebenarnya ada sebagian dari mereka yang dapat menghasilkan uang sendiri melalui kegemarannya terhadap K-pop. Mereka bahkan menjual foto-foto para idola mereka serta pernak-pernik unik yang berhubungan dengan idol K-Pop.

Maka dari itu, banyak hal yang harus kita perhatikan ketika mengidolakan atau menggandrungi seseorang. Tidak hanya dilihat dari sudut pandang positif, akan tetapi juga harus dilihat dari sisi negatifnya. Karena semua itu akan kembali kepada diri kita masing-masing, terutama bagaimana cara kita untuk mengatur diri kita sewajarnya saja dalam menyukai sesuatu.

Bagikan
Post a Comment