f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.

Benarkah Anak Manja Jadi Beban Orang Tua?

Semua orang tua mencintai anak-anak mereka dan menginginkan yang terbaik untuk mereka. Para orang tua tidak ingin anak-anak mereka tidak bahagia dan akan melakukan apapun untuk membuat mereka bahagia. Terkadang orang tua tidak menyadari bahwa mereka telah memanjakan anaknya. Dan di sisi lain banyak orang tua yang tidak mau dikatakan bahwa mereka telah memanjakan anak mereka. Mereka berdalih bahwa anak adalah karunia dari Allah yang mesti harus disyukuri.  

Akupun teringat dengan kejadian masa kecilku. Suatu hari aku diajak oleh kedua orang tuaku ke sebuah super market. Saat melewati lorong mainan aku berkata “Ibu, disana ada boneka berwarna pink sangat lucu, ayo kita beli satu”. Ibu menolak permintaanku tanpa memberikan alasan. Aku berpikir bahwa mereka tidak menuruti permintaanku karena boneka tersebut hanyalah mainan dan bukan kebutuhan penting.

Mengapa Orang Tua Tak Memberikan Apa yang Aku Mau?

Aku pernah memikirkan mengapa mereka tidak memberikan apa yang aku mau, padahal barang-barang yang aku inginkan tidaklah mahal, dan bahkan sekarang aku bisa membeli semua barang-barang itu dengan mudah. Pada akhirnya aku menemukan jawaban dari pertanyaanku sendiri. Mereka tidak memberikan apa yang aku inginkan pada saat itu bukan karena mereka tidak sayang padaku, justru karena mereka sangat menyanyangiku. Mereka tidak ingin aku memiliki sifat manja karena sifat tersebut memberikan dampak buruk untuk masa depanku.

Yang mereka inginkan adalah aku tumbuh menjadi sesorang yang mau berusaha, mau berproses panjang untuk mendapatkan sesuatu. Walaupun aku bukanlah seseorang yang mandiri, tetapi setidaknya aku bukanlah orang yang memiliki sifat ketergantungan dengan orang lain.

Mereka ingin aku menjadi seseorang yang memiliki sifat tangguh dan bertanggung jawab atas segala hal. Tanpa aku sadari mereka mengajarkan hal yang sangat penting kepadaku. Hal yang menurutku sangat menyebalkan ternyata merupakan hal yang berguna untuk masa depan.

Baca Juga  Membangun Jalur Komunikasi Responsif Gender di Antara Orang Tua dan Sekolah
Mereka yang Terbiasa diberi yang Mereka mau..

Kejadian berbeda ternyata terjadi di lingkungan sekitarku. Ada seorang anak yang sangat disayangi oleh orang tuanya, suatu hari ia bersikeras minta dibelikan sepeda baru yang lebih besar daripada yang ia miliki sebelumnya. Setiap hari si anak selalu mengulang permintaannya, akhirnya setelah tiga hari berlalu ia dibelikan sepeda baru yang bisa dibilang lumayan oleh sebagian orang.

Mungkin keinginan tersebut merupakan hal yang mudah dipenuhi oleh kedua orang tuanya, namun perbuatan tersebut dapat berakibat buruk karena kenyataannya pada hari berikutnya sang anak minta dipasangkan sebuah benda di sepedanya supaya menghasilkan suara karena anak kecil meyukai hal-hal baru. Kemudian sang ibu membantu memasangkan benda tersebut ke sepeda anaknya, namun dengan waktu yang cukup lama. Hal tersebut mebuat anaknya menjadi kesal dan akhirnya memukul sang ibu.   

Kebiasaan menerima begitu banyak hal dengan cara mudah membuat seseorang menginginkan hal lebih dan pada akhirnya ia cenderung tidak menghargai dan sedikit serakah. Meskipun ia telah menerima banyak hal yang ia inginkan, namun karena ia selalu mendapat dengan cara mudah membuat ia kurang bersyukur dan tidak menghargai sesuatu.

Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan besar ketika ia sudah dewasa nanti. Mengkin ia akan menjadi seorang manusia bersikap semena-mena terhadap orang lain yang melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Apakah mungkin hal itu bisa di toleransi oleh orang banyak ?

Sifat Manja Anak

Penting untuk mengatasi sifat manja sejak awal karena jika sifat ini dibiarkan maka akan terjadi pola yang tertanam selama bertahun-tahun. Jika dari kecil anak tidak pernah mendapatkan kata `tidak` dari kedua orang tuanya maka apa yang akan terjadi jika ia mendapatkan kata `tidak` dari orang lain setelah dewasa nanti?

Baca Juga  Ibrah Kisah Rumini “Semeru” : Mari Ciptakan Keluarga Siaga dan Masyarakat Tangguh

Anak yang manja atau dimanjakan merupakan anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk menangani kekecewaan sejak dini. Ia selalu dihindarkan dari rasa tidak nyaman oleh kedua orang tuanya dengan dalih agar mendapat kebahagiaan. Memang saat itu ia mendapatkan kebahagiaan, namun bagaimana dengan masa depannya nanti? Apakah ia masih tetap mendapat kebahagiaan dengan mempertahankan sifat tersebut ?

Sifat manja akan membuat anak menjadi tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga ia akan mengalami kesulitan untuk menjalani hubungan yang harmonis di kemudian hari dengan pasangannya. Ia merasa bahwa dirinya adalah segala-galanya dan harus dituruti semua permintaannya. Ia menjunjung tinggi harga dirinya tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Salah Kaprah Orang Tua

Para orang tua merasa salah kaprah dan dilema menghadapi persoalan ini. Jika mereka memberi kasih sayang berlebihan maka anak tidak akan bisa mengontrol dirinya senidri, namun jika diberikan sedikit kasih sayang maka mereka telah mengingkari amanah yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Jika orang tua merasa bahwa dirinya sudah di bawah  kendali anak maka mereka harus sesegera mungkin mengatasi hal tersebut dengan cara menerapkan ketegasan dan kekonsistenan dalam menjalankan peraturan rumah. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari orang tua untuk membuat peraturan baru dan dijalankan secara tegas dan konsisten.

Bagikan
Post a Comment