Sederet Lagu Anak yang Otomatis Dihafal Bapak Muda

Salah satu andalan bapak muda dalam menjalin komunikasi dengan buah hatinya yang masih balita adalah dengan nyanyian. Sang buah hati yang masih setahun dua tahun bisa meniru instruksi nyanyian dari bapaknya, itu saja sudah amat menggembirakan orang tuanya.

Jika balita komunikasinya dengan cara diajak berdialog tentu saja banyak ucapan orang tua yang tak mereka pahami apa maksudnya. Lagu bisa menjembatani kesenjangan daya komunikasi anak-bapak itu. Lagu juga mampu menambah kosakata anak dan membantu mereka mengenali lingkungan dan benda-benda di sekitarnya.

Ketika mendapat giliran jaga anak, mau tak mau bapak muda melantunkan atau memutar lagu yang disukai anak-anak. Contoh bapak muda yang sampai hafal lagu anak-anak adalah saya sendiri.

Sebagai guru ngaji, saya pribadi inginnya anak saya itu terus dicekoki murotal mulai dari lahir sampai usia emasnya berakhir. Ketika bangun tidur maupun menjelang ia tidur, saya perdengarkan murotal. Inginnya istikamah dilakukan saban hari. Tujuannya tak lain agar anak menjadi salih dan kelak jadi punggawa generasi Qurani. Anak punya anasir seperti bapaknya, dalam meminimalisir musik di kehidupan sehari-hari. Pokoknya ala-ala keluarga hijrah pada umumnya, yang cukup ketat dalam menjalankan syariat agama.

Namun realitanya, apabila bapak suka main gawai, buahnya “jatuh” juga main gawai seperti saya perlahan-lahan. Saya sebagai bapaknya juga kadang tak mau ribet. Bila dengan gawai ia mau diam tak banyak tingkah, apa boleh buat. Terkadang bapak-bapak ketika dititipi anak (saya sendiri), kalau sudah malas merangsang/ mengajak anak bicara, buah hati yang masih setahun itu, ujung-ujungnya ditontonkan dan diperdengarkan musik. Ia sibuk youtube, saya pun bisa melakukan hal lainnya sembari tetap mengawasi dirinya yang terpaku layar.

***

Awalnya saya perdengarkan lagu anak islami. Saya rasa, lagu bertemakan Islam, masih bisa ditolerir penggunaannya. Ini hanya menurut hikmat pribadi, bahwa liriknya bisa ditolerir. Lagu pertama ini saya lupa judulnya tapi saya hafal liriknya, “Sebelum kita makan baca bismillah dulu. Baca bismillah. Baca, bismillah baca bismillah dulu.” Maknanya dalam dan religius banget, dim ana anak telah dikenalkan konsep Tuhan sejak dini melalui lagu. Ini nyata, anak saya kalau mau disuapi ibunya ia goyang kanan-kiri dulu seolah ia sedang membaca bismillah. Ibunya peka, dan menanggapinya dengan merapal keras-keras didepannya.

Kadang saya menyanyikan lagu itu. Sebelum kita makan dan seterusnya. Lalu larut dalam euforia perkembangan anak saya yang mengerti, dan belajar berdoa sebelum makan dengan goyangan tubuh ke kanan-kiri saban mau makan.

Lagu lain yang saya kenalkan adalah kepala, pundak, lutut kaki – lutut kaki. Lagu yang sederhana ini membuat anak saya tahu mana kepala dan mana telinganya. Keranjingan dengan lagu, membuat saya sendiri ingin menambah wawasan. Ingin merambah lagu lain yang mana, anak saya turut menikmati. Dari lagu yang saya putarkan, anak mulai belajar kata baru dan mengenal benda. Dimulai dari lagu bangun tidur kuterus mandi tidak lupa menggosok gigi. Giginya masih baru tumbuh masing-masing dua di atas dan bawah. Berkat lagu, ia tahu dimana letak giginya yang amat menyakitkan bila sengaja telunjuk ini dijulurkan ke dalam mulutnya.

***

Kuda juga menjadi hewan favoritnya selain kambing, sapi, bebek dan ayam. Ia bahkan telah mampu menirukan suara sapi (moo), kambing (embek), bebek (ngak), ayam (kok-kok), dan kuda (tuk). Suara kuda yang ia tiru sebetulnya suara sepatu kuda yang ia dengar dari lirik lagu tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda. 

“Dor” kata yang ia ucapkan, mengagetkan saya setelah seringnya ia mendengar lagu balonku ada lima yang diputarkan oleh ibunya. Dia juga terampil menirukan gerakan menjulur kedua tangan dan ditepuknya, seperti gerakan tarian baby shark du du du du du du baby shark atau tepuk tangan pok ame-ame. Setelah lagu anak yang didengarnya lebih dari 20 lagu, banyak kosa kata yang dimiliki meskipun masih belum banyak dimengerti kecuali oleh orang tuanya. Sebagai bapaknya, saya tak menuntut banyak kepadanya yang masih setahun lebih dua bulan itu. Setidaknya dia sudah bisa bilang “Do (dor)! Hap! Moo, embek, ngak, kok-kok, tuk, mimik, almblah (Alhamdulillah), ekom (assalamualaikum), ik-ka (ikan), po, gak dan iya.”

Tak hanya anak yang berkembang kemampuan komunikasinya. Saya sendiri sebagai bapaknya jadi hafal sederet lagu lainnya seperti sepatu, pelangi, joni-joni, cilukba, lailaha illallah, tayo, kupu-kupu, lihat kebunku, abang tukang bakso, mainan menyenangkan, serigala kan datang larilah, yuk mandi byur-byur, teletubbies, es krim, dan satu-satu aku sayang ibu. Ya semoga ia tetap seanasir dalam hidup Qurani dan terbiasa salawat ketika besarnya. Meskipun ia kini mendengar saya mengaji tak sekerap ia dengar dan nonton lagu.