f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
remaja insecure

Mengatasi Masalah Insecure pada Anak Remaja

Terbayang ekspresi anak gadis saya bersungut-sungut mengutarakan isi hatinya. “Bunda, aku tuh kaya insecure gitu. Temen-temenku pada tinggi, aku paling kecil Bund”. Begitu anak gadis saya yang saat itu masih SMP berkeluh kesah.

Jika dibandingkan dengan teman-temannya memang anak saya terbilang imut. Berbeda dengan adiknya yang perawakannya lebih jangkung. Dan apa yang dirasakannya ini wajar adanya. Masa remaja adalah masa-masa kritis membangun kepercayaan diri.

Memang dalam setiap tahapan usia ada saja masalah yang dihadapi anak-anak kita. Namun dengan kesabaran dan kasih sayang insya Allah masalah-masalah ini bisa dilewati bersama.

 Nahh.. Bunda, izinkan saya berbagi beberapa tips menghadapi anak remaja anda yang sedang dilanda inscure atau kegalauan.

1.     Dengarkan keluh kesahnya, gali permasalahannya.

Jika anak anda perempuan seringkali tanpa ditanyapun dia akan mengeluarkan segala unek-uneknya, kapan saja di mana saja. Namun jika anak anda lelaki maka dibutuhkan sebuah trik untuk “mengorek” perasaannya. Anak perempuan cenderung lebih banyak bicara dan ini menguntungkan orang tua. Namun di sisi lain anda harus lebih banyak menyediakan waktu untuk mendengarkannya.

Jangan pelit waktu kepada ananda, letakkan smartphone dan tunjukkan anda benar-benar mendengarkan dengan seksama. Jika anda sedang memasak kecilkan api kompor atau lakukan trik agar pandangan anda lebih tertuju kepada anak yang sedang bercerita. Ini akan membuatnya merasa penting dan mendapatkan dukungan sepenuhnya.

Pada anak lelaki yang terpenting adalah melihat keadaannya. Ada kalanya seketika menghadapi permasalahan dia menunggu waktu yang tepat untuk bercerita. Sekedar memainkan beberapa game dulu meskipun wajahnya terlihat suntuk. Tahan dan sabarlah. Namun tetap tanyakan perasaannya dengan lembut tanpa memaksa dia menceritakan saat itu juga. Jika saatnya siap dia akan bercerita meskipun seringkali hanya garis besar permasalahannya.

Baca Juga  Anak-anakku Sumber Belajarku
2.     Kenali, terima, dan hargai perasaannya.

Sebagai manusia dewasa anda tentu sudah pernah mengalami beberapa bahkan mungkin semua permasalahan yang dirasakan oleh anak anda. Sebagai seorang ibu, jangan  bersikap sok tahu dan langsung mengatakan “ Dulu bunda juga pernah, tenang aja nanti juga selesai”. Anak anda bukannya terhibur namun perasaannya justru seolah ibunya menyepelekan apa yang sedang ia hadapi.

Lebih baik anda manggut-manggut dan menunjukkan sikap empati. Meskipun hanya kata-kata “ooh gitu sayang..” atau sekedar “ iyaa iya nak.. “ di sela-sela ceritanya. Pastikan anak kita merasakan bahwa kita menangkap permasalahannya.

Jika ceritanya sudah selesai, yakinkan bahwa yang dirasakannya adalah sebuah kewajaran bukan sesuatu kesalahan. Dia layak dan boleh bersedih dalam menghadapi persoalannya.

Sebagai contoh saat anak saya kurang percaya diri dengan fisiknya, katakan “iyaa bunda bisa memahaminya Nak”. Ini sangat penting agar dia tidak merasa sendiri.

3.     Tunjukkan anda mendukungnya

Dalam kasus tidak percaya diri yang dialami oleh putri saya, saya menawarkan sebuah solusi. Berolah raga rutin dan memastikan kandungan gizi yang masuk ke tubuhnya cukup. Kadangkala orang tua harus siap merogoh kocek sedikit lebih dalam demi mendukung anak-anak, seperti misalnya membelikan pakaian olah raga atau susu berkalsium sesuai keinginannya.

Kalaupun tidak semua sekaligus kita turuti namun setidaknya tunjukkan betapa kita mendukungnya.

Oya, jangan lupa menyampaikan ke ananda bahwa ikhtiar kita adalah bukti kita ingin berusaha yang terbaik namun hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT.

4.     Pada saat yang tepat bagikan pengalaman anda

Jika waktunya tepat, tidak ada salahnya anda berbagi cerita pengalaman anda seusianya. “Iya Nak, bunda bisa membayangkan rasanya, Bunda dulu juga sempat diejek bukan hanya karena kecil tapi juga kurus. Kesel memang Nak”

Baca Juga  Wasiat Luqman Al-Hakim; Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an

Jika anak anda tertarik untuk tahu lebih banyak, anda bisa menyampaikan juga bagaimana akhirnya mengatasi masalah ini. Misalnya dengan memperbanyak aktifitas atau lebih fokus ke teman-teman yang positif.

5.     Biarkan anak menikmati proses perkembangan emosinya

Tidak ada jalan pintas untuk kematangan emosi termasuk untuk anak-anak kita. Kita tidak boleh menyamakan mereka dengan kita yang barangkali bisa langsung “nyambung” dengan hakikat peristiwa. Bahwa semua yang terjadi adalah atas izin Allah dan kita harus selalu bersyukur dan bersabar dalam setiap persoalan. Kalaupun setelah beberapa kali ngobrol dan masih terlihat belum terlalu banyak kemajuan tetaplah mendengar dan mendoakan.

Persoalan insecure ini adalah sebuah jalan dari Allah agar anak kita mencapai kematangan emosi, sehingga pada saatnya nanti anak kita lebih siap dengan masalah-masalah yang lain, bisa memetik hikmah, dan yakin bahwa Allah mengirim masalah karena kasih sayang kepada hamba-Nya.

***

Demikian tadi beberapa tips mendampingi anak remaja kita. Masa remaja anak memang masa yang cukup menantang bagi setiap orang tua. Saat di mana anak-anak akan lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya dan masalah yang menerpa pun lebih kompleks daripada masa kanak-kanaknya. Saat itu juga kita sebagai orang tua bisa menguji dan menilai apakah membangun jalinan komunikasi yang cukup baik, sehingga anak tetap menjadikan orang tuanya tempat utama berbagi masalahnya.

Kita boleh lega jika anak-anak kita selalu nyaman bercerita tentang apapun. Namun jika sebaliknya, maka sebagai orang tua perlu sedini memperbaiki komunikasi dengan pasangan dan anak-anak kita. Jadilah sahabat dan pendengar yang baik. Bukankah Allah adalah Zat Yang Mahamendengar? Menjadi pendengar yang baik terdengar sederhana namun perlu kebesaran hati untuk menjalankannya.

Baca Juga  Anakku Terlambat Bicara dan Didiagnosa Gangguan Bahasa

Terakhir, selamat menikmati menjadi orang tua dan semoga berhasil mengantarkan anak-anak kita melewati masa remajanya. Oya, jangan lupa doakan saya juga yaa.  

Bagikan
Post a Comment