f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
ramadan

Bayar Hutang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal?

Bulan suci Ramadan tahun ini kini telah pergi. Selama 30 hari kita berlapar-lapar  dan menahan segala hal-hal yang membatalkannya. Tentunya kita semua berharap bahwa Allah menerima puasa kita.

Namun tenang, Rahmania tidak perlu khawatir; karena puasa itu tidak hanya di bulan Ramadan. Banyak jenis-jenis puasa yang dapat kita kerjakan di luar bulan suci Ramadan.

Secara umum, jenis puasa ada 2 yaitu puasa wajib dan sunnah. Puasa wajib ialah jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, dan haram hukumnya jika meninggalkan puasa tersebut. Diantara jenis puasa wajib yaitu; puasa Ramadan dan puasa Nazar (karena telah berjanji).

Sementara itu, puasa sunnah ialah jenis puasa yang jika kita melaksanakannya akan mendapat pahala, dan jika meninggalkannya kita tidak akan mendapat dosa atau pahala. Di antara jenis puasa sunah yaitu; puasa Senin Kamis, Daud, Syawal, dll.

Mengenal Puasa Syawal

Puasa Syawal ialah puasa sunnah selama 6 hari di bulan Syawal setelah bulan Ramadan. Nabi Saw. bersabda dalam sebuah hadis,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).

Berdasarkan hadis tersebut, kita tahu bahwa keutamaan puasa Syawal adalah seperti puasa selama setahun penuh.

Adapun pelaksanaannya yakni boleh puasa secara berturut-turut maupun acak selama enam hari di bulan Syawal.

Qadla (Bayar Hutang) Puasa Ramadan Dulu atau Puasa Syawal?

Pertanyaan ini seringkali muncul setelah momen Idulfitri di mana ketika seseorang hendak melaksanakan puasa Syawal namun ia merasa dilema karena masih memiliki hutang puasa di bulan Ramadan. Manakah yang harus didahulukan? Pasalnya puasa Ramadan ialah puasa wajib dan puasa Syawal merupakan puasa sunah.

Baca Juga  Part 1: Benarkah Surat an-Nisa’ Ayat 34 Melegitimasi Ketidakadilan Gender?

Terkait permasalahan ini sebenarnya terdapat beberapa ijtihad (pandangan) mengenai boleh atau tidaknya berpuasa sunnah jika masih memiliki hutang puasa wajib Ramadan. Ada yang berpendapat bahwa boleh-boleh saja melaksanakan puasa sunnah tanpa harus mengqadla puasa wajib terlebih dahulu.

Ada juga kalangan ulama mazhab yang berpendapat hal yang sama, namun menganggapnya itu kurang afdhol (utama). Bahkan terdapat pula kalangan ulama mazhab yang menganggap tidak sah apabila melaksanakan puasa sunah jika masih memiliki hutang puasa wajib.

Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah dalam hal ini tegas menganjurkan qadla puasa wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.

Selain itu, puasa wajib juga tidak bisa dilaksanakan secara bersama dengan puasa sunah sebagaimana adanya pendapat mengenai kebolehan berpuasa sunah bersama puasa sunah yang lainnya.

Jadi, Rahmania tidak perlu risau lagi tentang permasalahan tersebut. Jika rahmania hendak berpuasa Syawal maka kalau bisa lunasi terlebih dahulu hutang puasa wajibnya, baik karena uzur haid, sakit, ataupun musafir di bulan Ramadan kemarin.

Bagikan
Post a Comment