f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
sukses

Perjuangan Meraih Sukses

Sukses itu seperti apa? Kalimat itu yang masih aku pertanyakan di setiap ruang hampa di hati kecilku, karena sampai detik ini aku masih bingung makna yang sebenarnya dari kata sukses. Kata orang, seseorang sukses apabila orang tersebut memiliki jabatan yang tinggi, namun ada pula yang berpendapat bahwa sukses itu ketika seseorang memiliki materi yang berlimpah.

Lalu muncul pertanyaan baru, mengapa pangkat maupun materi selalu menjadi tolak ukur sebuah kesuksesan? Bukankah kata sukses terlalu berlebihan jika harus identik dengan pangkat ataupun materi.

Lalu bagaimana dengan orang kurang mampu, dia tidak memiliki pangkat terlebih lagi dengan materi yang berlimpah, berarti orang kurang mampu tidak berhak untuk merasakan yang namanya kesuksesan?

Sungguh ironis jika kesuksesan hanya untuk orang yang berpangkat ataupun orang yang memiliki materi berlimpah saja. Bagaimana dengan mimpi orang kurang mampu? Haruskah mereka berhenti bermimpi atau bahkan tidak perlu lagi untuk bermimpi?

***

Menjadi orang kurang mampu bukan sebuah pilihan. Menjadi orang kurang mampu bukan sebuah kesalahan, sebab jika ini sebuah kesalahan lalu untuk apa mencari pembenaran?

Aku tidak pernah malu telah dilahirkan di rahim wanita kurang mampu. Akupun tak pernah malu telah dibesarkan oleh keringat lelaki kurang mampu. Malu hanya untuk orang yang tidak memiliki tekad untuk mengubah semuanya.

Dan aku memiliki tekad untuk mengubah kondisi yang menjerat hidupku selama ini. Ini bukan zona nyaman yang kuinginkan, sebab di luar sana ada banyak zona yang menunggu untuk aku tempati bersama empati yang pasti.

Ayah adalah sosok lelaki panutan yang tidak pernah lelah untuk menafkahkan keluarga. Hari-harinya hanya tentang keluarga dan kerja. Sementara ibu adalah sosok wanita setia yang tidak pernah meninggalkan ayah menghadapi ganasnya perjuangan dalam menafkahkan keluarga. Mereka menggadai keringatnya dengan sebuah tebusan kesuksesan oleh anaknya.

Baca Juga  Amanah, Kunci Sukses Jadi Pemimpin (1)

***

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, namun tidak semua anak ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua mereka. Orang tua akan mati-matian membesarkan anaknya sampai dewasa, namun setelah dewasa sebagian anak menuntut orang tua untuk mewujudkan keinginan anaknya.

Ketahuilah orang tua hanya menginginkan anaknya bahagia. Tetapi pernahkah seorang anak memikirkan bagaimana kondisi orang tuanya? Bagaimana hari-harinya, apakah ada senyum di bibirnya? Tidakkah seorang anak terketuk hatinya ketika melihat ayah atau ibunya terlelap tidur di atas tikar?

Lihatlah wajahnya yang sudah tua dimakan usia, dia sudah tidak muda lagi, dan sudah tak sesehat dulu lagi. Ringankanlah bebannya, jika seorang anak belum memiliki uang untuk membantunya maka bantulah dengan tenaga. Karena dengan bantuan tenaga amat sangat berharga bagi orang tua.

Orang tua mungkin tidak pernah meminta bantuan kepada anaknya secara langsung bukan berarti dia tidak butuh bantuan, hanya saja merasa kasihan atau takut mengganggu waktu anaknya. Selain itu, orang tua juga tidak ingin membuat anaknya repot. Sosok orang tua hanya menginginkan kesadaran anaknya apakah anaknya peduli padanya atau tidak.

***

Semakin tambah usia orang tua yang mereka butuhkan bukan uangmu melainkan kehadiranmu di sisinya. Dengan kasih sayangmu yang tercurah kepadanya itu sudah cukup bagi orang tua.

Tidakkah kau kasihan dengan orang tuamu? Selama hidupnya harus selalu merasa kekurangan tanpa harus merasa kecukupan. Tidakkah kau melihat sudah berapa banyak keringat yang menetes dari tubuh orang tuamu demi melihatmu tumbuh dewasa.

Orang tuamu bersusah payah menyekolahkanmu bukan untuk kebaikan orang tuamu melainkan demi kebaikan diri sendiri. Orang tuamu selalu berharap semoga kelak kamu tidak menjadi orang yang gagal.

Baca Juga  Ngaku Kena Covid, Memang Salah Ya?

Cukup orang tuamu saja yang sekolah tidak sampai perguruan tinggi. Kamu harus sekolah dengan baik sehingga kelak rejeki yang menghampirimu pun ikut baik. Orang tuamu merasa gagal jika kau pun harus berakhir seperti mereka.

Lalu bisakah kau mengartikan setiap pengorbanan orang tuamu? Cukup orang tuamu saja yang merasakan susahnya bekerja. Kamu cukup belajar dengan giat agar kau mampu membenahi kondisi orang tuamu.

***

Tidurlah yang cukup dan mimpilah yang banyak kemudian bangunlah. Masih ada harapan yang harus kau  lanjutkan dan ada mimpi yang harus kau wujudkan. Rangkailah cita-citamu sesempurna mungkin, selanjutnya langkahkan kakimu untuk meraih cita-citamu.

Jika orang kurang mampu hanya dianggap sebagai kerikil, apa salahnya jika orang kurang mampu memiliki mimpi untuk menjadi permata yang berkilau. Semua orang berhak bermimpi hanya saja tidak semua orang mampu bangkit dan mewujudkan mimpi indahnya.

Seseorang disebut sukses bukan karena dia memiliki jabatan yang tinggi maupun materi yang berlimpah, melainkan dia yang mampu membuat orang tuanya bangga dan merasa bahagia walaupun dari hal-hal yang sederhana. Rupiah dan pangkat bukan segalanya walaupun memang membutuhkan rupiah, tapi ingatlah kebahagiaan yang sesungguhnya ada dalam keluarga.

Pendidikan adalah gerbang utama dari sebuah kesuksesan. Kurang mampu tidak pernah menghambat seseorang untuk bermimpi walaupun untuk mewujudkannya selalu butuh uang, usaha, dan do’a tapi yang jelas dimana ada kemauan di situ ada jalan.

***

Kurang mampu hanya sebuah nasib dan kita masih bisa mengubah itu semua. Bukankah kondisi seseorang dapat berubah jika orang tersebut ingin berusaha mengubah kondisinya sendiri? Lalu untuk apa berkecil hati? Ingatlah akan satu hal, bunga yang indah selalu butuh waktu untuk mekar. Jangan bersedih ini hanya persoalan waktu, bila tiba saatnya perjuangan orang tuamu dan perjuanganmu akan membuahkan hasil yang sesuai dengan yang kau tanam.

Baca Juga  Selamat Berpulang

Tetap bersyukur atas apa yang terjadi padamu, ini langkah awal dari ujian yang harus kau lalui. Karena untuk menjadi orang sukses bukan hal yang mudah. Kau harus lalui jalan yang panjang dan penuh liku.

Jika kau sudah melangkah jangan pernah berniat untuk berhenti ataupun kembali. karena pintu kesuksesan hanya mampu di buka oleh orang-orang yang tidak mudah menyerah dan selalu sabar menghadapi setiap jalan yang berbatu.

Sukses hanya milik orang-orang yang menginginkan sukses bukan orang-orang yang banyak bermimpi dan banyak tidur tapi tidak ada tindakan untuk meraih mimpinya.

Bagikan
Post a Comment