f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
perempuan berpendidikan

Salahkah Perempuan Berpendidikan Tinggi?

Ada sebagian orang yang mengatakan “untuk apa perempuan berpendidikan tinggi ujung-ujungnya akan kerja di dapur juga” atau “percuma berpendidikan tinggi mending ngurus dapur sama anak aja deh”.

Jujur setelah mendengar kalimat itu saya menjadi pesimis dan ingin menampar bibir yang mengatakan hal itu. Gak ada salahnya kok perempuan yang berpendidikan tinggi pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga. Awalnya memang saya bercita-cita ingin menjadi dokter dan ingin memilih jurusan kedokteran. Saat itulah saya mendengar perkataan orang lain yang bikin saya hampir putus asa.

Dari situ saya beranggapan memang mengapa aku memilih jurusan kedokteran toh aku yang menjalankan dan orang tuaku juga mendukung mengapa orang lain yang repot dengan cita-citaku.

Memang seorang perempuan setelah berkeluarga tidak boleh bekerja? Selain kewajiban saya sebagai istri, perempuan juga berhak untuk bekerja. Ketika perempuan sudah berumah tangga, ia berhak memilih ingin menjadi ibu rumah tangga tok atau bekerja tetapi tidak meninggalkan perannya sebagai seorang istri.

***

Saya tidak tahu orang lain berkata seperti itu karena iri dengan cita-cita saya atau bagaimana. Tetapi dengan saya bercita-cita tinggi seperti itu, saya ingin meninggikan martabat kedua orang tua saya dan ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya bisa berpendidikan tinggi sesuai kemampuan saya. Namun dengan adanya masalah ekonomi saya tidak jadi memilih jurusan kedokteran dan akhirnya saya memilih jurusan pendidikan kimia.

Dengan saya memilih jurusan tersebut tidak akan terhalang bagi saya untuk berpendidikan tinggi. Setidaknya saya sebagai perempuan dapat mewujudkan cita-cita saya untuk masa depan, yang dapat membanggakan orang tua sehingga orang lain tidak merendahkan lagi.

Selain itu, perempuan juga akan menjadi madrasah pertama untuk anak-anaknya yang dididik dan dibesarkan oleh ibu yang berpendidikan. Dengan orang tua yang berpendidikan tinggi maka anak nya juga insyaallah akan berpendidikan tinggi. Selain dari masalah sosial adapun masalah yang menghambat wanita untuk berpendidikan tinggi, yaitu masalah ekonomi. Pada saat ini memperoleh pendidikan sudah sangat mudah asalkan kita ada niat dan tekad.

Baca Juga  Terminologi Hijrah Kini Mengalami Kemarau Pemaknaan

Tapi bagaimana dengan daerah terpencil yang masih kurang adanya kesadaran bahwa ekonomi tidak akan menghambat perempuan untuk berpendidikan tinggi. Jangan khawatir dengan masalah ekonomi bagi daerah yang terpencil pasti di setiap universitas memiliki tawaran beasiswa.

***

Pendidikan dan perempuan merupakan elemen yang berbeda, namun tak dapat terpisahkan. Jika perempuan tidak ketinggalan dalam pendidikan kemungkinan tidak akan melahirkan penerus bangsa yang berpendidikan.

Kecerdasan seorang perempuan tidak hanya diukur sebagai kecerdasan intelektual melainkan dapat mengimbangi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Oleh karena itu, melalui pendidikan perempuan dapat maju dan memiliki ilmu untuk menyela perkataan bahwa perempuan tidak pantas berpendidikan tinggi.

Selain itu, pendidikan dapat memandu perempuan untuk menentukan jalan hidup dan kemandiriannya. Dengan adanya itu ketika perempuan sudah memiliki keluarga, tidak akan tergantung pada lelaki dan perempuan lebih percaya diri karena memiliki kemampuan yang setara dengan suaminya.

Karena salah satu permasalahan yang paling berat bagi perempuan ialah memiliki pendidikan yang tinggi. Perempuan selalu dipandang sebelah mata, bahkan lebih parahnya perempuan diperbolehkan menjadi ibu rumah tangga sehingga tidak diperbolehkan untuk berpendidikan tinggi. Kita bisa melihat dari salah satu tokoh perempuan yaitu, R.A. Kartini yang dapat memperjuangkan hak-hak perempuan salah satunya dengan ilmu dan pendidikan bagi kaumnya.

***

Perjuangan dari R.A. Kartini berhasil memberikan perubahan bagi perempuan menuju pemikiran yang lebih maju. Bahwasannya perempuan juga memiliki peranan penting untuk dapat berpendidikan tinggi. Selanjutnya Soekarno mengatakan bahwasannya perempuan merupakan salah satu tiang negara yang dapat membuat bangsa ini berdiri tegak.

Maka dari itu, perlu ditekankan lagi jika kurang meratanya pendidikan terutama untuk perempuan, tidak hanya terletak pada faktor ekonomi namun juga terpengaruh dari lingkungannya. Padahal tokoh perempuan kita, yaitu R.A. Kartini telah mengajarkan pentingnya pendidikan terhadap kaum perempuan.

Baca Juga  Jangan Ada Lagi Sebutan Perawan Tua

Namun masih ada sebagian masyarakat yang bersikap masa bodoh atas pendidikan perempuan yang berpendidikan tinggi terutama pada daerah yang terpencil. Jadi jangan memutuskan harapan kepada perempuan yang berkeinginan untuk berpendidikan tinggi.

Perempuan memiliki pendidikan yang tinggi itu sangat penting karena jika nanti sudah memiliki keluarga dapat menciptakan anak yang berpendidikan juga. Memang banyak perempuan yang berpendidikan tinggi pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga.

***

Saya ingin menekankan bahwa kita sebagai perempuan memang pada akhirnya akan menjadi seorang ibu rumah tangga, tapi tidak dipungkiri bahwa seorang ibu rumah tangga kelulusan dari mahasiswa yang berpendidikan tinggi.

Sebagai perempuan setelah berkeluarga memang sulit kita harus mengurus suami, mengurus anak, serta mengurus rumah. Pasti ada beberapa perempuan berpikir bahwa kita juga ingin mandiri tidak berpaku terhadap suami tok.

Jadi bagi para perempuan kalian setelah lulus sebagai mahasiswa dan melanjutkan untuk berkeluarga kalian bebas untuk memilih. Bisa memilih untuk mengurus suami, anak, serta rumah tok atau membantu suami kalian untuk mencari nafkah tetapi tak lupa dengan kewajibannya sebagai seorang istri.

Seorang perempuan sangat penting untuk berpendidikan tinggi. Jika kita lulus  menjadi mahasiswa yang berpendidikan tetapi tidak memanfaatkan hasilnya dan pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga menurut saya itu percuma saja.

Jika ada seorang perempuan menginginkan menjadi perempuan yang berpendidikan, tetapi terhambat ekonomi itu tidak masalah, karena kalian bisa menemukan banyak beasiswa di universitasnya masing-masing.

Menurut saya jika ada yang beranggapan bahwa perempuan itu lebih baik menjadi ibu rumah tangga saja, tutuplah kupingmu dan melangkahlah untuk mengejar cita-citamu. Selain itu, banggakan kedua orang tuamu dan buktikan kepada orang yang sudah menjelek-jelekkan bahwa seorang perempuan dapat berpendidikan tinggi serta dapat menyamaratakannya dengan seorang pria.Jadi tidak hanya seorang pria saja yang dapat berpendidikan tinggi, perempuan juga bisa. Dengan perempuan berpendidikan tinggi dapat membuat keturunan yang berpendidikan juga serta dapat mengubah dunia seperti tokoh perempuan kita, yaitu R.A. Kartini.

Bagikan
Post a Comment