f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
1000

1000 Hari Pertama Kehidupan si Kecil

Seribu hari pertama kehidupan merupakan fase yang sangat dahsyat dan penting. Mengapa? Lalu dimulai sejak kapan 1000 hari pertama kehidupan itu?

Seribu hari pertama kehidupan ialah termulai dari 0 hari pembuahan atau masih dalam kandungan sampai 24 bulan (2 tahun) seorang anak itu lahir. Yaitu seribu hari pertama kehidupan anak-anak kita adalah 1000 hari yang sangat menentukan. Menentukan untuk kualitas kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan di usia selanjutnya.

UNICEF telah menggaungkan bahwa otak berkembang lebih cepat pada 1000 hari pertama ini. Oleh sebab itu, 1000 hari pertama kehidupan ini sebagai The brain’s window of opportunity.

Menurut hasil kajian ilmiah, 80 % perkembangan otak terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan; sementara 20% sisanya akan terperdaya pada masa setelah 1000 hari pertama atau setelah si kecil berusia lebih dari 2 tahun. Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode yang unik karena pada masa ini menjadi fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal.

Seribu hari pertama kehidupan, sekarang ini seharusnya tidak hanya menjadi konsep semata, namun juga perlu untuk diimplementasikan; bahkan harus tersosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa emas sekaligus masa kritis untuk mengupayakan perkembangan anak secara optimal.

Kemudian, seribu hari pertama kehidupan merupakan periode untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak. Terjadi hanya sekali seumur hidup dan tidak terulang.

Lalu, apa yang harus kita lakukan agar 1000 hari pertama anak kita terlalui dengan baik?

Pertama, ibu perlu memastikan asupan gizi yang seimbang selama kehamilan, ditambah mengonsumsi vitamin untuk ibu hamil. Kebutuhan gizi ibu harus terperhatikan dan tercukupi antara karbohidrat, protein, lemak, dan lainnya serta mengonsumsi makanan-makanan yang thayyib. Selama kehamilan, ibu perlu memeriksakan ke bidan atau dokter kandungan setidaknya 4 kali selama masa kehamilan.

Hal lain yang cukup penting oleh ibu saat mengandung ialah menjaga perilakunya sendiri, hubungan dengan suami, keluarga serta lingkungannya. Karena hal-hal itu cukup mempengaruhi perkembangan janinnya. Memperdengarkan hal-hal baik seperti murrotal atau ayat suci Al-Qur’an juga dapat memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan janin di kandungan.

Baca Juga  Fatwa-Fatwa Progresif Muhammadiyah Tentang Perempuan

Kedua, persiapkan diri untuk IMD (Inisiasi Menyusui Dini), agar memastikan kandungan terbaik dari ASI bayi ketika baru lahir. ASI merupakan makanan terbaik baik bayi. Air susu yang pertama kali keluar setelah melahirkan sangat penting bagi bayi kita. Selanjutnya, ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan dan setelah itu, ASI tetap diberikan sampai si kecil berusia 2 tahun dilengkapi dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Ibu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah cukup, supaya produksi ASI terjaga, dan si kecil pun tumbuh sehat.

Ketiga, memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi. Misalnya dengan menimbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan ke Posyandu, Puskesmas, klinik, atau ke dokter dan memberikan imunisasi dasar wajib. Pertumbuhan dan perkembangan si kecil pada catatan KMS (Kartu Menuju Sehat). Selain bab gizi, si kecil juga perlu di stimulasi dengan diajak bermain, berbicara, menyanyi, atau dengan dibacakan buku. Menganggap si kecil bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek yang walaupun belum bisa berbicara, tapi ia punya rasa. Ketika kita sapa, tersenyum, mengutarakan bahasa-bahasa yang santun, ia sebenarnya tahu persis. Semua akan terekam dan menjadi proses pembelajaran.

***

Keempat, melengkapi imunisasi dasar atau asuh dan stimulasi anak sesuai pertumbuhan. Selain itu, upayakan untuk mengatur jarak kelahiran serta menjaga kebersihan si kecil supaya tidak mudah sakit dan terserang diare.

Saat ini, di negara-negara berkembang, kemiskinan dan kondisi yang menyertainya seperti malnutrisi, melemahkan fondasi ini dan menyebabkan kematian lebih awal dan morbiditas yang signifikan seperti kesehatan yang buruk bahkan yang lebih berbahaya adalah hilangnya potensi perkembangan saraf secara substansial. Sementara kekurangan gizi masih menjadi tantangan utama di seluruh dunia; manusia di era modern sekarang justru berhadapan pada efek negatif dari kelebihan gizi (overnutrition) berupa obesitas. Masing-masing kondisi ini berarti sebagai gizi buruk yang telah terbukti berpotensi mengurangi perkembangan otak.

Baca Juga  Perpustakaan Desa : Manfaat dan Keberlanjutannya

Berbagai penelitian nasional dan internasional menunjukkan bahwa gizi dan stimulasi yang baik mulai saat bayi dalam kandungan sampai usia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas SDM di masa yang akan datang. Nutrisi dan stimulasi yang bermasalah akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu masalah pertumbuhan yang dapat muncul adalah stunting.

Apakah stunting itu? Berbahayakah?

Stunting (kerdil)  adalah kondisi di mana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang, berbanding dengan usia (Pusdatin Kemenkes RI, 2018). Dan menurut WHO (2020) menyatakan bahwa stunting adalah manifestasi dari nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Konteks pendek di sini adalah perawakan pendek oleh kesalahan dalam pemberian gizi.

Memangnya kenapa kalau pendek?

Menurut hasil kajian, ternyata perawakan pendek itu diikuti dengan volume otak yang kurang baik. Massa otak anak stunted, 40% lebih sedikit/kecil daripada anak yang sehat. Berkurangnya massa otak anak mempengaruhi tingkat intelejensi (kognitif), afektif, psikomotor, dan produktivitas kelak ketika dewasa dapat berkurang.

Dampak gangguan gizi dan stimulasi pada periode 1000 hari pertama kehidupan; dapat berupa gangguan perkembangan otak (meliputi gangguan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor), gangguan pertumbuhan (stunting/pendek), dan gangguan sistem metabolik tubuh (hipertensi, diabetes, obesitas, stroke, dan lain-lain).

Perkembangan yang sehat adalah hak dasar setiap anak, baik secara fisik maupun mental. Sembilan juta balita di Indonesia mengalami stunting. Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi tertinggi bersama Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Kalau kita tidak berbuat apa-apa, maka anak-anak Indonesia akan menjadi generasi yang hilang. Seribu hari pertama sangat penting bagi pertumbuhan bayi.

Pemerintah (Kementerian Kesehatan RI) dalam Departemen Kesehatan tingkat Wilayah/Provinsi serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam hal ini sudah mulai mensosialisasikan mengenai dahsyat dan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan bahaya stunting pada anak. Stunting dapat kita cegah dengan mendapatkan nutrisi yang baik.

Baca Juga  Seni Mengatur Waktu

Kita semua pasti berharap agar konsep 1000 hari pertama kehidupan ini benar bisa dilaksanakan; karena seperti kita tahu bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa dan kesempatan yang sangat baik yang harus digunakan sebaik-baiknya supaya tidak repot dan menyesal kelak setelah anak itu tumbuh remaja dan dewasa. Ketika Allah menganugerahkan kehamilan, maka sebaiknya kita mengindahkannya dengan menjaga kehamilan, memberi makanan dan nutrisi yang baik, mengupayakan lahir mature, memberi ASI, memberi makanan pendamping, stimulasi yang baik, serta memberi contoh yang baik.

***

Rupanya, ketika sudah diamanahkan anak, tugas kita sebagai orang tua merangkap 3 hal, yaitu merawat, mendidik, dan mengasuh yang kita bisa. Islam sangat memperhatikan kelangsungan hidup anak, untuk itu Islam sangat memperhatikan perawatan, dan pendidikan yang prinsipnya dibebankan dan menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya.

Kajian yang berhubungan dengan masa depan anak, masa depan manusia; terutama yang berhubungan dengan tuntunan bagaimana caranya kita menciptakan generasi mendatang yang baik dan berkualitas, hendaklah selalu kita upayakan. Karena orang yang berpotensi menjadi perawat, pendidik, dan pengasuh terbaik bagi anak-anaknya, bukanlah ahli parenting manapun melainkan ayah dan ibunya sendiiri. Karena pada setiap ayah dan ibu telah Allah ilhamkan intuisi pengasuhan yang paling cocok dan paling dibutuhkan oleh anak-anaknya. Maka ilmu parenting seharusnya bukanlah ilmu yang membuat ayah dan ibu merasa ketakutan, melainkan ilmu yang memberikan optimisme bahwa ayah dan ibu bisa berdaya menjadi orang tua terbaik, bahkan dalam segala keterbatasannya sekalipun.

Semoga dalam kekurangan kita dalam merawat, mendidik, dan mengasuh anak kelak, Allah kuatkan dan mampukan segalanya.

Bagikan
Post a Comment