f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
stalking

Ternyata Stalking Si Mamas Boleh loh Ukhti

Siapa yang tidak pernah merasakan jatuh cinta pada seseorang. Pasti semua sudah pernah merasakannya. Di zaman sekarang, untuk stalking (ngintip) seseorang itu sangatlah mudah. Karena, hampir setiap orang memiliki akun media sosial (medsos). Siapa zaman sekarang yang enggak punya medsos seperti instagram, facebook, twitter, TikTok dan lain-lain? Meskipun ada, namun hanya segilintir orang, itupun karena berbagai alasan seperti ingin fokus belajar, menjaga privasi, sibuk berkarir dan lain-lain.

Bagi seorang cewek, atau boleh juga cowok, stalking adalah suatu bakat yang sudah terpendam sejak lama. Selain itu, mereka juga mampu mengenali sesuatu dengan  detail. Tinggal sebut saja siapa namanya, langsung didapat sederet informasi tentang seseorang yang dimaksud. Awalnya hanya sebatas lihat-lihat aja, berlanjut saling follow, like foto dan status; terus saling chattingan, dan akhirnya mulai ada rasa. Ahh, segampang itukah cinta virtual?

Eits tunggu dulu, biasanya nih, cewek-cewek itu enggak mudah untuk menerima cowok apalagi dengan pendekatan virtual. Ada yang bilang kalau ingin punya hubungan spesial dan serius dengan seseorang harus langsung dan sering ketemu. Tapi, namanya cewek nih, kalau udah merasa nyaman di chatting, teleponan, video callan; cewek mana sih yang enggak baper. Kalau udah kadung baper, dunia terasa cuma ada si dia, yang lain cuma numpang. Ukhti, bicara soal baperan nih, pernah enggak sih kamu mengalami hal ini? Seseorang yang pernah kamu jumpai lewat dunia virtual?

***

Ukhti, apakah kamu pernah merasakan hubungan spesial dengan si mamas yang kamu kagumi diam-diam? Kadangkala perasaan yang kita rasakan saat ini terasa ambigu. Mau maju, takut dibilang kepedean. Mau mundur, sudah kadung punya rasa. Serba salah sama dunia ini, rasanya ingin berteriak tapi nanti dikira stres. Namun, kamu juga punya hak untuk menyatakan perasaan loh. Gimana caranya?

Baca Juga  Filantropi Islam Berbasis Media Sosial

Nyatakan perasaanmu dengan cara elegan, seperti Bunda Siti Khadijah Ra. Kalian tau enggak, dulu itu Bunda Khadijah sering stalking sama si mamas muda, tampan dan berani. Yups, tidak lain dan tidak bukan beliau adalah Baginda Muhammad Saw. Saking keponya sama si Mas Ahmad (nickname beliau), Bunda Khadijah meminta seseorang untuk cari tahu Mas Ahmad itu orangnya kayak gimana, kerjaannya apa, hobinya apa, kesukaannya apa dan sebagainya.

Akhirnya Bunda Khadijah tau bahwa beliau merupakan sosok yang terhormat, aktif di dunia sosial, dermawan, jujur, dan baik hati. Setelah Bunda Khadijah tau segala hal tentang Mas Ahmad, rasa cinta ini mulai tumbuh, hingga hati berdetak kencang. Sekelas Bunda Khadijah aja baper, apalagi kita. Kemudian, Bunda Khadijah memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Baginda Muhammad Saw. dengan melamar beliau.

Tak ada yang salah saat perempuan menyatakan perasaannya duluan kepada laki-laki yang ia cintai. Meskipun dulu, Bunda Khadijah tidak pernah berkegiatan bareng, hanya bermodalkan memperhatikan si mamas dari kejauhan dan kepoin beliau dari seseorang. Masyaallah, mereka saja bisa berjodoh, apalagi kita. Asalkan dengan cara dan niat yang baik sesuai dengan jalan yang Allah Swt. ridai.

***

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan nge-stalking seseorang. Tapi, zaman sekarang nih, stalking seseorang itu kadang sampai lupa waktu. Harusnya waktu yang kita habiskan untuk stalking seseorang bisa kita pakai buat ngaji, hafalan Qur’an, baca buku, nugas, salat sunah, dan lain-lain; malah kita habiskan buat stalking orang yang kita cintai. Itu juga kalau berjodoh, kalau enggak, kamu bisa apa? Nangis doang? Patah hati? Ngurung diri? Teriak-teriak enggak jelas? Ah sudahlah.

Baca Juga  Alpha Female, Profil Perempuan Inspiratif

Bicara soal stalking nih ukhti, pernah enggak sih  punya hubungan spesial dengan seseorang tapi sebatas virtual. Rasanya kayak pacaran tapi enggak ada hubungan apa-apa. Chattingan sana sini, video callan, teleponan, ujung-ujungnya dighosting. Tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul di deretan viewers story instagram. Ah rasanya tuh, pengen nggebukin. Maka dari itu ukhti, kalian harus berhati-hati, bila ada ikhwan yang tiba-tiba DM-in kamu untuk mengajak berkenalan melalui dunia maya. Entah sebatas basa-basi, tanya kamu semester berapa, kuliah jurusan apa, anak ke berapa, dan sebagainya.

Biasanya nih, berawal dari saling reply story, terus dibuat nyaman, eh ditinggalin. Maka dari itu, balas saja sewajarnya dan secukupnya. Kalian itu mahal ukhti, jangan mudah untuk menerima seseorang dengan semudah itu. Tapi, kalau si ikhwannya ini puya niatan baik dan serius, tidak masalah untuk menerimanya. Sampaikan saja, “Lansung temuin orang tuaku ya mas.” Hahaha.

***

Eits, tunggu dulu. Emang cukup bermodal ngomong “Lansung temuin orang tuaku ya mas.” doang gitu? Ternyata tidak semudah itu ukhti. Teruntuk kamu yang sedang menunggu pujaan hati, sangat perlu untuk mempersiapkan diri. Pertama, belajar agama sebagai bekal di kehidupan rumah tangga nanti. Apalagi, bagi kita yang akan menyandang status seorang istri dan ibu bagi anak-anak kita kelak.

Kedua, perlunya mempersiapkan mental. Kadangkala, untuk menjadi istri maupun ibu, butuh persiapan yang matang. Banyak sekali yang belum siap menjalani hiruk pikuk rumah tangga. Ketiga, persiapan finansial. Finansial kadangkala menjadi kendala ketika sudah berumah tangga. Tapi, bukannya menikah itu pembuka rezeki kak? Iya benar sekali. Tapi, bila tidak dipersiapkan dengan baik, akan kolaps juga. Dan masih banyak lagi persiapan-persiapan yang harus kamu lakukan. Tidak semerta-merta cukup ngomong, “Lansung temuin orang tuaku ya mas.”. Itu juga kalau sih mamasnya berani.

Bagikan
Post a Comment