f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
seni memahami kekasih

“Seni Memahami Kekasih”: Hubungan Itu Tentang Mau Belajar Bersama

Sejatinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Bahkan Allah saja menciptakan segala sesuatu secara berpasangan, termasuk manusia. Hubungan asmara antara pria dan wanita sudah menjadi kebutuhan dasar setiap insan di dunia. Namun, nyatanya menjalani hubungan asmara tidaklah semudah itu. Perbedaan pemahaman, visi, kebiasaan, dan tujuan seringkali menjadi rusaknya suatu hubungan. Film Seni Memahami Kekasih yang tayang perdana pada 5 Sepetember 2024 memberikan sebuah gambaran tentang dinamika suatu hubungan. Film yang diangkat dari kisah nyata ini juga menjawab persoalan rusaknya suatu hubungan asmara, dan bagaimana cara menghadapinya. Tulisan kali ini akan membahas konsep belajar bersama dalam suatu hubungan berdasarkan film Seni Memahami Kekasih.

Dua Orang Yang Berbeda Menjadi Satu

Kisah cinta merupakan bagian dari hidup yang penuh warna, memberikan sensasi menggelitik, menyenangkan, dan juga menyedihkan. Hubungan antara sepasang kekasih berarti jalinan antara dua orang yang berbeda yang mencoba menjadi satu. Pada dasarnya, manusia akan tertarik dan juga nyaman untuk menjalin hubungan dengan orang yang satu frekuensi dengannya. Artinya mereka memiliki banyak kesamaan, entah itu dari latar belakang keluarga, pendidikan, hobi, dan sebagainya. Meskipun begitu, pastilah banyak juga perbedaan yang ada, yang bahkan mungkin sulit diterima pasangan.

Dalam film Seni Memahami Kekasih, Kalis dan Agus memiliki banyak kesamaan. Seperti latar belakang keluarga. Mereka berdua berasal dari keluarga yang sederhana, dan orang di kampung asal mereka masih minim yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sehingga hal tersebut menjadi beban sekaligus tanggung jawab mereka untuk menjadi teladan bagi orang-orang di kampungnya. Selain itu, mereka juga sama-sama suka menulis, membaca, dan memiliki impian yang sama. Mereka adalah dua orang berbeda yang memiliki beberapa kesamaan dan kemudian menjadi satu.

Baca Juga  Yang Tua Yang Tetap Belajar

Turunkan Ego

Meskipun memiliki banyak kesamaan atau se-frekuensi, namun nyatanya dalam hubungan pasti ada saja perbedaan yang seringkali memicu konflik. Hubungan asmara berdiri dari dua orang berbeda. Perbedaan besarnya adalah jenis kelamin dan gender. Tentu saja, Allah menciptakan manusia itu berpasangan, seperti Adam dan Hawa. Namun karena perbedaan jenis kelamin dan gender begitu besar, sehingga sangat berpengaruh dalam suatu hubungan. Misal saja, pria lebih dominan menggunakan akalnya, sedangkan wanita menggunakan perasaannya. Perempuan membutuhkan kepastian dan validasi sedangkan pria harus mempersiapkan dan mematangkan ekonomi, misal.

Seperti yang dikisahkan dalam Seni Memahami Kekasih, Kalis di awal digambarkan sebagai sosok wanita yang ngambekan, dan sedikit egois sementara Agus digambarkan sebagai sosok pria yang act of service, dan penyabar. Di usia yang sudah matang, Kalis membutuhkan kepastian akan kelanjutan status mereka apakah akan menuju ke jenjang pernikahan atau tidak, sementara Agus secara ekonomi belum mampu menikahi Kalis. Di satu sisi, Kalis merasa hubungan itu hanya membuang waktunya, di sisi lain Agus belum mampu dan tidak mau mengajak Kalis hidup susah dengannya. Dalam hal ini, kita perlu menurunkan ego kita dan mencoba melihat sudut pandang pasangan.

Saling Menerima, Memaafkan, Memahami, dan Melengkapi

Memiliki banyak kesamaan, dan saling mencintai satu sama lain tidaklah cukup untuk membangun sebuah hubungan yang kokoh. Perbedaan, dan kekurangan pasangan yang sudah tidak bisa di-upgrade, dengan lapang dada harus kita terima dan coba untuk lengkapi. Selain itu, sangat penting untuk melihat dari sudut pandang pasangan kita, dan cobalah untuk memahaminya.

Tidak ada yang sempurna, begitu pula kita dan pasangan kita. Jika melakukan kesalahan, jangan gengsi untuk meminta maaf dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi. Dan berlapang hatilah untuk memaafkannya.

Baca Juga  Pernikahan itu Koma, Bukan Titik

Dalam Seni Memahami Kekasih, Kalis dan Agus mencoba saling menerima, memaafkan, memahami, dan melengkapi. Kalis menerima karakter Agus yang usil, dan semrawut sementara Agus menerima karakter Kalis yang ngambekan. Mereka juga tidak ragu untuk meminta maaf saat menyadari kesalahan mereka. Satu hal yang penting, yaitu komunikasi mereka berjalan meskipun sedang berantem, tidak silent treatment seperti kebanyakan pasangan lakukan saat ini.

Masih dalam film yang sama, hubungan antara Rahayu dan Akmal juga bisa kita jadikan pelajaran. Rahayu dan Akmal merupakan mantan suami istri yang bercerai karena KDRT. Setelah berpisah, Rahayu pergi menjadi TKI dan anaknya ia titipkan di pondok pesantren. Hal tersebut merupakan bentuk usahanya agar anaknya tidak bertemu dengan bapaknya. Rahayu khawatir anaknya akan tumbuh dewasa seperti bapaknya. Sementara di sini lain, anaknya membutuhkan sosok kedua orang tuanya yang tidak dapat ia temui. Sedangkan, Akmal yang ternyata sudah berubah menyadari kesalahannya dan ingin menjadi ayah yang lebih baik dan mendapatkan pengampunan dari Rahayu.

Tentang kita, Bukan Orang Lain

Satu hal yang tak kalah penting adalah fokus dalam hubungan kita sendiri. Belajar dari pengalaman hidup atau kisah orang lain boleh saja, tapi tetaplah fokus pada hubungan sendiri dan sadari bahwa hubungan tiap pasangan itu berbeda-beda, pun orangnya juga berbeda. Dalam film Seni Memahami Kekasih, hubungan asmara Kalis dan Agus juga dipengaruhi oleh opini Rahayu yang gagal dalam pernikahannya bahkan opini orang asing juga masuk ikut memengaruhi.

Hal ini juga banyak terjadi dalam dunia nyata. Hubungan asmara saat ini dipengaruhi oleh media sosial. Terdapat istilah ’Standar Socmed’ yang menjadi tolak ukur dalam suatu hubungan yang tak jarang justru memperumit suatu hubungan. Karena pada dasarnya, kita tidak dapat menjadikan suatu pengalaman atau pemahaman orang lain sebagai standar kita. ”Harus kita jalani sendiri,” ucap Agus dalam dialognya.

Baca Juga  Kala Anak Muda Berkata: Mending Nikah Aja!

Mau Belajar Bersama

Membangun suatu hubungan tidaklah langsung jadi dan kokoh. Kita harus membangunnya secara perlahan dan bertahap. Terlebih dalam hubungan yang serius, dalam hal ini pernikahan, adalah ibadah terpanjang manusia. Tidak seperti matematika, ilmu dalam hubungan tidaklah pasti, dan tidak ada habisnya. Kita harus tetap belajar sampai akhir. Dan yang paling penting kita dan pasangan kita mau belajar bersama, tidak sendiri.

Penutup

Pada akhirnya, hubungan adalah tentang kesediaan untuk terus belajar bersama. Tidak ada satu pun hubungan yang sempurna sejak awal. Setiap individu dalam hubungan harus bersedia membuka diri untuk belajar, memahami, dan menerima perbedaan satu sama lain. Seperti yang digambarkan dalam film Seni Memahami Kekasih, proses pembelajaran ini melibatkan komitmen untuk menurunkan ego, saling memahami, dan terus berusaha melengkapi satu sama lain. Hubungan yang sehat bukanlah tentang menemukan pasangan yang sempurna, tetapi tentang menjadi pasangan yang bersedia tumbuh dan berkembang bersama. Sebuah hubungan, terutama yang serius seperti pernikahan, adalah perjalanan panjang yang menuntut kesabaran, pengorbanan, dan pembelajaran tanpa henti. Maka, kunci utamanya adalah kesediaan kita untuk belajar bersama, menghadapi setiap tantangan, dan terus membangun ikatan yang kokoh sepanjang waktu.

”Jodoh itu ikhtiar dari dua hamba-Nya yang menjaga akad untuk saling tumbuh bersama dalam kesulitan apapun itu, dan satu orang saja berhenti berikhtiar semua akan pincang.” –Seni Memahami Kekasih

Bagikan
Post a Comment