f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
people pleaser

People Pleaser; Menetralisir Rasa Nggak Enak-an

Apa itu people pleaser? People pleaser yaitu seseorang yang selalu berusaha  mengatakan hal yang menyenangkan orang lain meskipun itu bertolak belakang dengan realita. People pleaser cenderung mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri. mereka tidak ingin mengecewakan orang lain dengan berusaha untuk mengikuti perkataan orang lain tersebut. Orang seperti ini biasannya berdiri atas apa perintah orang lain; supaya mereka tersebut diperhatikan oleh orang lain.

Tidak jarang ia selalu mengiyakan apa kata orang lain. Semisal, “Ihh kamu nggak asik ahh, masa habis kuliah langsung pulang!” Dari sini ada konflik batin yang ia rasakan, antara ingin pulang dan ingin mengabulkan permintaan orang lain agar dia merasa memang layak untuk dicintai. People pleaser ini juga dinamakan sebagai penurut; karena seringkali ia menarik harga diri sendiri dengan persetujuan orang lain. People pleaser ini sangat khawatir atas penolakan dirinya kepada orang lain; sehingga dengan adanya kekhawatiran ini, ia merasa untuk selalu menerima.

Perlukah Mengorbankan Waktu Kita?

Terkadang untuk mencari seorang teman, kita selalu mengiyakan apa kata mereka tanpa peduli pada diri kita sendiri yang mungkin itu akan berdampak pada psikologis kita. Menjadi seseorang yang “nggk enakan” tentu juga membuat capek diri kita sendiri; jadi setiap keputusan yang ada usahakan kita juga berani untuk menolak. Apa salahnya sih kalau kita menolak? Toh, hidup itu berwarna kalau terdapat sebuah penolakan; berarti ada sebuah kepedulian juga terhadap diri kita sendiri.

Mungkin people pleaser ini dapat kita lihat dari kejadian di masa lalunya, bisa jadi mereka memiliki trauma akibat penindasan atau bullying. Terkadang ada masa lalu yang membuat ia tidak percaya diri  dan tidak berani menjadi diri sendiri. Jika begitu, mari kita merelakan apa yang sudah menjadi masa lalu dan menjadi diri kita yang bahagia di masa kini. Seperti quotes yang ada di pelajaran mahfudhot, “Akal yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.

Baca Juga  Pandemi Covid-19 dan Kerapuhan Perempuan

Ketika kita selalu memberikan sesuatu pada porsinya masing-masing, maka kita akan bahagia dan akan menularkan kebahagiaan tersebut kepada orang lain.  Dari apa yang saya jelaskan di atas bukan berarti mengiyakan atau menolong orang lain itu tidak penting juga tidak perlu; tidak selamanya begitu ya teman.

Jadi menurut saya sendiri, ketika kita menolong orang lain usahakan urusan diri kita sendiri juga sudah selesai semuanya tetapi jika itu sangat penting; semisal di depan kita ada orang yang jatuh bertabrakan, maka tugas kita yaitu menolong mereka. Jadi di sini penolakan terkadang sulit ketika mendapat ajakan dari temen buat “nongkrong, nge-mall” dan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri kita.

Jika Kita Menolak atau Ditolak

Mendengar sesuatu penolakan tentunya hal yang terdengar agak sakit di hati, pun di telinga. Untuk kalian yang sering mengalami penolakan, kuatkan hati kalian ya; setiap penolakan pasti ada hikmahnya masing-masing kok, tenang saja. Sedikit kita membahas tentang penolakan. Menolak itu bukan berarti jahat. Jadi ketika minta tolong kepada orang lain dan mengalami sebuah penolakan, tolong hargai mereka juga; mungkin saja ada sesuatu yang sangat mendesak dibandingkan permintaanmu; tidak semua apa yang kita ingkinkan dari orang lain juga terkabulkan.

Tanpa ada kata menolak dari kita, secara tidak sadar juga kita hanya akan menjadi pendukung orang lain, dan lama-kelamaan kita akan kehilangan diri kita sendiri. Lebih  kasarnya, kita akan selalu diandalkan orang lain tanpa peduli kita keberatan atau tidak; tentunya itu akan merugikan diri sendiri bukan! Dalam penolakan juga terdapat pada sebuah pendapat; misalnya kita dimintai pendapat tentang suatu hal dan kita mengiyakan saja; padahal dalam hati kita ada sebuah ungkapan-ungkapan penolakan atau sanggahan; alhasil kita pendam sendiri secara terus-menerus demi orang lain, akibatnya kita sendiri yang akan hancur juga.

Baca Juga  Bila Kesusahan Orang Biasa Hanya Biasa-Biasa Saja

Menanamkan pada pikiran kita sendiri bahwa kita bisa berkata “Tidak”. Bahwa tidak semua pendapat orang lain tentang diri kita yang mungkin dibilang kurang cakap; jelek; ingusan; cengeng; mudah terpesona; atau istilah anak pemuda sekarang seperti bucin, tidak semuanya kita iya-kan. Kita adalah kita sendiri. Aset terpenting dalam diri kita adalah pikiran kita, jadi jangan pernah takut untuk dinilai orang lain; jika kita mampu untuk memperbaiki semua kritikan orang lain tentunya juga akan membuat hidup kita melangkah kebih maju dan jelas dari pada sebelumnya.

*

Dalam hidup tentunya ada berbagai pilihan. Misalnya kita dimintai teman kita untuk meggantikan jadwal presentasinya minggu depan; maka di situ ada hak kita memberi jeda untuk memutuskan tawaran tersebut dalam satu hari atau mungkin lebih. Mempertimbangkan sesuatu itu penting loh ya,  ini juga untuk kepentingan perasaanmu agar lebih baik. Dan menjadi pribadi yang suka menolong memang bagus tetapi jangan sampai kita menjadi people pleaser.

Jika dirasa hidup seperti itu hanyalah sebuah kepalsuan; karena kita tidak jujur terhadap diri sendiri yaitu menyenangkan hati orang lain; padahal dalam hati sendiri tidak mampu. Mungkin seseorang akan melihat pribadi ini baik karena suka menolong dan mudah mengatakan “Iya”, padahal sebenarnya orang seperti ini merasakan tekanan batin walaupun dari raut wajah nampak biasa saja ketika di depan orang lain.

Jangan pernah ragu untuk berlaku tegas, kebahagiaan itu bukan senang atau tidak senangya orang lain. Menolak itu merupakan hal yang wajar, tinggal kita saja yang perlu siap memberi alasan yang tepat dan jujur. Perasaan orang lain bukan berarti tanggungjawab kita, selagi kita tidak berbuat salah dan tidak mengganggu mereka, tetaplah fokus pada tujuan hidup.

Bagikan
Post tags:
Post a Comment