f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.

Menghapus Seragam Sekolah, Menghargai Perbedaan

Bus yang saya tumpangi mendadak berhenti.  Sekelompok anak berseragam SMA naik dari depan dan belakang bus. Mereka menghampiri anak-anak berseragam SMA yang duduk dalam bus dan memeriksa badge di lengan kiri baju mereka. Sambil memeluk tas, beberapa anak dipaksa turun. Pukulan dan tendangan mengiringi mereka turun dari bus. Bus pun kembali melaju.

Untuk menghindari persitiwa seperti di atas, beberapa anak berinisiatif membawa baju ganti untuk dipakai saat berangkat dan pulang sekolah. Ada juga yang menggunakan kain velcro untuk menempel badge nama sekolah. Jadi bisa dilepas pasangkan sesuai kebutuhan. Bagi mereka mengenakan seragam di luar lingkungan sekolah membuat mereka dalam bahaya. Seperti seekor rusa yang berjalan di tengah intaian harimau lapar.

Untuk menunjukkan identitas dan meningkatkan semangat,memang memerlukan seragam. Apa jadinya sebuah pertandingan sepakbola bila kedua tim yang bertanding memakai seragam yang sama? Begitu juga dengan penontonnya, mereka yang menyaksikan pertandingan dengan baju yang seragam akan semakin bersemangat dan berani, bahkan terkadang berani juga melakukan tindak yang melawan hukum.

Seragam juga diperlukan dalam perperangan. Bayangkan jika masing-masing pihak tidak mempunyai tanda pengenal, tidak memakai seragam sebagai sebuah identitas. Mereka tidak akan tahu mana musuh dan mana kawan. Ketakutan dan salah menyerang meliputi mereka. Seragam digunakan untuk menandakan bahkan menciptakan musuh.

*****

Seragam juga digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa pemakai seragam memang mempunyai hak. Misalnya, seorang Polisi yang melakukan penilangan. Kita tentu tidak mau ditilang oleh seseorang yang tidak berseragam polisi bukan?

Lalu bagaimana dengan sekolah. Apakah memang suatu keharusan memakai seragam saat bersekolah? Apa yang terjadi kalau tidak ada kewajiban menggunakan seragam? Apakah siswa akan menjadi bodoh? Lalu mengapa untuk Perguruan Tinggi tidak ada kewajiban menggunakan seragam yang sama?

Baca Juga  Mengurai Akar Konflik-Konflik Sosial dalam Grup Whatsapp

Mereka yang setuju menggunakan seragam beralasan bahwa seragam bisa meningkatkan kedisplinan, sekolah menjadi aman (karena bisa mengidentifikasi setiap orang yang ada di sekolah), terlihat rapi, menghindari kesenjangan sosial (karena semua orang terlihat sama). Mungkin saja itu benar. Tapi apakah hal-hal tersebut tidak bisa dicapai jika siswa tidak memakai seragam?

Seragam identik dengan militerisme yang menjunjung tinggi kedisipinan dan kepatuhan terhadap pimpinan. Bahkan penggunaan seragam bagi siswa sekolah di Indonesia sendiri diperkenalkan pada jaman pendudukan Jepang. Negara yang waktu itu terkenal memiliki kemampuan militer yang kuat, disiplin tinggi dan patuh terhadap penguasa. Mungkin itu harapan Jepang ketika mewajibkan penggunaan seragam pada siswa sekolah. Mereka diharapkan untuk patuh.

*****

Tujuan pendidikan seperti tercantum dalam perundangan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga begara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Saya kok merasa tujuan pendidikan di atas lebih cocok dalam iklim sekolah tanpa seragam. Misalnya menjadi warga negara yang demokratis menyiratkan bahwa siswa sekolah dari dasar harus diajar bahwa kita berbeda dengan orang lain.

Ada kesadaran yang dibentuk dari awal bahwa kita berbeda. Dan perbedaan itu tidak salah. Dengan memakai seragam secara tak langsung siswa mendapat pelajaran bahwa kita semua sama.  Dengan seragam kita juga menjadikan kita jauh dari unsur kreatif karena semua mesti sama. Karena semua sudah diatur juga mengajarkan kita tidak mandiri. Tinggal mematuhi saja.

Mungkin saja alasan kenapa kita sangat tidak menyukai orang-orang yang berbeda dengan kita, beda sukunya, beda keyakinannya, beda pimpinannya dan segala keberbedaan lain adalah karena kita dicecoki dengan keseragaman sedari kecil. Sehingga ketika kita melihat perbedaan mengganggap mereka yang berbeda sebagai musuh.

Baca Juga  Berarti Perempuan Boleh Poliandri Dong?
*****

Bagi KH Mustofa Bisri melakukan penyeragaman adalah  tindakan melawan fitrah. Penyeragaman membuat orang susah menerima perbedaan. Perbedaan sedikitpun akan membuat masyarakat menjadi marah.

Mungkin itu sebabnya siswa sekolah tertentu benci dengan sekolah lain. Karena walaupun berseragam sama, putih abu-abu, mereka bisa melihat perbedaan yang ada. Badge sekolah. Dan karena beda maka wajar jika mereka menjadi musuh dan melakukan tindak kekerasan.

Ide meniadakan seragam memang sudah menjadi wacana lama dalam dunia pendidikan. Namun mengapa sampai hari ini tidak ada niat baik untuk mengkaji lebih dalam.  Di tengah jaman di mana rasa benci terhadap yang beda semakin membesar. Sudah saatnya mendalami ide ini lebih lanjut.  Atau barangkali ada keuntungan yang didapat dari penyeragaman siswa sekolah?

Bagikan
Post a Comment