f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
tubuh

Esensi Body Positivity terhadap Self Love

Mencintai diri sendiri atau yang lebih populer dengan self love menjadi topik yang ramai dibahas sejak kesadaran akan pentingnya kesehatan mental agar dapat menjalani hidup yang lebih tenang. Banyak yang masih bingung bagaimana cara memulai untuk self love. Sebab, bagaimana mau mencintai diri sendiri kalau kita sendiri belum bisa menerima apa adanya diri kita, contohnya saja sudah banyak kita jumpai orang-orang yang mengubah (memperbesar/memperkecil) bentuk organ tubuhnya tanpa sebab. Hal ini tentu menunjukkan ketidak ridho-an dan tidak bersyukur atas apa yang sudah Allah takdirkan.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk menerapkan body positivity sebagai langkah awal untuk love self before loving else. Lantas, apa itu body positivity? Body positivity merupakan sikap ketika kita mau menerima bentuk tubuh kita apa adanya meskipun bentuk, ukuran, dan kemampuan tubuh kita nantinya berubah, entah itu karena sifat, usia, atau musibah. Bagi setiap orang, menanamkan mindset body positivity bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, perlu melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Mengubah Pola Pikir

“Coba saja rambutku lurus, hitam, dan berkilau kayak model-model iklan shampo, pasti aku lebih cantik.” Nah, seberapa sering ungkapan ini muncul di benakmu? Kalau sering, maka mulai dari sekarang ubahlah pola pikirmu menjadi lebih positif, ya. Perlahan-lahan kamu pasti bisa kok.

Ingat, kecantikan itu suatu hal yang subjektif. Mungkin memiliki rambut keriting atau memiliki bentuk tubuh lainnya yang menurut kita kurang menarik, belum tentu orang lain memiliki pendapat yang sama. Mengutip dari cnnindonesia.com, Devacurl, sebuah perusahaan  perawatan rambut membuat survei terhadap beberapa pria tentang perempuan  berambut keriting yang tidak percaya diri karena rambut keriting mereka. Sebagian besar para pria justru menganggap rambut keriting atau berombak malah terlihat lebih hidup, karena memiliki tekstur dan volume daripada rambut yang lurus sempurna.

Baca Juga  Dewi Herinawati, Single Mom yang Luar Biasa

Hal ini jelas menunjukkan bahwa setiap orang maupun negara punya standar kecantikan masing-masing. Dan apapun bentuk rambut kita, sebenarnya bukan menjadi persoalan. Yang penting adalah bagaimana kita merawat rambut agar tetap sehat dan indah dipandang.

2. Cantik  Tak Hanya dari Fisik

Makna kata cantik tak hanya dari bentuk fisik berdasarkan indra penglihatan saja. Namun, kecantikan juga dilihat dari dalam diri setiap orang. Pernah dengar lirik lagu “Beautiful” dari girl band Cherrybelle kan, “You are beatiful, beatiful, beautiful, kamu cantik cantik dari hatimu.”

Jadi, jangan hanya fokus bagaimana merawat tubuh agar terlihat cantik dan menawan di mata orang lain saja, sampai-sampai kita lupa membentuk inner beauty (cantik dari dalam diri) seperti, kesopanan, kecerdasan, mampu mengelola emosi, dan membentuk akhlakul karimah lainnya, yang justru ini adalah hal penting.

3. Lakukan Perawatan Untuk Kesehatan

Melakukan perawatan diri bukan hanya untuk terlihat sempurna di mata orang lain saja, tetapi juga untuk kesehatan tubuh kita sendiri agar kita merasa nyaman dengan tubuh kita. Jangan sampai ingin langsing tapi mengonsumsi obat-obat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita sendiri. Padahal hal ini bisa kita lakukan dengan berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika kita menerapkan pola seperti ini, meskipun membutuhkan waktu yang tidak singkat, namun hasilnya pasti akan lebih baik.

4. Jauhkan Diri  Dari Hal yang Membuat Tak Nyaman

Jauhilah hal-hal yang membuat kita jadi menjadi  kurang percaya diri (insecure) terhadap kemampuan dan bentuk tubuh kita. Seperti, berhenti mengikuti akun-akun sosial media yang kontennya selalu membahas standar ukuran tubuh ideal dan berparas cantik. Sebab, jika kita tidak memenuhi stardar ideal tersebut, tentu hal itu membuat kita jadi minder dan insecure. Kita juga perlu nih, untuk membatasi pertemanan dengan orang-orang yang tidak bisa menghargai dan menerima kita apa adanya.

Baca Juga  Gaya Hidup Minimalis yang Bikin Kantong Lebih Ekonomis

Jika kita mampu menerapkan body positivity, maka kita akan mendapat banyak manfaatnya.

• Membangun Percaya Diri

Nah, ini nih yang paling penting. Dengan kita menerima bagaimanapun bentuk fisik tubuh kita yang telah Allah ciptakan, maka kita akan mudah membangun rasa percaya diri terhadap diri sendiri di hadapan orang lain. Dari sini kita tidak akan minder lagi ketika kumpul-kumpul.

• Mencegah Perlakuan Body Shaming

Jika semua mampu memahami body positivity dalam dirinya, tentu kita semua tidak ada yang bilang lagi, “Sekarang kamu gendutan ya?”  atau “Kok warna kulit antara muka sama tangan beda?” dan perkataan semacamnya. Sebab, semua telah sadar bahwa setiap orang punya bentuk, ukuran, dan ciri khas tubuh yang berbeda-beda.

• Tidak Terobsesi Untuk Mengubah Bentuk Tubuh

Dengan kita mau menerima diri kita apa adanya, maka keinginan untuk mengubah bentuk tubuh  pun tak akan pernah terpikirkan lagi. Karena sejatinya mengubah apa yang telah Allah takdirkan dan ciptakan merupakan larangan, sebagaimana Rasulullah bersabda: “Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dicukur alis, yang merenggangkan gigi, untuk mempercantik diri yang mereka semua semua mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari)

Tubuh dan Pandangan Agama

Namun, jika mengubah bentuk tubuh karena menghilangkan cacat dan aib, maka hukumnya diperbolehkan. Seperti, operasi bibir sumbing, operasi plastik maupun rekonstruksi anggota tubuh akibat luka karena kecelakaan atau tertimpa suatu musibah, dan semacamnya. Sebagaimana kisah dari sahabat Urfujah bin As’ad, “Hidungnya terkena senjata pada peristiwa perang Al-Kulab di zaman jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya malah membusuk. Kemudian Rasulullah memerintahkannya untuk menggunakan tambal hidung dari emas.” (HR. An-Nasa’i)

Baca Juga  Harta Suamiku Adalah Hartaku, dan Hartaku Hanya Milikku, Yakin?

Perlu dicatat, meskipun body positivity bermakna mau menerima kemampuan, ukuran, dan bentuk tubuh kita apa adanya. Namun, bukan berarti kita malah tidak merawat tubuh kita dan tidak mau berubah menjadi yang lebih baik lagi. Apalagi bagi yang obesitas dan masih minim pengetahuan baik umum maupun agama, jangan jadikan sebagai alasan body positivity.

Hal itu malah justru jadi toxic, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan masa depannya kelak. Sebagaimana Allah telah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Editor: Akbar Mawlana

Bagikan
Post a Comment