f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
keluarga sakinah

Desain Keluarga Sakinah (1)

Pesatnya arus globalisasi dan semakin canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan dampak besar bagi kemajuan peradaban manusia. Namun sejalan dengan hal tersebut ekses negatif pun bermunculan di hadapan manusia, baik secara individual maupun secara kolektif. Ekses negatif muncul dalam berbagai bentuk, misalnya kenakalan remaja, dan meningkatnya jumlah pasien penyakit psikologis (seperti stress, depresi, atau stroke). Hal tersebut kemudian berpengaruh pula terhadap kemapanan dan tatanan masyarakat yang damai sebagaimana dicita-citakan oleh tujuan peradaban itu sendiri.

Pada gilirannya, ekses tersebut juga telah mengancam tatanan keluarga, sehingga fungsi keluarga menjadi sumir (kabur). Fungsi keluarga sebagai tempat curahan kasih sayang orang tua kepada anak, keluarga sebagai pijakan pendidikan awal seorang anak, dan keluarga sebagai tiang negara telah kehilangan elamen vitalnya. Orang tua lebih banyak mempercayakan pendidikan anak kepada lembaga-lembaga formal, seperti sekolah, madrasah, pesantren, atau lainnya.

Bahkan sebagian anak belajar kepada sesuatu yang anonimous (sumber yang tidak jelas), seperti televisi, film, buku, atau hal-hal lain yang tidak bersumber dari guru definitif dan tidak jelas menampilkan norma-norma yang bernilai positif.

Sebagai bukti lain dari pergeseran peran dan fungsi keluarga di atas adalah meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); baik dalam bentuk kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) atau Kekerasan Terhadap Anak (KTA), bisa jadi kekerasan terhadap suami (KTS). Upaya untuk meminimalisir ekses negatif globalisasi dan industrialisasi merupakan tugas bersama, baik secara individu maupun kolektif. Upaya untuk meminimalisir hal tersebut tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan pihak tertentu saja. Dalam pendidikan keluarga ini, orang tua sangat berperan dan mereka yang bertanggung jawab, sehingga harapan mewujudkan keluarga sakinah bisa menjadi nyata.

Baca Juga  Narasi Egaliter dalam Rumah Tangga
Keluarga Sakinah

Munculnya istilah keluarga sakînah merupakan penjabaran dari QS al-Rûm ayat 21

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya; Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Jalaluddin al-Maḥalī dan Jalaluddin as-Suyhutī dalam kitab-nya tafsir jalalain; bahwa ayat tersebut Allah menjelaskan tujuan penciptaan seorang istri adalah agar suami dapat membangun sebuah keluarga sakinah; yaitu keluarga yang harmonis, bahagia lahir batin, hidup tenang, tentram, damai, dan penuh dengan kasih sayang.

Al-Qur’an menggunakan istilah “sakinah” untuk menggambarkan kenyamanan keluarga. Istilah ini memiliki akar kata yang sama dengan “sakanun” yang berarti tempat tinggal. Jadi, mudah dipahami memang jika istilah itu digunakan al-Qur’an untuk menyebut tempat berlabuhnya setiap anggota keluarga dalam suasana yang nyaman dan tenang. Sehingga menjadi lahan subur untuk tumbuhnya cinta kasih (mawaddah wa rahmah) di antara sesama anggotanya.

Jadi, kata sakinah yang digunakan untuk menyifati kata “keluarga” merupakan tata nilai yang seharusnya menjadi kekuatan penggerak dalam membangun tatanan keluarga yang dapat memberikan kenyamanan dunia sekaligus memberikan jaminan keselamatan akhirat.

Rumah tangga seharusnya menjadi tempat yang tenang bagi setiap anggota keluarga. Keluarga menjadi tempat kembali ke mana pun anggotanya pergi. Mereka merasa nyaman di dalamnya, dan penuh percaya diri ketika berinteraksi dengan keluarga yang lainnya dalam masyarakat. Dengan cara pandang itu, setiap keluarga dapat pastikan bahwa akar kasus-kasus yang banyak melilit kehidupan keluarga di masyarakat adalah karena rumah sudah tidak lagi nyaman untuk dijadikan tempat kembali.

Baca Juga  Promil dan Perjuangan Bersama bagi Pasutri

Suami tidak lagi menemukan suasana nyaman di dalam rumah, demikian pula istri. Bahkan, anak-anak sekarang lebih mudah menemukan suasana nyaman di luar rumah. Maka, sakînah menjadi hajat setiap keluarga. Sebab, sakînah adalah konsep keluarga yang dapat memberikan kenyamanan psikologis -meski kadang secara fisik tampak jauh di bawah standar nyaman.

Kata taskunu pada ayat di atas dikaitkan dengan kata mawaddah wa rahmah. Hal ini menunjukkan bahwa faktormawaddah wa rahmah mendukung terwujudnya ketenangan keluarga. Menurut Wahbah al-Zuhaili, mawaddah mengandung arti cinta, sedangkan rahmah berarti kasih sayang. Cinta dan kasih sayang merupakan unsur pokok yang mendorong suami istri mau untuk saling membantu, menegakkan keluarga pada pondasi dan tatanan yang kuat dan melahirkan ketenangan yang sempurna.

Berkaitan dengan mawaddah dalam arti kasih sayang; menurut Quraisy Shihab, kata mawaddah artinya adalah kelapangan dan kekososngan jiwa dari kehendak buruk. Seseorang yang dalam hatinya telah bersemi mawaddah, maka ia tidak akan memutuskan hubungan, walaupun hatinya sedang kesal. Hal ini karena hatinya begitu lapang baik lahir maupun batin. Dengan kata lain, mawaddah adalah cinta plus.

Di samping itu kata rahmah dilihat dari akar katanya merupakan verbal noun (mashdar) dari kata r-h-m. Dari kata asal ini terdapat kata-kata derivasi lainnya dalam al-Qur‟an, yaitu rahima, arhama, marhamah, râhîm, rahmân, dan ruhm. Pada tingkat ini rahmah ini merupakan hubungan saling cinta antara dua orang lain jenis yang mampu mencapai kualitas kecintaan yang tidak terbatas, serba murni, dan sejati. Hubungan orang tua dengan anak dipersatukan dalam cinta istimewa yaitu rahim. Cinta anak kepada orang tua adalah cinta yang lebih dekat dengan cinta kasih kepada yang lainnya. Apalagi cinta orang tua, terutama cinta ibu kepada anaknya, merupakan cinta yang tulus dan murni. Inilah rahim yanag berarti cinta kasih.

Baca Juga  Menyatukan Dua Hati yang Berbeda

Kasih sayang orang tua kepada anak sebagai bagian dari naluri orang tua. Dalam situasi bagaimanapun orang tua akan senantiasa menyayangi anaknya, baik dalam keadaan senang maupun susah. Dari keragaman pendapat di atas kiranya dapat kita sederhanakan bahwa keluarga sakînah adalah keluarga yang berawal dari rasa cinta (mawaddah) yang dimiliki oleh kedua suami-istri; kemudian berkembang menjadi kasih sayang (rahmah) yang setiap keluarga ketika anggota keluarga tersebut semakin bertambah anggotanya, hingga terciptanya ketenangan dan kedamaian hidup

Bagikan
Post a Comment