f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
arti bapak

Arti Bapak Buatku

Dipersembahkan untuk Bapak, lelaki terhebat dalam hidup Ananda…

Bapak, keberadaan beliau bukan untuk dibanding-bandingkan dengan Mama. Bapak buatku, adalah laki-laki tegar yang tak pernah kulihat mengeluh sekalipun. Setiap saat sebelum tidur, selalu menyempatkan waktu untuk mengecek pintu, halaman samping, dan kompor. Memastikan semuanya aman terkendali-terkontrol.

Bapak yang selalu mengajakku jalan-jalan sore sehabis mandi meski dengan motor Honda Win kala itu. Jalan-jalan sore yang penuh arti karena di setiap JJS, Bapak selalu mengajakku ke tempat-tempat yang penuh arti. Bertemu teman atau staf Bapak, bertemu relasi Bapak, bertemu masyarakat petani di mana Bapak menjadi penyuluh di sana; ke arah bukit botak melihat area persawahan para petani bercocok tanam. Kadang juga ke Balai Penyuluhan tempat Bapak berdinas meski sebetulnya sudah bukan lagi jam Bapak dinas.

Bertemu dengan orang-orang baru dari satu ke tempat lainnya dengan obrolan 10001 bahan adalah rekaman kuat yang selalu aku ingat. Mungkin dari situlah, aku belajar bersosialisasi. Belajar membuka obrolan, belajar luwes dalam menjalin komunikasi, dan belajar menghargai orang lain. Belajar mendharmabaktikan ilmu tanpa mengukur berapa banyak yang kau peroleh, belajar berbagi, dan belajar banyak hal.

Semua itu kupelajari dari Bapak.

Bapaklah Idolaku sewaktu kecil hingga kini. Tak putus semangat dukungan dan doa beliau untukku, meski kini aku sudah tak lagi dekat dengan beliau.

***

Bapak, selalu memastikan bahwa bahan bekerja ke kantor sudah disiapkan dengan baik. Menempuh puluhan kilometer setiap hari untuk sampai di kantor dengan ikhlas tanpa keluhan. Berangkat pagi 06.30 Wib dan sampai di rumah kadang sudah lewat Asar. Dulu waktu kecil kupikir naik motor Wira Wiri seperti itu menyenangkan.

Baca Juga  Makin Lama Makin Terasa

Tapi setelah dewasa aku baru tahu, itu capek..capek sekali pasti. Belum lagi, kalau di rumah, Bapak sudah harus bertugas melayani masyarakat. Bapak termasuk dianggap tokoh dan sering dimintai nasehat oleh masyarakat sekitar. Kini, Bapak termasuk dituakan di masyarakat sebagai tempat curhat bagi lingkungan sekitar tempat tinggal kami.

Tidak hanya masyarakat desa kami, bahkan rekan kerja Bapak atau teman Bapak yang sudah tidak lagi sedinas dengan Bapak pun; bahkan hingga beberapa tokoh dengan kedudukan sebagai kepala daerah ikut bertandang ke rumah untuk meminta nasehat beliau. Bagaimana aku tak mengidolakan Bapak di tengah kelihaian dan kebijakan beliau dengan segala kelebihan dan kekurangan Bapak.

Beliau juga berhasil membawa keluarga kami menang kompetisi keluarga sakinah hingga 2 periode maju tingkat provinsi. Beliau juga yang selalu mendukung dan mendorong Mama untuk senantiasa berkarir berkiprah maju dan memimpin para perempuan tani setempat untuk maju. Berapa banyak prestasi yang Mama torehkan, semua tak lepas dari dukungan dan bantuan Bapak.

***

Saat Bapak berhasil menjadi PPL teladan dan diundang bertemu Presiden Soeharto pada jamannya. Sejak saat itu, beliau bertekad akan juga membawa Mama untuk maju dan berhasil seperti beliau. Dan Alhamdulillah, berapa masa berlalu, manapun berhasil mengikuti jejak keberhasilan itu.

Sejak aku mengerti bahwa bersalaman dengan Presiden adalah sesuatu yang membanggakan; saat itu aku bertekad untuk bisa mengikuti jejak idolaku ini, yaitu Bapakku. Kurasa hobiku menulis diturunkan dari Bapak, sebab dari tulisan beliau yang rapi, bahasa yang digunakan, dan segala ide yang dituang, semua seperti yang kutekuni.

Hobi berkirim sueat kepada Duta Besar, penyiar radio kenamaan jaman itu di RRI, dan banyak hobi lain yang seolah sekarang menjadi hobiku. Itulah kenapa seringkali dalam Psikologi disampaikan bahwa pola asuh sangat berpengaruh, mungkin inilah jawaban dari bagaimana aku menginternalisasi nilai dari setiap yang Bapak lakukan di masa lalu. Keberanian dan cara Bapak berorasi untuk para petani, sepertinya juga aku tiru sebagai presenter dengan tahapan di mana aku masih terus belajar.

Baca Juga  Memeluk Mimpi (3): Pecah Telur
***

Saat aku hendak menentukan siapa pilihan hidupku, saat Mama sudah menjodohkan aku dengan putra dari teman akrab Mama, Bapaklah yang memperjuangkanku untuk bisa diberi hak bicara. Bapaklah yang berhasil meyakinkan Mama bahwa aku juga berhak menentukan pilihan hidupku sendiri.

Disaat anak lain pada masa itu mungkin dimanja dengan lagu dan tontonan film mingguan yang asyik. Bapaklah yang selalu mengajarkan untuk mencintai tembang Jawa, mulai dari uro-uro, keroncong, campursari, hingga wayang. Dulu aku sangat tidak suka semua itu, tapi makin aku dewasa, aku makin justru jatuh hati pada semua hal itu. Bahkan bakatku menari ini, mungkin nurun dari bakat seni Bapak. Dan terbukti, uro-uro yang Bapak gaungkan selalu saat aku hendak tidur dulu, menjadi internalisasi nilai yang sarat dengan sabar, ikhlas, nriman, dan tanpa pamrih.

Kurasa, ucapan Sugeng tanggap warsa yang aku haturkan ke beliau inipun, tak cukup dapat mewakili betapa beliau adalah inspirasi, idola, dan penunjuk arah mata angin yang jadi impianku, anak wedok beliau…

Matur nuwun Bapak…Sugeng tanggap warsa yang ke-68. Semoga selalu sehat, menjadi semangat dan inspirasi selalu bagi kami. Sampai kapanpun, Bapak tetap Idolaku..

Bagikan
Comments
  • LeNTeRa HaTi

    membacanya mbuat jdi teringat alm.bapak meski tidak pernah mengalami bertemu karna beliau keburu meninggal saat saya masih dikandung 4 bulan, namun dari cerita2 ibu saya dapat gambaran profil bapak.
    terima kasih sudah mngingatkan dengan tulisan ini, mbak.

    Desember 9, 2020
  • Ratna Yunita Setiyani

    Innaalillahi wa innaa ilaihi rooji’uun
    Semoga almarhum Bapak diterima di sisi-Nya.
    Inggih, sami2 Pak/Bu. Alhamdulillah jika tulisan ini manfaat

    Desember 25, 2020
Post a Comment