f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
hector bahagia

Mencari Makna Bahagia Bersama Hector

Seorang psikiater muda, kaya, dan cemerlang. Dikelilingi orang-orang tersayang. Namun merasa tidak puas dengan hidupnya. Setiap hari, ia bergumul dengan rutinitas pekerjaannya. Namanya Hector. Ia menangani banyak klien dari berbagai latar belakang. Dengan cekatan, ia mampu memberi solusi atas berbagai persoalan mereka. Dia menjawab pertanyaan kliennya dengan mengajukan pertanyaan reflektif.

Istrinya, Clara senantiasa menjadi teman hidup yang setia dan membantunya dalam banyak urusan. Perempuan cantik dengan kepribadian perfeksionis dan perencana yang baik. Clara juga punya karir gemilang dalam pekerjaan. Karena prestasinya, perusahaan memberinya penghargaan. Pada malam penganugerahan pegawai teladan, Hector ikut bergabung dengan kolega Clara. Tak sengaja Hector bertemu seorang ibu paruh baya dan terlibat percakapan di meja bar. Kata si ibu, “Aku mencari kebahagiaan.”

Kalimat ini terngiang di pikiran Hector, tokoh utama dalam film besutan Peter Chelsom, Hector and the Search for Happiness (2014), adaptasi dari novel Le Voyage d’Hector ou la recherché du bonheur karya Francois Lelord. Catatan kebahagiaan versi novel dan film tidak sepenuhnya sama. Kita kembali ke kisah selanjutnya. Clara berterima kasih karena Hector menerima teman-temannya. Clara berjanji akan berbuat baik juga pada teman-teman Hector. “Tapi aku tak punya teman,” jawab Hector.

Suatu hari, datang klien yang seorang cenayang, bernama Anjali. Ia meramalkan Hector akan melakukan perjalanan jauh dan merasa bahagia. Kata Anjali, “Setiap hari kita terlibat dalam perasaan. Tapi tidak pernah otentik.” Hector merasakan kalimat itu ada benarnya. Ia menyadari bahwa hidupnya tanpa makna. Ia merasa belum mengenal dunia dan kehidupan ini dengan baik, namun memberi saran kepada orang lain setiap hari.

“Apa kau bahagia?” tanya Hector pada Clara di suatu malam. Hector menceritakan kegelisahannya dan berkeinginan mencari makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Ia ingin melakukan petualangan seorang diri untuk mencari tahu tentang makna hidup dan kebahagiaan. Clara mempersiapkan semua perlengkapan, ditambah hadiah sebuah diary bertuliskan: Hector’s Search for Happiness, A Journey.

Perjalanan Hector and The Search for Happiness pun dimulai. Dari kota Paris, Hector menuju ke Cina. Di pesawat, ia menjatuhkan gelas secara tidak sengaja, tetapi gelasnya tetap utuh. Alat makan di kelas eksekutif punya kualitas bagus, pikirnya. Ia lantas menjatuhkan piring untuk percobaan dan perbandingan. Ternyata, piring itu pecah berkeping. Hector menulis pelajaran pertama: making comparisons can spoil your happiness. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain, akan merusak kebahagiaan. Setiap orang dengan semua keunikannya, memiliki kehidupan dan peran berbeda.

Di pesawat, ia duduk di sebelah bankir tajir, Edward, yang punya prinsip bahwa uang menjadi sumber kebahagiaan. Bekerja dan menghasilkan uang dipandang sebagai prasyarat kebahagiaan. Seperti halnya kaum workaholic, Edward merasa bahagia dengan terus-menerus bekerja, sehingga tak ada waktu untuk berpikir apakah bahagia atau tidak. Bankir kaya ini menawari Hector tumpangan dari bandara dan penginapan selama di Cina. Ia mengajak Hector ke sebuah club malam di Shanghai. Edward dilayani dengan pelayanan kelas satu oleh karena uangnya. Hector menulis pelajaran kedua tentang kebahagiaan: a lot of people think happiness means being richer or more important. Banyak orang berjuang mati-matian untuk meraih kekayaan dan pengakuan.

Baca Juga  Lukisan Mural

Di club malam, Hector bertemu Ying Li, seorang mahasiswi ilmu Pariwisata yang menjadi gadis penghibur. Ia mengajak Hector minum bir dan bersenang-senang saat itu juga dan menghilangkan sejenak pikiran-pikiran kalutnya. Hector menulis catatan ketiga: many people only see happiness in their future. Banyak orang memandang kebahagiaan hanya di masa depan, lalu mengorbankan kebahagiaan hari ini demi kebahagiaan hari esok.

Di malam itu, Hector tidur dengan Ying Li. Ia menulis pelajaran keempat: happiness could be the freedom to love more than one woman at the same time. Namun ia belum menguji kebenaran catatannya. Di kemudian hari, ia mencoret catatan ini. Cinta memang untuk dibagi ke semua orang, tetapi kadarnya berbeda dengan cinta untuk pasangan.

Keduanya bertemu kembali pada jam makan siang di sebuah gang pinggiran kota. Ying Li menceritakan bahwa banyak orang seperti dirinya, dari daerah pedalaman datang ke kota untuk mencari uang, hasilnya dikirim ke keluarga di kampung. Pada hari libur, mereka hanya di tempat seperti itu, tidak ada liburan layaknya kelas menengah atas. Ying Li dengan pekerjaannya sebagai perempuan penghibur membawa stigma “bukan perempuan baik-baik” seumur hidupnya, menanggung malu untuk kembali ke kampungnya. Ini berbeda dengan para pemilik modal yang bebas mengeksploitasi, yang tidak perlu berpikiran jauh, dari mana hasil kekayaannya.

Di tengah pembicaraan mereka, seorang pria menjemput paksa Ying Li. Hector membubuhi catatan kelima: sometimes happiness is not knowing the whole story. Pelajaran ini relevan dengan kehidupan kita di era banjir informasi sekarang ini. Seperti halnya obesitas yang memicu berbagai masalah kesehatan, infobesitas juga berdampak pada kecemasan, prasangka, dan kesehatan mental. Terlalu ingin tahu urusan orang lain ternyata menjadi sumber ketidakbahagiaan. Terkadang, kebahagiaan memang sulit untuk dipahami.

Hector kemudian mendaki pengunungan Himalaya. Pelajaran keenam: Happiness is a long walk in beautiful, unfamiliar mountains. Ia bertemu seorang kepala biksu yang telah menjalani banyak tragedi dalam hidupnya. Ia bertanya: setelah melalui banyak peristiwa tidak menyenangkan dalam hidupnya, mengapa dia tetap bahagia. Kepala biksu tua ini menjawab bahwa justru karena banyak hal telah dilalui, dia menjadi bahagia. Ia telah belajar pada banyak pengalaman di berbagai musim kehidupan. Ia menekankan bahwa keputusan untuk merasa bahagia dan tidak bahagia ditentukan oleh diri sendiri, bukan dari faktor luar.

Baca Juga  Toko Buku

Pelajaran ketujuh: It’s a mistake to think that happiness is a goal. Menurut kepala biksu, kesalahan mendasar banyak orang adalah selalu berpikir bahwa kebahagiaan itu merupakan sebuah tujuan. Padahal, bahagia itu untuk dijalani di mana saja dan kapan saja. Semua orang berhak untuk bahagia dan menciptakannya. Semua orang punya kapasitas dan potensi menjadi bahagia.

Perjalanan Hector selanjutnya adalah Afrika. Ditempuh selama dua hari perjalanan udara dengan pesawat tua dan kumuh. Ikut serta hewan ternak yang berjejal tanpa sabuk pengaman. Beberapa kali pesawat dihantam angin, hujan, petir, dan cuaca buruk. Hector menemukan pelajaran tentang kebahagiaan dari seorang perempuan di sebelahnya yang menggendong anak. Menurut perempuan ini, bahagia adalah ketika bersama keluarga dan menyaksikan anak-anak yang dicintainya tumbuh bahagia. Pelajaran kedelapan: Happiness is being with the people you love. Bahagia adalah ketika bersama orang yang dicintai.

Di Afrika, Hector dijemput teman lama. Teman Hector ditemani pasangan gaynya, seorang pria berkulit hitam. Keduanya saling mencintai. Hector menuliskan pelajaran kesembilan: happiness is being loved for who you are. Memiliki orang yang bisa saling memberi dan menerima cinta, membuat hidup bahagia. Di negeri itu, Hector menemukan hal ironi: semakin maju suatu negara, psikiater justru semakin dibutuhkan. di Afrika, Hector sempat membantu temannya yang menjadi relawan. Pelajaran kesepuluh: Happiness is doing a job you love. Melakukan hal yang disenangi adalah sumber kebahagiaan.

Suatu malam, taksi yang ditumpangi Hector disandera kawanan mafia. Hector disekap. Selnya berbagi ruang dengan tikus. Hari-harinya penuh ketakutan dan penderitaan. Hampir saja ia hilang harapan. Beruntung, ketika di hotel, ia pernah meminjam pulpen seorang bos mafia bernama Diego Baresco, sosok yang cukup disegani. Hector memperlihatkan pulpennya dan ia dibebaskan. Hector merasakan bahagia tiada tara. Kebebasan dan menjalani hidup dengan kehendak bebas merupakan modal utama kebahagiaan.

Dari Afrika, Hector menuju ke Los Angeles. Dalam perjalanan, seorang penumpang pesawat yang baru saja menjalani operasi tumor mengalami gejala nyeri dan sakit kepala cukup parah. Awak kabin mengumumkan, jika ada dokter dalam penerbangan itu diharap membantu. Hector datang memeriksa rekam medis, lalu meminta pilot menurunkan ketinggian pesawat sehingga tekanan udara membuat si pasien lebih nyaman.

Baca Juga  Mengarungi Samudra Kepenyairan Buya Hamka

Hector membawa pasien bernama Djamila itu ke kursi kelas eksekutif. Sembari Hector mengompres, Djamila bercerita banyak hal. Kondisinya berangsur membaik. Kata Djamila yang kemudian dicatat oleh Hector: listening is loving. Bercerita dan didengarkan akan mengurangi beban pikiran. Banyak orang hanya ingin didengarkan, tanpa mau mendengarkan.

Di Los Angeles, Hector bertemu mantan kekasihnya, Agnes, yang sedang mengandung anak ketiga. Pasangan mantan kekasih di masa kuliah ini mungkin masih menyimpan rasa, namun sudah menjalani kehidupan berbeda. Hector menulis pelajaran selanjutnya: nostalgia is not what it used to be. Nostalgia tak berarti harus mengulang yang pernah ada. Tak perlu berandai-andai untuk sesuatu yang telah berlalu. Pengandaian dan penyesalan atas masa lalu sering menjadi penyebab ketidakbahagiaan.

Hector dan Agnes menyempatkan ikut ke sebuah kelas yang diampu Professor Coreman, dosen yang mereka kagumi. Ada banyak pelajaran dan teori kebahagiaan yang sedang dibicarakan. Kata Coreman: we should concern ourselves, not so much with the pursuit of happiness, but with the happiness of pursuit. Kebahagiaan ada di genggaman kita dan itulah yang bisa kita kendalikan. Terhadap hal-hal di luar kendali, kita hanya perlu merelakan dan tidak menggantungkan bahagia padanya.

Pada akhir perjalanan, Hector mengetahui bahwa kebahagiaan bisa diwujudkan oleh siapapun dengan menjalani hidup yang bermakna. Sejak saat itu, Hector menjalankan perannya sebagai psikiater dengan sepenuh jiwa. Ia dan Clara saling mencintai sepenuh kesadaran. Happiness is being with the people you love. Everything was up for change. And he loved like he never loved before. Hector belajar untuk mencintai layaknya belum pernah mencintai sebelumnya, tanpa membawa beban masa lalu.

Ada rohaniawan yang menekankan bahwa kebahagiaan dicapai dengan menjalani laku asketis. Menjauhi kesenangan materil dan mencarinya pada hal yang bersifat rohani dan spiritual. Menurut Aristoteles, kebahagiaan tidak bisa didapatkan dengan menuruti keinginan jasmani: makan, minum, seks. Plato menyebutnya sebagai epithumia, kebahagiaan yang berkutat pada urusan perut ke bawah dan tidak dikendalikan oleh rasio ini, bersifat semu.

Kebahagiaan yang bergantung pada kepemilikan materi, sanjungan, ketenaran, martabat, juga tidak abadi. Oleh karena itu, banyak orang mengalami hedonic treadmill. Pemenuhan kebahagiaan jasmani semata secara terus-menerus, tidak menambah skala kebahagiaan, layaknya berlari di tempat treadmill. Pada akhirnya, perjalanan menemukan kebahagiaan dengan segala naik-turunnya adalah proses hidup yang harus dipeluk erat.

Bagikan
Post a Comment