f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
self-love

Al-Quran Berbicara Tentang Self-Love di Bulan Haram

Semenjak kesadaran kesehatan mental menjadi gencar dibicarakan oleh banyak pihak, istilah self-love begitu populer digaungkan di mana-mana. Self-love bukan berarti egoisme atau mementingkan diri sendiri. Pengertian self-love sendiri adalah kasih sayang tanpa syarat terhadap diri kita apapun bentuk dan situasinya.

Jauh sebelum itu, Al-Qur’an yang diturunkan melalui perantara Rasul Muhammad sebagai pedoman untuk umat manusia dalam menapaki kehidupan. Dari keselurahan kajian dan ajaran yang diinformasikan Al-Qur’an tidak ada satu pun ayat yang memperintahkan manusia untuk menyakiti diri; mestilah Allah berfirman kepada makhlukNya untuk mencintai atau merahmati dirinya.

Dalam Al-Qur’an segalanya dijelaskan dengan lengkap dan detail; begitupun dengan manusia dibicarakan sebagai sosok yang sifatnya komprehensif dan terkoneksi dengan makrokosmos atau alam semesta. Sains menjelaskan bahwa tiap benda-benda di semesta alam memiliki frekuensi elektromagnetik atau sering disebut dengan the energy of universe.

Menurut Psikolog Efnie Indrianie yang mengutip Suzanne Bell dalam bukunya Quantum Otak bahwa setiap sel di dalam tubuh kita, di dalamnya terdapat mitokondria yang memproduksi medan-medan elektromagnetik sebanyak 6,5 octolion dan dapat mempengaruhi situasi sekitar kita. Menariknya, atom, molekul, dan sel-sel di seluruh tubuh kita dipengaruhi oleh perubahan frekuensi elektromagnetik alam semesta akibat transformasi peredaran bulan.

***

Terlepas dari itu Al-Qur’an sudah berbicara tentang bulan terlebih dahulu, ada beberapa bulan tertentu yang harus kita perhatikan; di antaranya adalah empat bulan haram yang didalamnya memiliki banyak kemuliaan.

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu padanya (empat bulan itu).” (QS. at-Taubah/9:36)

Baca Juga  Kiat Sederhana Menumbuhkan Sikap dan Suasana yang Sama Pasca Ramadan

Merujuk kitab Tafsir al-Jailani, penghormatan terhadap keempat bulan itu karena di dalamnya memiliki keagungan yang membedakan dengan bulan-bulan lain. Bulan haram yang dimaksud yaitu menurut perhitungan tahun Qomariyah atau berdasarkan dengan revolusi bulan terhadap bumi, yaitu bulan Rajab, Dzulqodah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Seperti ayat yang disampaikan di atas, “Itulah (ketetapan) yang lurus, maka janganlah kamu mendzolimi dirimu.” Menjadi kode penting yang menyadarkan kembali diri kita untuk lebih mencintai diri dan tidak menganiaya diri sendiri.

Lebih lanjut Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 217, “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar.” Secara kontekstual menjelaskan di zaman sekarang ini peperangan yang dimaksudkan bukan pertumpahan darah seperti apa yang terjadi pada masa penyebaran Islam dahulu; namun jelas peperangan di era digital saat ini lebih berat tantangannya; karena itu berhubungan dengan mengendalikan mata, hawa nafsu, pikiran dan amarah.

***

Psikolog Efnie menjelaskan bahwa saat kita berada pada waktu bulan-bulan haram terjadi perubahan frekuensi elektromagnetik di semesta alam tubuh kita sedang direset ulang. Ketika kita melakukan perbuatan yang fatal seperti permusuhan, tindakan menyerang, marah dan lain sebagainya dampaknya sangat dahsyat salah satunya akan merusak sistem tubuh kita. Seperti misalnya marah mempengaruhi beberapa organ tubuh kita, mengganggu metabolisme, berdampak signifikan pada fungsi paru-paru, kerja jantung dan liver, serta menghambat aktifitas sistem saraf bahkan bisa menyebabkan penyakit serius.

Oleh karenanya Qur’an memerintahkan kita untuk mencintai diri kita dengan menjaga dan tidak menganiaya diri kita terlebih lagi selama kita berada di bulan haram karena secara sains disebutkan efeknya sangat nyata untuk tubuh kita. Hal itu sama dengan apa yang disampaikan oleh agama bahwa perbuatan maksiat yang dilakukan didalamnya akan mendapat hukuman yang berat di sisi Allah.

Baca Juga  Bagaimana Sukses Melewati Pubertas di Masa Remaja?

Selain ayat diatas menjelaskan tentang self control dalam relasi dengan manusia pada bulan Haram, ayat berikutnya menerangkan untuk mengendalikan perilaku kita kepada lingkungan sekitar. Kita diperintahkan untuk menjaga diri kita dengan berbuat baik kepada setiap makhluk. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu dan qalā’id..” (QS. al-Maidah/5:2)

 “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”(QS. al-Ma’idah/5:2) Ketika Al-Qur’an dengan gamblang menerangkan perilaku yang dilarang, tentulah juga mengajarkan sesuatu yang disarankan untuk dilakukan oleh manusia.

***

Pada keempat bulan haram yang sangat dimuliakan ini kita dianjurkan untuk mencintai diri sendiri dengan merahmati orang lain dan tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa, terlebih lagi dijelaskan dalam ayat 177 QS. Al-Baqarah.

“…Melainkan kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Selaras dengan ajaran Islam, amal ibadah yang dilakukan pada keempat Bulan Haram akan lebih banyak pahalanya. Pahala yang akan kita terima tersebut salah satunya adalah manfaat baik terhadap tubuh, studi tentang kebaikan menginformasikan bahwa ketika kita melakukan hal yang baik itu akan berdampak positif kepada diri kita, fungsi kerja sistem organ akan sehat, menghasilkan hormon-hormon yang berpengaruh positif untuk kesehatan fisik dan psikis, kinerja otak akan dahsyat, kita tidak akan pernah kehabisan ide, serta dapat membedakan hak dan yang bathil.

Baca Juga  Kritik Al-Qur'an terhadap Tatanan Sosial

Saat ini kita sedang berada di penghujung tahun hijriah, tepatnya pada bulan Dzulhijjah. Ini menjadi momentum yang tepat untuk kita mengevaluasi diri serta mengindahkan perintah dan larangan-Nya yang telah difirmankan dalam Al-Qur’an. Dia yang lebih mengetahui kita dibanding diri kita sendiri, pastilah apa yang Allah mandatkan terhadap hambaNya adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Wallahu a’lam Bisshowab.

Bagikan
Post a Comment