f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
kecerdasan emosional

Apakah Kecerdasan Intelektual Lebih Penting daripada Kecerdasan Emosional?

Mayoritas orang menganggap bahwa kecerdasan intelektual adalah potensi utama yang harus setiap orang miliki agar sukses dalam hidup; sedangkan potensi yang lainnya tidak begitu penting. Namun sebenarnya, terdapat banyak faktor yang menentukan kesuksesan hidup seseorang, salah satunya ialah kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan seseorang untuk dapat megelola serta mengontrol emosinya ataupun orang yang ada di sekitarnya. Kecerdasan emosional juga mencakup kemampuan untuk dapat memotivasi diri sendiri, dan memberikan ketekunan pada diri.

Sedangkan kecerdasan intelektual adalah kemampuan manusia yang didominasi oleh daya pikir rasional dan logika. Kurang lebih dari 80%, kecerdasan intelektual muncul dari faktor orang tua, sedangkan faktor lainnya muncul pada usia sangat dini yaitu tahun kehidupan manusia yang pertama.

Berbeda dengan kecerdasan intelektual yang disebabkan oleh faktor genetik, kecerdasan emosional masih bisa dilatih dan diarahkan sehingga emosinya berjalan dengan stabil.

Aspek Kecerdasan Emosional

Menurut Salovey (Golman, 2007: 58-59) terdapat lima aspek utama yang ada dalam kecerdasan emosional, antara lain:

a. Mengenali emosi sendiri: Mengenali sebuah emosi dalam diri merupakan suatu kemampuan untuk dapat mengenali perasaan ketika perasaan itu sedang terjadi.

b. Mengelola emosi : Mengelola emosi merupakan  kemampuan seseorang dalam mengatasi perasaannya agar mendapat penjelasan dengan benar, sehingga terjadi sebuah keseimbangan dalam diri seseorang

c. Memotivasi diri sendiri: Mengendalikan diri seseorang dari sebuah segi emosional dalam aspek menahan diri terhadap suatu kepuasan dan pengendalian dorongan hati.

d. Mengenali emosi orang lain: Mengenali emosi orang lain atau biasa disebut dengan empati. Orang yang berempati lebih mampu menangkap kejadian-kejadian sosial yang dibutuhkan orang lain.

e. Membina hubungan : Kemampuan dalam membina hubungan merupakan sebuah keterampilan yang meningkatkan reputasi, kepemimpinan dan kesuksesan antar pribadi.

Baca Juga  Dampak Menjulidi Kebaikan

Dalam bagian otak manusia, Amigdala bertanggung jawab atas penerimaan informasi-informasi sensoris. Amigdala merupakan tempat di mana ingatan emosi berada dan disanalah bagian tubuh yang memproses dan menyimpan hal-hal yang berkaitan dengan emosi. Munculnya rasa marah, sedih, nafsu, kasih sayang, dan emosi lainnya yang ada pada manusia berkaitan dengan fungsi amigdala pada otak.

Penelitian LeDoux menjelaskan bagaimana Amigdala mampu mengambil alih kendali kegiatan manusia, bahkan neokorteks; sebagai bagian otak yang berfungsi untuk mengolah informasi yang dapat menyusun keputusan untuk menentukan respon seseorang. Fungsi-sungsi dan pengaruhnya pada neokorteks ini yang merupakan sebuah inti dari kecerdasan emosional.

.


Menurut Goleman, kecerdasan emosional sama jika dibandingkan dengan kecerdasan intelektual. Terlebih lagi karena adanya sebuah hasil riset baru-baru ini yang menyatakan bahwa kecerdasan intelektual bukanlah sebuah ukuran kecerdasan yang sebenarnya. Tetapi, kecerdasan emosi ini lah yang paling menentukan dalam suksesnya hidup seorang manusia.

Meskipun kita mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi apabila kita punya kecerdasan emosi yang rendah itu tidak akan dapat membantu. Banyak orang yang unggul dalam kemampuan intelektualnya, tetapi tidak dapat mengontrol kecerdasan emosi. Berarti sama saja ternyata ia menjadi orang ke sekian dari orang dengan kecerdasan intelektualnya lebih rendah tetapi unggul dalam kemampuan kecerdasan emosi.

Dalam hal ini, kecerdasan emosional sangatlah penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang karena dengan adanya emosi, manusia dapat mengekpresikan diri mereka.

Emosi juga dapat membantu seseorang  dalam membentuk sebuah karakter diri mereka yang akan menghasilkan perilaku dari pengaruh lingkungan, genetika, dan sebuah pengalaman.

Apakah kalian pernah sesekali membayangkan bagaimana bila manusia menjalani kehidupan dengan tidak adanya sebuah emosi?

Tidak adanya sebuah emosi sama saja dengan tidak ada hidup. Saat ini dengan hanya bermodal kecerdasan Intelektual yang tinggi, tidak akan dapat untuk menghadapi berbagai hal di dunia yang ditimbulkan oleh kesulitan-kesulitan hidup.

Baca Juga  Sejauh Mana Kesetaraan Gender Kaum Hawa dalam Pembangunan?

Banyak bukti menunjukan bahwa orang yang pintar secara emosional dapat mengendalikan dan memahami perasaan mereka sendiri dengan baik; mampu mengatasi dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif; dan akan lebih menguntungkan dalam kehidupan.

Orang yang mempunyai kecerdasan emosional stabil dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang jernih karena kemampuan bernalar; mereka tidak akan  terpengaruh oleh nafsu/emosi yang tidak stabil. Dan mereka, berpotensi untuk berhasil dalam kehidupan.

Sehingga jelas bahwa kecerdasan emosional sangatlah mempengaruhi sebuah perilaku manusia. Karena melalui kestabilan mengendalikan kecerdasan emosional, manusia dapat mencegah dirinya dari sebuah perilaku yang memberikan dampak negatif baik pada dirinya sendiri atau pada orang lain.

Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana cara kita untuk menerapkan kecerdasan emosional dengan baik?  

Salah satu cara untuk dapat menerapkan kecerdasan emosi dengan baik ialah dengan menghafalkan ayat suci Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu kegiatan yang mulia, Al-Qur’an dipercaya mampu memberikan ketenangan pada hati para pembacanya.

Orang yang menghafal Al-Qur’an mampu mengendalikan diri sendiri untuk berlomba-lomba dalam melakukan hal yang baik di hadapan Allah Swt serta dapat meningkatkan bagaimana berinteraksi dengan baik terhadap orang lain.

Menghafal Al-Qur’an juga memerlukan sebuah jiwa dengan niat dan tekad yang bersih. Menghafal lafadz-lafadz Al-Qur’an pun bukan hanya berbicara mengenai kecerdasan intelektual saja, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bisa menggunakan kecerdasan emosionalnya dengan baik.


Allah Swt menegaskan dalam sebuah Q.S Ar-Ra’du ayat 28 yang mempunyai arti sebagai berikut, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Dengan menghafal Al-Qur’an seseorang dapat mengelola dan mengontrol emosi penghafalnya. Karena hakikatnya, Al-Qur’an mempunyai kemampuan untuk dapat menenangkan hati. ”Rasa damai akan selalu menemani orang yang selalu membaca ayat suci Al-Qur’an”.

Baca Juga  Menangkal Pemikiran Ekstrimis Lewat Taman Pendidikan Al-Qur'an

Ketika seorang hafiz terdapat masalah, maka ia tidak akan mengeluh dan menyalahkan orang lain karena di dalam hati dan jiwa nya dapat merasakan kedamaian. Ia telah mampu untuk menguasai kecerdasan emosionalnya sehingga ia dapat melewati masalah tersebut dengan hati yang tenang.

Bagikan
Comments
  • Natasya

    Terima kasih.. bacaannya sangat bermanfaat 🙌🏻✨

    Juni 5, 2021
    • Galuh Bulan

      terima kasih 🌻

      Juni 6, 2021
Post a Comment