f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
meDionaea Muscipula

Wa Classroom Adalah Kunci!

Oleh: Ali Audah

Rahmania, ‘hari-hari lockdown’ saat ini memang memberikan banyak pengalaman baru bagi sebagian besar orang, terutama yang hidup di perkotaan kecil dan besar. Salah satunya adalah berpindahnya aktifitas belajar di lingkungan yang bersifat fisik (tangible) ke lingkungan virtual ( intangible). ‘Hijrah’ ruangan ini didukung oleh platform-platform aplikasi ruang belajar, percakapan secara teks, audio dan video. Disrupsi di bidang pembelajaran terjadi secara global dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan akibat pandemi Covid 19 saat ini.

Dua hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 13 Mei 2020, sebuah pesan pribadi masuk ke nomor WA saya dan langsung menarik perhatian. Ustadzah Nenden Hendarsih menanyakan kesediaan saya untuk menjadi pembicara dalam acara Pondok Pesantren Kilat Virtual. “Sudah 4 hari saya mengumpulkan nyali untuk menghubungi mas Ali,” katanya mengawali pembicaraan. Tentu saja saya tidak berkeberatan dengan permintaan ini, apalagi ini adalah bulan Ramadan, bulan sedekah. Saya senang jika dapat mensedekahkan ilmu saya.

Pagi tadi pukul 09.00 saya memulai materi dengan tema ‘Dunia Internet bagi Generasi Millennials: Dampak Positif dan Negatifnya” di WAG Pesantren Kilat Virtual. Ada sekitar 50 peserta yang bergabung di grup tersebut. Hampir 80% adalah peserta putri dari SMK Miftahul Hasanah, Takokak Cianjur.

Sejujurnya, pelaksanaan kelas online di WhatsApp Group adalah sebuah langkah tak terduga bagi saya. Platform aplikasi saat ini yang laris digunakan adalah Zoom, Google Meet, Skype, Cisco Webex, dan Jitsi Meet. Zoom digunakan oleh lebih dari 300 juta pemilik akun (host), Google Meet diakses oleh 3 juta pengguna setiap hari, Skype diaktifkan 300 juta pengguna setiap bulan, Cisco’s Webex dihadiri oleh 324 juta orang di bulan Maret lalu.

Baca Juga  Memaknai Keterbatasan

Sangat jarang ada pelaksanaan belajar secara langsung dengan menggunakan WAG. Akan tetapi, menurut saya, ide WAG Class Online ini adalah sebuah terobosan cerdas, khususnya untuk mengantisipasi sejumlah ‘trouble’ pelaksanaan daring: kuota data, kejernihan sinyal, dan kesiapan perangkat. Ketiga hal inilah yang membuat pelaksanaan belajar jarak jauh menjadi sulit, apalagi jika menggunakan platform aplikasi konperensi video. Jika tidak didukung oleh free-wifie, kuota data dapat memakan pulsa 200 ribu hingga lebih. Demikian pula, banyak kampung di Indonesia yang masuk ke dalam ‘blank spot’ (area tanpa lintasan sinyal optik). Pelaksanaan konperensi video juga harus didukung oleh handphone dan laptop dengan RAM yang cukup besar.

Tidak terasa satu jam saya mengisi materi di WA Pesantren Kilat ini. Agar memudahkan peserta, saya mencamtumkan sejumlah gambar dan flyer yang menjelaskan pembicaraan saya. Tidak banyak pertanyaan yang saya dapat layani, karena kelemahan menggunakan platform WA ini adalah sang pemateri harus mengetikkan teks dengan satu jari di layar monitor. Ini memang cukup memakan waktu. Akan tetapi, kelebihan pembelajaran di WAG ini adalah materi tercatat dengan baik asalkan tidak langsung dihapus oleh pemberi materi. Saya menutup materi dengan memposting satu video pilihan dari link you tube.

Agenda saya hari ini setelah WAG Kelas Online ini adalah memonitor gladi resik Webinar FKIP UCY. Peserta yang mendaftar sudah 400 orang. Magnet acara ini adalah Kak Seto Mulyadi, seorang psikolog kawakan yang sudah populer di Indonesia. Hari-hari kita saat ini memang tidak berhenti dari kesibukan berinteraksi. Pandemi tidak mampu menahan hasrat manusia untuk belajar dan berkomunikasi.

*Penulis adalah Dosen Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Bagikan
Comments
  • Syofni Erita

    Mantap paparannya Pak, banyak istilah yang kita dapat, aku juga mengikuti webinar PGRI, memang banyak manfaatnya mengikuti rumah perubahan, dalam mindset dan istilah.

    Mei 17, 2020
    • Ali Audah

      Terimakasih Bu Guru Syofni. Ditunggu kisahnya juga dalam pengalaman menggunakan webinar.

      Mei 19, 2020
  • Elly Jauharah

    Keren Pak ARA, berharap suatu saat dapat mengundang pak ARA jadi bintang tamu di WAG saya

    Mei 17, 2020
    • Ali Audah

      Siap, Bunda Elly. Trims sudah apresiasi tulisan saya, njih.

      Mei 19, 2020
  • Siti Aisyah

    Mantap Pak Ali Audah memaksimalkan medsos WAG untuk berbagi ilmu. Sebuah terobosan baru dan dapat dijadikan contoh.

    Mei 18, 2020
    • Ali Audah

      Matunuwun Bunda Aisyah

      Mei 19, 2020
Post a Comment