f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
twitter

Twitter Bukan Sebatas Ajang Pamer

Twittter adalah layanan jejaring social dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim pesan berbasis teks hingga 140 karakter bahkan sekarang 280 karakter yang dikenal dengan sebutan kicauan (Wikipedia). Banyak istilah-istilah dalam twitter yang tidak semua orang tau salah satunya thread, yaitu fitur yang memudahkan untuk membuat thread dengan cara membalas twit sendiri.

Banyak kaum millenial yang menggunakan layanan jejaring social media ini. Salah satunya saya. Saya memang bukan anak Twitter lama. Belum senior kalau bahasa dunia perospekkan. Bedanya tidak ada senioritas di sini.

Memang, bukan anak lawas di Twitter, tapi setidaknya saya tau cara bikin thread, cara rettwet, like dan komen. Itu adalah keahlian yang terlihat sepele tapi penting bukan, dalam dunia Twitter? Saya tahu,  banyak topik penting hingga curhatan yang bisa dengan cepat trending.

Mulai dari tagar Tolak Omnibus Law, tagar lucunya demokrasi negeriku, tagar otak kanan otak kiri, sampai tagar Rafathar, anak salah satu artis ternama Indonesia yang penghasilannya lebih dari cukup untuk sekadar keliling dunia.

Anggapan Tentang Twitter

Di tengah-tengah begitu cepatnya sebuah topik bisa trending dan tersebar di Twitter, tidak sedikit yang  beranggapan bahwa orang-orang di Twitter itu hanya ingin terlihat open minded, intinya sebagai ajang pamer, padahal hanya orang awam. Ada juga yang beranggapan bahwa Twitter itu toxic bahkan patut untuk di-uninstall. Lalu benarkah Twitter hanya sebatas ajang pamer?

Sebagai orang yang sudah lebih dari satu tahun bergabung di sana, karena ingin mengikuti salah satu akun Twitter yang  berbagi catatan materi persiapan masuk perguruan tinggi. Saya langsung membuat akun Twitter untuk mengikuti akun tersebut. Sedikit cerita, sebelumnya saya aktif sebagai pengguna instagram.

Baca Juga  Kala Introvert Ramaikan Kampanye #Dirumahaja

Guys udah liat postingan terbaruku belum, bagus ngga?”

” Jangan lupa ya like postingan terbaruku”                         

“Jangan lupa juga komen di postinganku.”

Itulah kiranya perbincangan yang sering dilakukan antar teman sesama pengguna instagram. Memposting foto terbaiknya yang telah melalui proses pengeditan panjang tentunya, lalu meminta teman-temannya buat like dan komen postingnnya. Alhasil temannya mengetik kalimat semacam ini “Aku sudah komen lho” di kolom komentar postingannya, agak lucu memang tapi begitulah nyatanya.

 Terlepas dari itu semua, tidak sedikit pula postingan berfaedah yang memberikan ilmu baru dari orang-orang yang berkompeten di bidangnya ataupun postingan yang menceritakan pengalaman mereka yang selebihnya bisa kita jadikan pelajaran.

Twitter dan Tulisan

Di Twitter sendiri, kebanyakan menampilkan postingan dalam bentuk tulisan daripada postingan dalam bentuk gambar seperti di instagram karena memang itu salah satu kelebihan Twitter. Begitu cepat informasi tersebar di twitter. Postingan yang dianggap nyleneh pun dengan mudah bertebaran di twitter, beruntungnya informasi penting juga cepat bertebaran di Twitter.

Postingan tentang kata legend “tenggelamkan” dari Ibu Susi Pudjiastuti sampai quotes idaman penikmat senja dari Fiersa Besari. Serta berbagai thread tips menjaga kesehatan dari orang-orang yang kompeten di bidangnya menghiasi laman Twitter apalagi dikondisi pandemi ini.

Twitter bisa dikatakan mirip seperti instagram,  penggunanya adalah berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Berarti, sebuah hal yang wajar jika postingan yang ada pun beragam karena setiap orang punya pendapatnya masing-masing.

Membahas tentang anggapan bahwa Twitter hanya sebagai ajang pamer, bahkan patut di tinggalkan, bagi saya kurang adil. Mengapa harus Twitter? padahal saya rasa sosial media lain seperti instagram, facebook, youtube pun memiliki dampak negatif juga.

Baca Juga  Nilai Budaya Ilmu dan Perpustakaan

Oke, harus diakui memang lumayan banyak kehebohan Twitter yang membawa dampak negatif. Misalnya heboh- heboh urusan sepele yang dibesarkan, mulai dari curhatan kisah percintaan artis sampai unggahan netizen kelas menengah memamerkan kegiatan di pagi hari yang bisa trending.

Lebih dari sebatas ajang pamer belaka, Twitter dapat sangat bermanfaat untuk kita, jika kita dapat memakai dan menyikapinya dengan bijak. Saya menemukan lima alasan Twitter bukan sebatas ajang pamer atau minimal anda mengetahui sisi baik dari Twitter sehingga tidak rugi  karena melewatkannya. Setidaknya ini yang saya rasakan selama menggunakan Twitter.

Sarana membantu sesama masyarakat secara ekonomi

Ada beberapa postingan di Twitter, membahas permasalahan  ekonomi ” Twitter please do your magic ” itu adalah kalimat khas untuk saling bantu di Twitter. Postingan tersebut ada, biasanya  karena beberapa faktor penyebab di antaranya bencana atau ketidakmampuan membayar biaya perawatan rumah sakit yang sudah tidak bisa di cover lagi oleh BPJS misalnya, sedangkan kondisinya sangat membutuhkan.

 Sehingga ada dari teman-teman atau komunitas peduli membuat postingan(thread) berisi galang dana. Dari thread tersebut banyak orang yang simpati dan membantu. ada beberapa yang langsung menanyakan nomer rekening yang terhubung agar bisa membantu atau sekadar me-rettwet thread yang secara tidak langsung membantu juga.

Meningkatkan literasi masyarakat dan berpikir kritis

Twitter memiliki kelebihan yaitu postingan dalam bentuk tulisan mendominasi sehingga mau tidak mau dalam menyerap sebuah informasi dari sebuah postingan, kita harus membacanya dengan cermat agar tidak salah memahami informasi. Selain itu dengan membaca berbagai isu dan gagasan yang diposting dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kita..

Menambah wawasan untuk peduli terhadap kesehatan  dan pendidikan ataupun isu lain

Manfaat lainnya, menambah wawasan dengan cara mengikuti akun orang yang berkompeten di bidang kesehatan maupun pendidikan. Biasanya, orang yang berkompeten tersebut akan membuat postingan berisi informasi kesehatan yang dikemas secara bagus begitu pula pendidikan. Sehingga bisa menambah wawasan dan meningkatkan kepedulian kita terhadap isu kesehatan, pendidikan, dan isu lainnya.

Baca Juga  Pentingnya Nation Building bagi Masyarakat Bertutur di Era Digital
Tempat berbagi catatan dan tips belajar mulai dari siswa sampai mahasiswa

Twitter tempat dengan segudang manfaat bagi pelajar sampai mahasiswa. Mereka bisa mendapatkan tambahan catatan materi sekolah-kampus, link jurnal serta ebook secara gratis dari para orang yang berbaik hati berbagi. Dengan mudah mereka bisa membaca tips belajar dari para siswa berprestasi maupun mahasiswa berprestasi. Pasti sangatlah bermanfaat bagi siswa sampai mahasiswa yang memiliki prinsip berhemat.

 Lingkugan yang suportif untuk meningkatkan semangat belajar

Ada banyak akun yang berfokus di dunia pendidikan. Kita bisa dengan mudah mengikuti akun tersebut dan mendapatkan manfaatnya. Akun-akun tersebut  pemiliknya ada yang siswa sampai mahasiswa itu sendiri sampai ada guru hingga seorang dosen. Antat siswa saling berdiskusi dan membantu dalam memahami suatu materi bahkan sampai berlanjut membuat grup diskusi, demi terwujudnya kesuksesan bersama. Selain saling membantu mereka juga saling menyemangati.

Begitulah manfaat yang dapat diambil dari menggunakan Twitter, toh semua itu tergantung pada bagaimana pemakainya, apa niatnnya. Twitter lebih dari sekadar ajang pamer, bisa memberikan manfaat jika kita bertanggung jawab dalam memakainya. Seperti halnya harapan kita semua semoga para pejabat tinggi bisa bertanggung jawab atas janji-janji manisnya.

Bagikan
Post a Comment