f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
warna

Telaga Warna di Teras Rumah

Akhir pekan ini kota yang dijuluki kota batik dan kota santri dilanda hujan setiap harinya. Tepat pada program jateng di rumah saja yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada weekend awal bulan februari 2021. Dengan diadakannya program tersebut diharapkan bisa menekan angka pasien Covid-19 di mana Jawa Tengah menduduki tingkat tertinggi dalam kasus Covid-19 dan mengurangi mobilisasi masyarakat Jawa Tengah.

Kota Pekalongan adalah salah satu kota penghasil kain batik terbesar di Indonesia. Batik menjadi sumber penghasilan bagi warga pekalongan terutama di wilayah kampung batik. Pekalongan menyandang nama branding “World City of Batik”  yang dilaunching Kota Pekalongan sendiri pada tahun 2011, dalam rangka menyambut hari jadi kota yang ke-105.

Sementara istilah kota BATIK, terdapat makna singkatan dari Bersih, Aman, Tertib, Indah dan Komunikatif. Selain itu kota pekalongan dinobatkan sebagai “Kota Kreatif Dunia” oleh Direktur Jendral UNESCO, Irini Bokova, ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia sejak Desember 2014.

Tetapi, brand itu hanya sebatas nama yang tidak memiliki arti di dalamnya. Semakin berkembang dan maju kualitas batik maka semakin terpuruk kondisi sungai di Pekalongan. Termasuk nama kota kreatif dunia yang mengguncangkan semesta akibat hasil limbah batik.

Kandungan Limbah Batik

Proses produksi batik diindikasikan menggunakan bahan kimia sintetis. Bahan pewarna sintetis yang digunakan mengandung logam berat, di antaranya adalah Cadmium (Cd) dan Cuprum (Cu). Limbah cair industri batik di Kota Pekalongan sebagian belum dikelola dengan baik. Limbah batik biasanya dialirkan ke saluran air hujan yang selanjutnya dialirkan menuju sungai.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKM Universitas Airlangga, hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh pembuangan air limbah batik terhadap kadar Cd air sungai dan terhadap kadar Cu air sungai.

Baca Juga  Ngeloni Anak Tidak Mandiri, Mau Sampai Kapan?

Pengaruh kadar Cd darah terhadap keluhan Kesehatan hati dan terhadap keluhan Kesehatan tulang. Pengaruh Cu darah terhadap keluhan Kesehatan hati. Selain terganggunya kesehatan, air limbah batik akan dialirkan ke sungai tanpa penyaringan.

Dalam hal ini dipastikan air sumur warga setempat akan terkontaminasi dengan air limbah dan tidak bisa dipakai untuk mencuci, memasak atau mandi. Air sumur akan terasa asin, pahit, dan asam serta berubah menjadi kuning.

Pengrajin industri atau pemilik home industri batik pemegang wewenang penuh atas semua hasil produksinya dari pembuatan sampai penjualan. Sekali produksi akan menggunakan berbagai macam warna untuk pemakaian kain batik. Pewarna batik mempunyai 2 macam yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis. Dalam hal ini juragan batik berlangganan menggunakan pewarna sintesis dalam memproduksi. Tanggungannya berat. Pewarna sintetis setelah digunakan maka limbahnya harus diolah terlebih dahulu pada IPAL.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air; sehingga memungkinkan air tersebut digunakan pada aktivitas yang lain. Pengolahan air limbah ini untuk mengolah limbah cair dari aktivitas manufaktur sebuah industri.

Pewarna kimiawi dalam batik tidak bisa terurai dan bisa menyebabkan kanker, gangguan pencernaan, serta melemahkan ketahanan tubuh dari serangan penyakit dan juga pencemaran lingkungan sekitar. Banyak produsen batik tidak membuat instalasi pengolahan air limbah dalam industrinya. Karena beralasan biaya untuk membeli IPAL cukup tinggi dan proses pengolahan cukup memakan waktu.

Air yang telah terpakai dialirkan ke sungai-sungai desa tanpa memberikan filtrasi kandungannya. Maka akan terjadi keterdampakan lingkungan yang cukup parah. Pada pertengahan musim penghujan ini, sungguh telah mendapat dampak yang nyata dari pencemaran lingkungan industri batik.

Baca Juga  Kesederhanaan, Jalan Menuju Kebahagiaan

Curah hujan yang sedang dan mengguyur tiap harinya, sehingga membuat volume air ditiap sungai meninggi. Tak lepas dari sungai disekitar produksi batik yang beberapa jam telah tumpah kejalanan. Mewarnai jalanan yang tampak seperti mainan anak kecil yang tumpah berwarna-warni. Warna itu jelas dari pembuangan limbah batik yang tidak dilakukan filtrasi melainkan hanya dialirkan ke bantaran sungai desa.

Masyarakat dengan lingkungan industri batik, tidak akan heran melihat fenomena tiap musim penghujan tiba. Namun, berbeda di desa yang notabenenya bukan industri batik yang melihat hal itu seperti hal istimewa dan patut diabadikan di sosial media. Air banjir yang meluap sampai perkarangan rumah bahkan masuk ke rumah padat penduduk. Tingginya mencapai pinggul orang dewasa.

Dalam hitungan menit, fenomena banjir dengan air yang berwarna-warni di sebagian titik kecamatan langsung viral. Tidak hanya televisi lokal saja, yang meliput melainkan sampai televisi nasional memlihat fenomena yang mencengangkan bagi pegiat alam lingkungan. Mencoreng makna icon kota batik yang bersih dan kreatif.

Tafakkur dengan Alam

Terdapat ayat Al-Qur’an yang menggambarkan problematika diatas :

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Qs. Ar-ruum ayat 41.

Ayat di atas tanpa kita sadari kejadian yang ada dimuka bumi ini disebabkan oleh perbuatan tangan manusia itu sendiri.  Manusia yang telah melakukan perbuatannya namun tidak bertanggungjawab atas apa yang dilakukan. Sehingga manusia yang tidak bertindak itupun juga merasakan sebab akibat manusia biadab tanpa rasa toleransi melakukan tindakan.

Baca Juga  Menanamkan Sabar dan Ikhlas dalam Diri

Tuhan selalu menegur ciptaanNya melalui hal-hal yang dimana manusia ini bisa mengambil hikmah kejadian itu. Memberikan ketidak nyamanan dalam bersosial, kesehatan, bahkan ekonomi di masyarakat. Allah memberikan perintah beserta larangan untuk hambaNya supaya memiliki kehidupan tentram dan aman di dunia.

Tuhan menegaskan dalam ayat Al-qur’an, أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18). Manusia yang tidak menempatkan segala sesuatu bukan pada tempatnya disebut manusia dzalim. Melakukan suatu yang merugikan saudaranya dan memanfaatkan kepentinganya di atas kepentingan yang lain. Dalam hal ini bukan hanya unsur manusia saja yang terdzalimi atas tindakan tersebut namun juga alam sekitar yang telah rusak atas ketamakan manusia gila bisnis. Membuat bui kita tidak lagi nyaman dan aman.

Bagikan
Post a Comment