f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
'Aisyiyah

Pemimpin ‘Aisyiyah yang Transformatif Harus Paham Ideologi Islam Berkemajuan.

‘Aisyiyah sebagai organisasi ortonom khusus bagi wanita Muhammadiyah telah menempuh perjalanan panjang. Hingga saat ini, ‘Aisyiyah telah berusia seabad. Ini berarti perjalanan pergerakan secara struktural (organisasi) sekaligus peran kebangsaan dan keummatan, ‘Aisyiyah sudah memasuki babak usia dua abad. Tentu bukan lagi usia yang pendek untuk ukuran sebuah organisasi terhadap keistiqomahannya.

Semangat tajdid yang berpijak kepada pemahaman Islam berkemajuan tersebut akan tetap menjadi suluh cahaya bagi ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah merupakan organisasi masa yang memiliki basis masa hingga di tingkat bawah (ranting), poin – poin kepemimpinan tentu menjadi hal krusial dan penting. Problematika kepemimpinan di setiap periode memiliki tantangannya masing-masing namun dengan misi yang sama yakni, membawa nilai-nilai Islam berkemajuan.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Dr. Tri Hastuti Nur Rachimah, M.Si., menyebutkan bahwa “kepemimpinan ‘Aisyiyah di masa depan harus mengakomodir kader-kader muda potensial untuk masuk kedalam jajaran kepengurusan”. Kemudian beliau menambahkan, eksistensi anak-anak muda tersebut sangat di butuhkan guna memperkuat dakwah Islam berkemajuan dan mampu untuk menjawab kompleksitas berbagai macam tantangan di masa mendatang.

Zaman semakin bergerak maju, hal ini sejalan juga dengan kompleksitas berbagai macam bentuk tantangan yang semakin dinamis muncul di permukaan. Sebagai organisasi wanita progresif yang memiliki landasan nilai Islam yang berkemajuan, harus mampu melakukan adaptasi di berbagai lini problematika dalam kehidupan masyarakat. Harus mulai memikirkan pengembangan dakwah dan kontribusi yang meluas tidak hanya terpaku pada ranah lokal dan nasional namun di harapkan juga melakukan ekspansi hingga ranah global.

Tantangan Dakwah Digitalisasi Menjadi Tantangan yang Dinamis Bagi Kader ‘Aisyiyah

Untuk menjawab ini, Dr.Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si. dalam Muktamar Talk yang di adakan secara daring tersebut mengatakan, “Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Para pemimpin ‘Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi dan melakukan penyesuian-penyesuian terhadap strategi dakwahnya” (8/11/2022).

Baca Juga  Menjaga Generasi Muda: Hak Perlindungan Anak dalam Islam

Selain itu, beliau menyebutkan salah satu tantangan berat ke depan yang terus dinamis muncul yakni masalah digitalisasi. Perkembangan teknologi setiap hari akan senantiasa berkembang. Sehingga para pemimpin ‘Aisyiyah di semua level struktural harus memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam mengelola organisasi.  Agar tetap dinamis dan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin bertambah namun tetap progresif membawa nilai Islam berkemajuan.

“Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital yang luar biasa. Ada dakwah digital yang ‘Aisyiyah harus mampu membawanya dengan mempertahankan nilai-nilai Islam berkemajuan. Tantangan ini menjadi sebuah peluang agar bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih kuat” imbuhnya dalam Muktamar Talk bertemakan “Kepemimpinan Transformatif ‘Aisyiyah di Masa Depan”.

Para pemimpin ‘Aisyiyah harus melakukan adaptasi dengan kultur dapat menjadi peluang untuk membangun organisasi agar semakin kuat dan berkembang. 

Tri Hastuti kemudian menceritakan pengalaman di masa pandemi Covid-19. Beliau mengatakan saat pandemi Covid-19 seluruh aktivitas organisasi tidak bisa di lakukan dengan tatap muka. Maka dari itu, forum-forum online di gelar sangat masif. Dengan pengalaman itu, Tri Hastuti menyampaikan banyak kader yang akhirnya bisa melek teknologi, karena di paksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen digital.

“Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dari proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi,” tuturnya. Ciri khas dari pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yakni menggunakan pendekatan formatur. Hal ini berarti proses-proses yang menjadi hasil musyawarah untuk mencapai permufakatan menjadi penting.

Kompetensi Kepribadian ‘Aisyiyah

Kompetensi kepribadian menjadi poin yang penting dalam proses pemilihan pemimpin ‘Aisyiyah. Dalam forum tersebut, turut hadir Diyah Puspitarini, M. Pd., PP Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai narasumber kedua memberikan perspektif dari sudut pandang kader muda wanitanya ‘Aisyiyah.

Baca Juga  Memilih Wakil Perempuan pada Pemilu 2024

Beliau  mengatakan, di antara kompetensi yang harus di miliki oleh setiap pemimpin ‘Aisyiyah di masa depan, “yang terpenting dari ini semua yakni di perlukannya sosok yang memiliki kompetensi dan menjalin jaringan yang luas. Hal yang menarik di dalam ‘Aisyiyah ini sendiri adalah jiwa idealis seorang perempuan yang secara natural bawaan sudah otomatis ada dan selalu menyala terhadap pemimpin yang memiliki karakter yang kalau dalam bahasa jawa di sebut wangon tetep (rumah yang tegak berdiri)”, tambahnya.

Urgensi Ideologi Islam Berkemajuan Bagi Pemimpin ‘Aisyiyah

Dalam hal ini kemudian Tri Hastuti menambahkan, setiap kader pemimpin ‘Aisyiyah harus paham betul ideologi Islam berkemajuan. Mengutip dari tulisan rubrik “Bingkai” Majalah Suara Muhammadiyah  edisi nomor 17 tahun 2011 dengan tema “Ideologi Islam berkemajuan”. Bahwa Islam yang berkemajuan dan melahirkan pencerahan secara teologis merupakan refleksi dari nilai – nilai transendensi, liberasi, emansipasi dan humanisasi yang terkandung dalam pesan Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran Muhammadiyah.

Secara ideologis Islam yang berkemajuan pada pencerahan merupakan bentuk transformasi QS. al-Ma’un guna menghadirkan dakwah dan tajdid secara actual dalam pergulatan hidup keummatan, kebangsaan dan kemanusian universal. Transformasi Islam bercorak kemajuan dan pencerahan itu merupakan wujud dari ikhtiar meneguhkan dan memperluas pandangan keagamaan yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah  dengan mengembangkan ijtihad di tengah tantangan kehidupan modern abad ke-21 yang sangat kompleks. Inilah refleksi pemahaman “Ideologi Islam Berkemajuan” menurut Dr. Haedar Nashir, M.Si (03/01/2019).

Dengan demikian, ideologi Islam berkemajuan menjadi modal pertama dan paling utama dalam memilih pemimpin ‘Aisyiyah untuk masa yang akan datang.

Reportase oleh Izza Safitri Rahmadani

Bagikan
Post a Comment