f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
muhasabah

Mawas Diri: Muhasabah, Koreksi dan Apresiasi

Bila penghujung tahun sudah mendekat, itu artinya banyak waktu selama satu tahun ini telah kita lewati dengan bijak atau kurang bijak. Tentu manusia tidak bisa memutar kembali segala cela yang kita perbuat tanpa sengaja. Namun, Ketika Allah Swt memberi kita kesempatan untuk membenahinya, maka sambutlah hari itu dengan afirmasi positif bahwa kita bisa menjadi lebih baik. Contohlah dari kisah popular Umar bin Khattab, setiap orang memiliki hak untuk berjalan ke arah yang lebih baik.

Rahmania, mungkin tahun 2023 ini sudah sedikit berpamitan kepada kita semua. Maka selain menyiapkan resolusi tahun depan, alangkah baiknya kita juga mengulas baik segala keberhasilan dan kegagalan yang tentu sudah Allah titipkan pada kita. Ribuan pembelajaran selama perjalanan satu tahun telah terlewati dengan baik, maka mari menata diri untuk membenahi apa yang kurang baik. Walaupun kita bisa selalu untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik tanpa menunggu pergantian tahun. Namun nyatanya budaya memiliki harapan baru tiap tahun baru juga bisa menjadi pengingat yang baik untuk kita sendiri bermuhasabah secara penuh.

Muhasabah untuk Mendapat Rahmat Allah Swt

Muhasabah menjadi penting agar manusia bisa mengoreksi atas kesalahan yang sudah ia perbuat. Seperti artinya dalam KBBI bahwa muhasabah artinya instrospeksi. Introspeksi ini menjadi hal yang penting bagi setiap individu dalam berkehidupan dan bersosial, selain itu dalam ajaran Islam juga menjelaskan pentingnya tentang Hablu Minallah dan Hablu Minannas.

Sebagai muslim kita percaya bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan ganjaran, baik itu di dunia maupun di akhirat. Dengan muhasabah, kita bisa memahami bahwa hidup ini memiliki hukum sebab-akibat. Dan itu mungkin berhubungan dengan Allah yang Maha Pengampun dengan manusia di sekeliling kita. Maka manusia akan senantiasa untuk condong menghindari kesalahan yang pernah dia alami.

Baca Juga  Be Yourself

Dikutip dari Al-Ghazali, Rasulullah Saw. bersabda: “Sungguh, aku meminta ampun dan bertobat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari.” (Imam Al-Ghazali).

Ini menunjukkan bahwa setiap penghujung hari Rasulullah Saw. selalu melihat kembali apa saja yang sudah Ia kerjakan pada hari itu. Sebagai manusia biasa patutnya kita meneladani sifat Rasul. Ada kemungkinan dalam hari itu kita mendzalimi orang lain, atau ketika kita merasa didzalimi, kita bisa lebih Ikhlas dalam melihat sisi baik atas kejadian tersebut.

Orang yang tidak lalai, senantiasa untuk memperbaiki diri. Rahmat Allaw Swt ada untuk orang yang mengharapkan untuk mendapat kedudukan di surga. Dan setiap manusia memiliki hak untuk menempati rumah-rumah yang indah di surga kelak. Begitulah Allah Sang Ar Rahman menginginkan untuk menyambut para manusia terbaik atas keteguhannya dalam melakoni hidup. Hal ini tentu tidak mudah namun selalu berusaha menjadi hamba yang taat.

Berilah Waktu untuk Apresiasi Dirimu Sendiri

Kita tahu bahwa hidup itu tidak selamanya melewati pemandangan indah saja, pasti kita melewati gerimis, geledek, atau bahkan badai. Seperti yang kita tahu juga bahwa setiap kesukaran akan bisa terlewati atas izin Allah. Karena sejatinya memang Allah Swt tidak memberikan beban melebihi kemampuan hamba-Nya.

Allah SWT berfirman: فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Al-Insyirah: 5-6).

Jadi pastilah badai akan selalu berganti dengan awan cerah, asal kita tak lelah untuk berdo’a, bersabar dan berusaha. Bukankah tugas manusia untuk menghamba? Manusia diberi ujian untuk bisa meningkatkan kualitas diri kita. Apabila di sekolah kita belajar lalu menjawab soal ujian dengan apa yang sudah kita pelajari, dalam kehidupan kita akan diuji terlebih dahulu, baru setelah itu kita akan mencari cara untuk menyelesaikannya.

Baca Juga  Memahami Makna Syukur dari Bapak Pengantar Paket

Perjalanan panjang selama kita tumbuh dari kecil hingga sekarang adalah hasil yang kita tuai, namun tentu itu belum selesai. Setelah kita panen, kita harus menanam lagi di tanah yang telah kita beri pupuk itu, dan terus tumbuh kembali. Maka, hargai segala waktu dan tenaga yang telah dirimu upayakan untuk berjuang. Jangan biarkan bisikan-bisikan mematahkan semangat kita, karena mereka berperan untuk tidak melihat kita Bahagia.

Berilah semangat untuk diri sendiri setiap hari agar Rahmania lebih tenang saat kembali harus menanam tumbuhan itu sampai hari panen nanti. Bukankah panen yang ditunggu-tunggu itu di negeri akhirat? Berusahalah untuk menjadi orang yang beruntung, karena memang pantas untuk mendapatkan kenikmatan itu.

Dari beberapa kejadian yang sudah kita lewati, dengan mengingat firman Allah Swt. dan juga ajaran Rasulullah, kita mengerti bahwa muhasabah diri adalah salah satu cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tidak berlarut melakukan kesalahan ataupun meratapi kesedihan dan untuk mendapatkan ketenangan batin.

Melepaskan hal yang membebani dan bersyukur atas nikmat yang telah kita raih. Karena memang godaan untuk mengikuti jalan yang munkar itu akan terus mengikuti manusia, maka jangan beri celah untuknya menguasai titik kelemahan kita. Semoga Rahmat dan Taufik-nya selalu berlimpah kepada kita semua hingga kelak.

Bagikan
Post a Comment