f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
anak menonton bioskop

Maraknya Masyarakat Membawa Anak saat Menonton Bioskop

Saat ini, bioskop sedang ramai-ramainya kedatangan pengunjung setelah sepinya bioskop disebabkan masa pandemi yang mengharuskan jaga jarak di setiap kegiatan masyarakat. Di mana semua kegiatan yang masyarakat lakukan sangat terbatas; bahkan bekerja saja dari rumah dan selalu jaga jarak satu sama lain untuk mengindari akan virus covid-19 tersebut.  Tetapi untuk beberapa bulan terakhir ini bioskop telah kembali beroperasi seperti biasanya dan sangat ramai pengunjung. Di mana pecinta film dapat merasakan euforia saat menonton di bisokop. Dengan kembalinya kegiatan seperti sebelum adanya pandemi membuat masyarakat berbondong-bondong menonton hingga mengajak sanak saudara bahkan keluarganya

Apalagi sejak maraknya salah satu film horror “KKN di Desa Penari” dan film Marvel serta film-film lainnya yang memberikan rasa penasaran masyarakat akan suatu cerita yang sempat tertunda jadwal tayang film tersebut. Rasa penasaran yang mengundang masyarakat untuk menonton hingga ramainya bioskop untuk beberapa hari kedepan. Dengan mengundang rasa penasaran, banyak anak di bawah umur menonton dan orang tua yang membawa anak atau balitanya untuk menonton karna tak bisa menahan rasa penasaran akan film tersebut. Hal tersebut memang menguntungkan dan menjadi kabar gembira untuk para pencinta film; di mana dapat menyaksikan film lagi di bioskop, seperti sebelum adanya pandemi.

Tetapi di balik kabar gembiranya untuk masyarakat yang diperbolehkan menonton tanpa adanya jaga jarak lagi; kini semakin banyaknya orang tua yang membawa anak atau balita ke dalam bioskop; bahkan banyak anak yang di bawah umur menonton film yang tidak sesuai dengan usianya. Hal itu meresahkan masyarakat lainnya, yang mana sangat mempengaruhi konsentrasi saat menonton. Padahal hal ini dapat memberikan dampak buruk kepada sang anak apabila orang tua membawa balita ke dalam bioskop. Yang kita ketahui bahwa suara di dalam bioskop itu sangat keras dan akan menyebabkan gangguan pada pendengaran sang anak. 

Baca Juga  Representasi Perempuan pada Film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak”

Dengan adanya peristiwa tersebut yang sering terjadi; banyak masyarakat menyalahkan pihak bioskop karena mereka tidak bisa menegur atau memberitahu orang tua; bahwa tidak diperbolehkan untuk membawa balita atau anak di bawah umur untuk menonton. Padahal pihak bioskop telah menegur atau memberitahukan perihal tersebut; namun banyak orang tua yang tidak bisa diberitahu dan berpegang teguh pada pemikirannya bahwa membawa anak atau balita itu tidak menjadi suatu masalah; dan jikalau menangis maka orang tua tersebut akan membawanya ke luar ruangan. Di sini kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada pihak bioskop, di mana memang adanya larangan; tetapi larangan tersebut tidak di jadikan sebagai ketentuan wajib sebagai larangan utama yang masyarakat nantinya akan patuh. Itu hanya ketentuan semata yang di mana masyarakat dapat tak menghiraukan hal tersebut.

Lalu apa yang menyebabkan banyaknya orang tua membawa anak ke dalam bisokop dan banyaknya anak di bawah umur menonton bioskop? Sebenarnya kejadian-kejadian ini disebabkan kurangnya edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat akan dampak membawa balita atau anak ke dalam bioskop serta anak dibawah umur dapat menonton film. Kurangnya hal tersebut menimbulkan ketidakpedulian masyarakat akan seberapa besarnya pengaruh terhadap anak. Mereka menyepelakan hal kecil tetapi mereka tidak mengetahui seberapa besarnya hal kecil tersebut dapat mempengaruhi kondisi sang anak. Padahal dampak tersebut akan sangat memberikan hal buruk; di mana akan mempengaruhi daya ingat, gangguan pendengaran sang anak dan akan mempengaruhi tingkat kecamasan atau trauma terhadap adegan dalam film yang seharusnya tidak ia tonton.

Edukasi atau sosialisasi ini memang harus diberikan untuk menciptakan kepedulian dan kepekaan orang tua terhadap hal tersebut. Di mana edukasi atau sosialisasi ini akan menjadikan bekal para orang tua untuk memberikan pengertian atau pembelajaran kepada anaknya. Dengan edukasi ini, maka masyarakat akan mengetahui bahwa menonton bisokop itu ada ketentuannya; bahkan banyak sebab akibat yang akan sang anak rasakan apabila menonton film tidak diperuntukan untuk seusianya. Peran orang tua pun akan menjadi sangat penting bagi sang anak; sebab sang anak akan mencontoh sikap dan perilaku orang tua dari kegiatan sehari-hari.

Baca Juga  Kreatifitas Pendidikan di Masa Pandemi: Penunjang Keterampilan Anak

Dengan terciptanya pemikiran masyarakat akan kesadaran dan kepedulian, hal itu sangat membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan para penonton. Penonton akan sangat menikmati film yang disajikan bahkan akan merasakan seberapa nyamannya berada di bioskop. Seperti yang sudah penulis sampaikan di atas bahwa pihak bioskop tak dapat disalahkan sepenuhnya; melainkan kurangnya kesadaran masyarakat saja akan hal tersebut. Banyak masyarakat menyepelekan atau mengesampingkan sebuah ketentuan yang dimana itu akan memberikan suatu dampak yang baik sebenarnya. Mereka terlalu ingin memuaskan rasa keinginannya akan suatu film yang akan ditonton, hingga melupakan dampak-dampak yang akan terjadi kelak.

Oleh karena itu, pembelajaran utama yang diberikan oleh orang tua akan sangat penting untuk menciptakan pemikiran sang anak. Tumbuh kembang anak menjadi faktor utama bagi orang tua; tetapi jika tumbuh kembang anak tak tumbuh semestinya yang disebabkan karena kelalaian orang tua akan kurangnya kesadaran terhadap hal tersebut maka akan sangat disayangkan. Betapa pentingnya peran orang tua terhadap edukasi yang diberikan. Bagaimana mau memberikan edukasi akan kesadaran terhadap situasi dan kondisi serta lingkungan sekitar; jika mereka saja tidak bisa menciptakannya dan menyepelakan suatu hal yang bisa dibilang kecil tetapi sangat besar dampaknya. Bukannya tidak diperbolehkan mendapatkan kesenangan untuk diri sendiri akan sebuah hadiah kecil karena mampu menjadi orang tua, istri, atau suami yang baik bagi keluarganya. Tetapi jangan sampai kesenangan menghalangi kesadaran dan kepedulian antar sesama.

Kesadaran yang tercipta bukan hanya kesadaran sesaat, tetapi ciptakan kesadaran yang berkepanjangan. Dengan begitu akan melekat kepada diri sendiri bahwa kesadaran itu sangat penting untuk individu atau lingkungan sekitar. Hal tersebut juga sangat berlaku untuk pihak bisokop dan masyarakat lainnya; betapa pentingnya menciptakan kesadaran akan suatu lingkungan, baik situasi atau kondisi. Bukannya tak memperbolehkan untuk menonton; tetapi ada ketentuannya dan perlu adanya kesadaran, yang mana lebih baik menonton tanpa membawa anak sehingga dapat menikmati alur film yang ditonton. Dengan membawa anak akan menciptakan kesan orang tua lain yang tidak baik, yang di mana akan bermunculan pemikiran negatif. Sebenarnya boleh membawa anak saat menonton, tapi alangkah lebih baik menonton film yang sesuai dengan usianya di mana diperuntukan untuk sang anak; serta didampingi sehingga adanya pengawasan yang terjamin untuk sang anak.

Baca Juga  Look Both Ways: Kisah Jalan Hidup yang Saling Bertentangan

Karena hal itu, edukasi dan sosialisasi terhadap perfilman kepada masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta kepekaan masyarakat akan dampak menonton film jika membawa anak atau balita ke bisokop dan memperbolehkan anak dibawah umur menonton film yang tidak sesuai dengan usianya. Dan perketat pengawasan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tak diinginkan. Pengawasan ini akan menciptakan suatu kenyamanan dan keamanan bagi para pecinta film, dan itu sangat berpengaruh untuk kelangsungan selama film berlangsung sehingga dapat disajikan dan memanjakan masyarakat dalam menghibur dirinya dari segala kesibukan dan kepenatan yang melanda. Dengan begitu perfilman akan sangat berkembang, yang dimana para penonton amat sangat mengikuti ketentuan dalam menonton sehingga terciptanya kepuasaan yang berdampak baik kepada masyarakat lainnya serta pihak bioskop itu sendiri.

Bagikan
Post a Comment