f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
LDR

Long Distance Relationship Perlu Prinsip

Menjalin kehidupan berumah tangga yang sakinah, mawadah, dan rahmah adalah impian bagi seluruh pasangan. Namun, apakah cita-cita itu bisa begitu saja tercapai setelah dua insan saling berjanji dalam upacara pernikahan? Mengutip dari sebuah hadist, “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertaqwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi).

Menikah merupakan ibadah dengan durasi yang paling lama. Dalam perjalanannya, menikah ibaratnya adalah tambang pahala sekaligus ujian yang tidak berkesudahan. Kembali ke pertanyaan awal, mencapai sebuah cita-cita untuk memiliki keluarga yang tentram, penuh cinta kasih, serta dirahmati Allah Swt.bukan semudah mengucapkan “sah” setelah ijab qobul. Ketentraman perlu dijaga dari awal dan tanpa akhir, begitu pula cinta kasih agar mendapatkan rahmat dari Sang Pemilik Alam.

Masalahnya, keadaan setiap pasangan setelah janji pernikahan tidaklah mudah. Ujian yang diterimanya begitu beragam. Salah satu ujian pernikahan yang cukup berat adalah menjalani kehidupan berumah tangga secara LDR atau long distance relationship. Jangan salah, LDR bukannya baru berlaku belakangan ini. Ingatkah kisah tentang bayi Ismail AS yang ditinggalkan bersama Sang Bunda di tengah gurun dalam keadaan yang serba kekurangan, hingga akhirnya mukzizat air zam-zam muncul?

Ternyata orang tua Nabi Ismail as., yaitu Nabi Ibrahim as. dan Siti Hajar ra. tersebut menjalani LDR hingga 12 tahun lamanya. Nabi Ismail AS dan Sang Ibunda masih tetap ditinggalkan di gurun itu bertahun setelah kemunculan air zam-zam. Bayangkan saja, berpisah dari seorang yang dicinta begitu lamanya dan tanpa teknologi semutakhir sekarang ini. Tentu saja tidak mudah, bersyukurlah saat ini teknologi sudah canggih dan banyak berkembang. Namun, meski di masa sekarang tantangan LDR telah diperingan, bukan berarti ujian LDR bagi sepasang suami-istri serta merta menjadi mudah.

Baca Juga  Jangan Bilang Selingkuh itu Indah
Menjaga Kepercayaan dan Komunikasi

Ditilik dari kisah Nabi Ibrahim as. dan Siti Hajar ra. di atas, ada satu prinsip yang harus diamalkan dalam kehidupan berumah tangga terlebih bagi pasangan LDR, yaitu kepercayaan. Sebagai seorang istri, sudah sepatutnya meneladani tabiat Siti Hajar ra. yang begitu percaya pada Nabi Ibrahim AS meski ditinggalkan bertahun-tahun lamanya tanpa alasan panjang dan romantis seperti dalam film maupun lirik lagu. Bagi kaum suami pun sudah tentu harus mengimbanginya dengan meneladani Nabi Ibrahim AS, yaitu menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Jangan sampai karena salah satu sudah memberikan kepercayaannya, yang lain malah memanfaatkan untuk hal yang tidak baik. Naudzubillah.

Untuk membentuk rasa saling percaya, juga dapat dilakukan dengan cara menjaga komunikasi yang jujur dan efektif. Sebenarnya tidak hanya untuk pasangan LDR saja, tetapi dalam hal ini kejujuran merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa disingkirkan. Bila suami senantiasa berkata jujur kepada istri, pun sebaliknya, maka insyaallah rumah tangga sakinah mawadah dan rahmah yang diimpinkan akan tetap terjaga meskipun dalam hubungan yang dijalani dengan saling berjauhan.

Selain komunikasi yang jujur, juga harus dilakukan komunikasi efektif terutama ketika ada suatu “hal” yang belum jelas kebenarannya. Sudah bukan rahasia lagi kan kalau komunikasi adalah hal yang penting? Terlebih di zaman sekarang ini, siapa sih yang sama sekali tidak bisa pegang hp selama seharian penuh? Sempatkanlah berkirim pesan meskipun hanya singkat. Lebih baik lagi jika bisa menyempatkan waktu untuk telepon atau video call. Jika bisa begitu, bukankah rasanya jadi semakin romantis, seperti masa pacaran saja.

Tawakal

Ah iya, ada satu hal lagi yang sangat penting dalam menjaga hubungan jarak jauh, yaitu kepercayaan kepada Allah Swt. Ini adalah hal yang mutlak. Jika pun dalam perjalanan LDR ini terjadi hal yang tidak diinginkan hingga menggoyahkan kepercayaan (naudzubillah), maka satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah dengan kembali kepada Allah Swt. Apapun yang terjadi saat ini merupakan takdir yang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Baca Juga  Menikah di KUA : Trend Anak Muda Sekaligus Sunnah

Sebagai seorang hamba, kita harus percaya dan selalu bergantung kepada-Nya. Yakinlah bahwa semua pasti memiliki hikmah. Yakinlah bahwa Allah Swt tidak akan meninggalkan dan juga membiarkan hambanya berada dalam kesulitan. Dan yakinlah bahwa Allah Swt. adalah sebaik-baiknya pembuat rencana untuk seluruh hamba-Nya. Lalu, jangan lupa juga untuk berusaha, dengan tabayyun atau memastikan kebenarannya dan juga mencari solusi terbaiknya.

Bagaimana pun, kehidupan rumah tangga adalah kehidupan milik bersama. Menjaga hubungan baik sekalipun ketika LDR juga harus dilakukan bersama-sama. Suami, istri, dan anak-anak, semua tentunya memiliki kewajiban yang harus ditunaikan dan hak yang harus didapatkan. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya pada dirimu ada hak yang wajib ditunaikan dan sesungguhnya pada keluargamu ada hak yang wajib ditunaikan,” (HR Muslim).

Terakhir, bagi para istri, wajiblah untuk mentaati suaminya dalam hal kebaikan karena Rasulullah Saw. pernah bersabda yang artinya, “’Apakah engkau memiliki suami?’ wanita itu menjawab, ‘Ya,’ dan Rasulullah SAW melanjutkan, ‘Sesungguhnya ia adalah surga dan nerakamu,’” (HR Al Hakim).

Editor: RF Wuland

Bagikan
Post a Comment