f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
nenek

Kisah Nenek Penjaja Kue Berbungkus Daun Pisang

/1/

Pada jalanan padat siang itu, seorang nenek menggendong bakul berisi jajanan jadul. Ia berjalan tergopoh. Sesekali menepi, menawarkan jajanannya kepada setiap orang yang ia lewati. “Punten, papaisna teh, papaisna a… bilih bade…” Dengan penuh harap, ia jajakan penganan khas daerah itu. Beberapa menolak, entah sudah kenyang atau memang tak selera. Beberapa membelinya dengan sukarela, entah kasihan atau memang benar-benar lapar.

/2/

Jajanan yang untungnya tak seberapa itu, kalaupun habis, tak bakal membuat nenek penggendong bakul itu kaya raya. Sekadar membeli beras, telur, dan garam saja hatinya sudah bagja. Bagaimana bila dagangannya tak habis? Tentu saja sang nenek merugi. Ia harus putar otak untuk cari modal lagi. Jadi tukang masak atau jadi buruh cuci pun rela ia lakoni. Yang penting, esok hari bakulnya bisa terisi dagangan lagi. Gentongnya bisa diisi beras lagi. Dan langkah kakinya yang gopoh, tentu saja, bisa diisi harapan lagi.

/3/

Makin siang jajanan tradisional berlapis daun pisang itu tampak makin layu. Diterpa matahari dan panas jalanan. Dihantam junkfood dan makanan siap saji. Tak patah arang, sang nenek menyusuri kampung-kampung. Sambil beramah tamah, ia menjajakan dagangannya. Ia paham betul, selain jalanan yang panas berdebu, obrolan hangat ibu-ibu di pertigaan jalan itu pun hampir saban hari menemani perjalanannya.

/4/

Hingga langit menguning, burung-burung beterbangan, angin berembus agak kencang. Kadang, dagangannya tak juga habis. Dengan tertunduk sang nenek pun pulang mengendarai sandal jepit lepek. Bunyi keciplak-keciplak sandal mengalun sepanjang jalanan di desa itu. Nenek penjaja kue berbungkus daun pisang akhirnya pulang. Kepada Tuhan ia menawarkan dagangannya yang sudah tampak tak sedap dipandang. “Kubayar dengan surga, mau?” kata Tuhan disambut wajah sang nenek yang dengan lekas kembali menjadi muda.

Baca Juga  Kesempatan Terakhir Bersama Nenek

Bagikan
Post a Comment