f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
perempuan dan

Ketika Al-Qur’an Memuliakan Derajat Perempuan

Fazlur Rahman dalam bukunya Islam Sejarah Pemikiran dan Peradaban (Mizan, Bandung 2017), mengatakan jika semangat utama Al-Qur’an ialah moral. Salah satu ide moral yang ada dalam Al-Qur’an seputar perempuan dan perbudakan.

Menurut Rahman, Al-Qur’an secara bertahap mengangkat derajat perempuan dari banyak sisi, namun yang paling fundamental ialah pribadi perempuan mendapat pengakuan penuh. Sebagai contoh, bagaimana Al-Qur’an menggambarkan relasi antara pasangan bagai sebuah pakaian (هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ).

Selain itu sebelum kehadiran Islam, tindak poligami tidak ada batasnya. Lalu, Islam hadir membatasi hanya empat wanita saja yang boleh dinikahi. Menurut Rahman, konsekuensi logis yang lahir ialah larangan poligami dalam keadaan normal dan monogami menjadi lebih utama.

Namun sayang, ketika Al-Qur’an datang untuk memajukan peradaban malah menjadi sebuah kepentingan. Salah satunya, ialah bagaimana doktrin perempuan hanya pantas di dapur, kasur, dan sumur.

Stigma lainnya, wanita hanyalah kaum subordinasi dari pria. Hal ini ketika orang-orang memahami Al-Qur’an menceritakan seputar penciptaan manusia dalam QS. An-Nisa’: 1 berikut ini,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Arti : Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.

Amirullah Syarbini dalam bukunya Islam Agama Ramah Perempuan (Prima Pustaka, Jakarta, 2013), isu penciptaan ini menurutnya merupakan isu utama tindakan diskriminatif terhadap perempuan. Ketika menerjemahkan ayat tersebut wanita berasal dari tulang rusuk pria, hal itu menjadikan gambaran kedudukan perempuan lebih rendah dari pria.

Baca Juga  Fatwa-Fatwa Progresif Muhammadiyah Tentang Perempuan
***

Yang menjadi perdebatan sehingga memunculkan stigma ketika mencoba memaknai kata nafs. Merujuk pada ragam tafsir tradisional seperti, at-Thabari, al-Zamakhsyari, al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Jalaluddin As-Suyuthi, Amirullah mencapai kepada sebuah kesimpulan bahwa kata nafs berarti Adam.

Selanjutnya, pada kata zaujaha yang bermakna sebagai pasangan. Yang mana hal ini kembali kepada istri Adam. Oleh karenanya para mufassir tersebut mencapai kepada kesimpulan jika Hawa berasal dari Adam sendiri.

Pandangan seperti di atas menjadi kuat oleh sebuah hadis yang menambah kesan bahwa benar, jika wanita berasal dari bagian pria. Maksudnya adalah berasal dari tulang rusuk pria. Hadis tersebut tercatat dalam Shahih Bukhari melalu riwayat Abu Hurairah yang artinya,

“Saling nasihat- menasihatilah kalian untuk berbuat baik kepada perempuan karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.”

Banyak orang membaca dan memahami hadis ini secara tekstual. Namun, kalangan ulama kontemporer menolak pandangan itu. Para ulama kontemporer menganggap bahwa hadis ini bersifat metaforis, dan ada yang meragukan kesahihan hadis ini. Dalam bahasa metaforis, hadis ini berupa peringatan kepada kaum pria untuk memperlakukan wanita lebih bijak. Karena ada karakter, sifat, dan kecenderungan yang berbeda dengan laki-laki.

***

Tercatat pula dalam tafsir di kalangan kontemporer, seperti Muhammad Abduh yang tidak sependapat dengan pandangan mufassir klasik. Ia berpendapat jika kata nafs memiliki arti “jenis”. Jika pemaknaan kata tersebut sebagai “jenis” maka menurut Abduh penafsiran yang tepat terhadap ayat tersebut ialah Allah menciptakan perempuan (Hawa) dari jenis yang sama dengan laki-laki (Adam).

Rasyid Ridha memberikan keterangan lebih lanjut terkait persoalan wanita yang berasal dari tulang rusuk. Menurutnya, keterangan itu mengambil bagian dari Kitab Perjanjian Lama yang berbunyi

Baca Juga  Cyberbullying : Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja

“ketika Adam tertidur lelap, maka diambil oleh Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupnya tempat itu dengan daging. Maka dari tulang yang telah dikeluarkan dari Adam itu, dibuat Tuhan seorang perempuan.” (Kitab Kejadian II: 21-22).

Dalam hal ini, menurut Ridha jika tidak tertulis mengenai kisah kejadian Adam sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian lama, barang tentu seorang Muslim tidak pernah terpikirkan wanita tercipta dari tulang rusuk.

Lalu apakah sekarang ini begitu banyak wanita yang dianggap kelas kedua dari ciptaan manusia menerima praktik seperti ini dengan dalih nasib terlahir sebagai perempuan?

Tentu tidak!

Jika memahami lagi dengan lebih mendalam, dalam Al-Qur’an selalu berargumen agar seseorang selalu berusaha dan akan menikmati hasil dari usahanya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Najm: 39

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ 

Artinya: “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”

Pelajarannya adalah bahwa manusia khususnya perempuan harus terus berusaha untuk memperoleh cita-citanya. Tidak berhenti hanya sebatas pandangan milieu yang begitu rendah menilai posisi perempuan. Padahal sejak awal Islam datang sebagai pembeda dan memuliakan perempuan.

Wallahu a’lam bis shawab

Editor: Imam Basthomi

Bagikan
Post a Comment