f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
gibah

Gibah, Godaan Terbesar di Bulan Ramadan

“Lidah tidak bertulang”. Begitulah penggalan lirik lagu milik Terry. Lidah seseorang begitu mudahnya mengeluarkan kata-kata yang secara sadar atau tidak sadar bisa menyakiti perasaan orang lain. Luka fisik bisa sembuh, tetapi luka hati meskipun kasat mata, bisa bertahan begitu lama dan sulit untuk disembuhkan.

Oleh karena itu, sejak dulu kita selalu diberitahu untuk berpikir terlebih dulu sebelum berbicara. Apa gunanya? Agar perkataan kita tidak menyinggung orang lain. Apalagi sekarang sudah memasuki Ramadan. Umat muslim tidak hanya harus menahan lapar dan haus, tetapi juga perkataannya. Namun ternyata, menjaga mulut jauh lebih sulit daripada menahan lapar dan haus, bukan?

Semakin canggihnya teknologi, sekarang ada media sosial yang membuat kita lebih mudah mengakses informasi, berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang berjarak jauh, dan mengetahui kehidupan mereka. Sayangnya, media sosial yang menampakkan banyak hal ini menjadi bahan seseorang untuk bergunjing atau gibah. Ada berita negatif, rumor, atau tidak suka dengan postingan seseorang, membuat kita ‘gatal’ untuk menggunjingnya.

***

Kita tidak bisa mengontrol postingan yang ada di media sosial. Itu adalah akun mereka sehingga mereka bebas untuk mempostingnya. Namun, kita bisa mengontrol diri sendiri untuk tidak mudah terpancing membicarakan kehidupan orang lain.

Meskipun bergunjing tidak membatalkan puasa, tetapi itu dapat mengurangi amal ibadah kita. Sayang sekali bukan, selama 13 jam puasa, tetapi tidak mendapat pahala melainkan hanya lapar dan haus? Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,”Tahukah kalian apakah itu gibah? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Jika yang kamu katakan itu benar, maka kamu telah berbuat gibah, dan jika itu tidak benar, maka kamu telah membuat-buat kedustaan pada dirinya” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, Ahmad, dll).

Baca Juga  Ada Hal yang Lebih Penting dari Good Looking

Setiap manusia memang tidak luput dari kesalahan, tetapi bukan berarti kesalahan mereka menjadi bahan gunjingan saat berkumpul dengan teman-teman. Selayaknya Sang Pencipta yang menutup rapat-rapat aib hamba-Nya, maka sudah seharusnya kita sebagai hamba-Nya juga tidak membongkar aib orang lain. Ingatlah bahwa kita pun juga memiliki kesalahan atau aib yang ingin kita tutupi. Kita juga tidak ingin saat berbuat kesalahan, justru digunjing oleh orang lain. Pasti kita lebih suka mendapat peringatan secara baik-baik sehingga menjadi pembelajaran agar di masa depan bisa lebih baik lagi.

Meskipun tahu bahwa gibah itu perbuatan tercela, tetapi masih banyak yang melakukannya, ya. Lalu, mengapa ya, gibah itu seperti candu?

Alasan Seseorang Ketagihan Gibah Dilihat dari Segi Psikologis

Pertama, Insting Dasar Manusia. Manusia adalah makhluk sosial sehingga membutuhkan orang lain agar bisa bertahan hidup. Terlansir dari laman Lifestyle Kompas, Profesor Leary mengatakan karena manusia hidup berkelompok sehingga merasa perlu untuk mendapatkan banyak informasi perihal orang-orang di sekitarnya agar bisa mengenal mereka lebih dalam. Beliau menambahkan, ini seperti kita mencari tahu siapa yang bisa dan tidak bisa kita percaya, siapa yang merusak aturan kelompok, siapa berteman dengan siapa, kepribadiannya, dll.

Kedua, Cara Untuk Bertahan Hidup. Cara untuk bertahan hidup tidak hanya harus memenuhi kebutuhan pangan, tetapi bisa dengan lewat interaksi sosial. Pernahkah kalian memperhatikan teman kalian saat bercerita? Bagaimana ekspresinya, pemilihan katanya, dan pengucapannya? Profesor Leary mengatakan, dengan memperhatikan tiga hal itu, kita jadi bisa belajar tentang tingkah laku, keyakinan, dan cara menghadapi orang lain dengan melihat siapa dan apa yang ia gunjingkan.

Ketiga, Mengeratkan Ikatan Sosial. Sadar tidak, bahwa seseorang bisa semakin akrab dengan bergunjing? Studi pada tahun 2014 oleh Journal of Psychological Science mengungkapkan bahwa dengan bergunjing bisa membuat hubungan antar anggota suatu kelompok semakin erat dan membuat mereka tidak egois. Bergunjing juga menjadi cara untuk mengidentifikasi dan mengasingkan anggota kelompok yang tidak bisa mereka percaya.

Baca Juga  Menghalau Ketakutan dengan Keimanan

Misal, A menceritakan ketidaksukaannya pada artis yang ia sukai C kepada B, tetapi B malah menceritakannya pada C yang membuat A dan C bertengkar. Setelah kejadian itu, A tentu tidak akan menceritakan apapun kepada B karena merasa bahwa B bukanlah seseorang yang dapat ia percaya.

Meskipun sulit rasanya untuk tidak bergunjing karena ini seperti bagian dari kehidupan sosial kita, bukan berarti kita tidak bisa mencegahnya, lho! Yuk, lakukan tips di bawah ini untuk puasa yang lebih baik di 2021!

Lakukan Ini Agar Tidak Tergoda untuk Bergibah di Bulan Puasa

1. Jaga Mulut

Diam adalah emas. Peribahasa ini benar adanya karena saat kita tidak bisa mengatakan suatu hal yang baik, maka lebih baik diam, bukan? Bukan hanya orang lain, tetapi tindakan ini juga bisa melindungi kita agar tidak menambah dosa dan mengurangi pahala puasa kita.

2. Hindari Si Tukang Gibah

Dalam suatu kelompok biasanya setidaknya ada satu orang yang suka sekali bergunjing. Meskipun niat hati hanya ingin mendengarnya saja, tetapi bukankah sejak kecil kita sudah diajari untuk selalu mendengar hal-hal yang baik? Dari laman kemenkumham, Ustadz Firdaus mengatakan bahwa ternyata pendengar gibah mendapat dosa yang sama besarnya dengan si pelaku, lho. Karena jika diam saja saat mendengar seseorang membicarakan kejelekan orang lain, maka sama saja kita adalah pelakunya. Sehingga selama sebulan ini, coba hindarilah si tukang gibah.

3. Introspeksi Diri

Apakah kita manusia sempurna yang luput dari dosa? Tidak, bukan. Apakah kita senang jika orang lain membicarakan kejelekan kita? Tidak juga, bukan. Perlakukanlah orang lain seperti bagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita.

4. Lakukan Hal Bermanfaat

Daripada gibah yang tidak ada manfaatnya, lebih baik lakukan hal bermanfaat seperti lebih rajin beribadah. Saat bulan puasa, pahala kita digandakan oleh Allah SWT sehingga sangat disayangkan kalau kita tidak memanfaatkannya sebaik mungkin. Bisa juga dengan melakukan hobi kita sembari menemani kita ‘membunuh’ waktu hingga tak terasa sudah mendekati waktu berbuka puasa.

Baca Juga  Jangan Kau Makan Bangkai Saudaramu

5. Saling Mengingatkan

Selain manusia tempatnya salah, manusia juga tempatnya lupa, khilaf. Sebagai teman atau kerabat yang baik, ingatkanlah orang terkasih kita bahwa tindakan mereka itu salah. Beritahu bahwa gibah akan membuat pahalanya berkurang dan dosanya bertambah.

Pentingnya menjaga lisan kita bukan hanya dilakukan saat bulan Ramadan, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Alangkah lebih baiknya selagi masih ada kesempatan, kita bisa membenahi diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dimulai dengan menjaga lisan kita. Ingat, mulutmu, harimaumu.

Bagikan
Post tags:
Post a Comment