f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
meminta pertolongan

Dikejar Deadline itu Mengasyikan!

DEADLINE a.k.a. Tenggat Waktu.

Arrghhhh… rasanya itu bukan sekadar tenggat waktu. Sungguh, itu lebih terdengar seperti batas akhir kehidupan. Bisa dibayangkan rasanya sudah hampir sampai di garis akhir tapi baru sadar ternyata salah satu sepatu tertinggal di dua meter. Tepat sebelum waktu selebrasi kemenangan. Maka harus terpaksa balik badan untuk mengambil sepatu karena tak tahan malu. Masa sudah mau take action selebrasi, tapi hanya berbalut kaos kaki putih yang sudah tak lagi nampak putih cemerlang. Gengsi dong.

Percayalah, siapapun yang selalu bersinggungan dengan deadline akan sungguh mengerti apa yang sedang kubicarakan saat ini. Ini sungguh mimpi yang sebenarnya tidak selalu bisa dibilang buruk, tetapi lebih tepatnya mimpi yang menegangkan. Aku seringkali bangun tidur dalam kondisi napas yang memburu seperti habis dikejar anjing peliharaan milik tetangga yang galaknya bukan main.

Fenomena deadline tidak hanya dihadapkan pada pekerja aktif, tetapi juga pelajar berusia remaja hingga para warga perguruan tinggi.

Seorang karyawan divisi akunting misalnya, tidak pernah luput dikejar permintaan rekap laporan keuangan, setidaknya satu kali saja dalam satu bulan. Aku yakin meskipun mereka bisa tertawa ‘haha hihi’ di akun Instagramnya, namun pasti dalam hati mereka merajuk karena para angka tak kunjung berdamai dengan perhitungannya.

Seorang mahasiswa tingkat akhir pun tak kalah jago dalam hal beradu waktu untuk begadang dengan bapak-bapak yang bergantian jaga ronda tiap malam di lingkungan rumahku. Wajah mereka dipenuhi harapan agar laporan hasil penelitian tidak ditolak untuk kesekian kalinya oleh dosen pembimbing.

Oh, sungguh damai dan nikmatnya kehidupan usia balita. Mereka yang begitu lugu dan belum mengenal kata deadline. Yang bayi-bayi ini tahu adalah ini waktunya untuk mandi, makan, minum susu, bermain. Ahhh, hal hal menyenangkan semacam itulah kira-kira.

Baca Juga  Bagaimana Perempuan Merawat Kemerdekaan?

Banyak dari kita yang ketika dihadapkan pada pertanyaan mengenai ‘masa apakah yang paling indah dan ingin diulang kembali sekali lagi jika ada kesempatan mengulang ?’, maka jawaban paling banyak muncul adalah ‘masa kecil’ , ‘usia balita’, ‘masa sekolah Taman Kanak Kanak’.

Kita sering tidak sadar, atau lebih tepatnya baru menyadari, justru saat berada pada usia di masa-masa seperti yang disebutkan; ternyata masa itulah yang meninggalkan kesan paling indah. Kita baru sadar ketika semakin bertambahnya usia dan begitu seringnya kerutan muncul di dahi, menandakan terlalu banyak hal yang ternyata rumit dan sulit untuk dikendalikan saat dewasa.

Saat beranjak remaja, dewasa kemudian menua begitu banyak hal di dunia ini yang tersekat oleh kata deadline.

Sebagai seorang karyawan, akan masuk ke dalam realita yaitu sebentar akan muncul tugas baru; sebentar lagi muncul perubahan konsep tugas; sebentar kemudian akan muncul batas waktu untuk kumpul laporan.

Kegiatan terus menerus dan tak terhingga yang cukup menguras daya tahan serta kapasitas berpikir, kian berganti dari awal hingga akhir tahun. Selebrasi pergantian tahun pada tanggal 31 desember dan 1 januari yang penuh gegap gempita akan berubah menjadi senyap ketika kalender telah beralih ke tanggal 2 januari, dan semua orang akan kembali ke rutinitas.

All you need is motivation…” , sederhana bukan ?

Di kehidupan nyata menurut kacamataku yang tak lagi bening sebening embun pagi, tidak semua orang memiliki motivasi yang cukup jelas untuk menyelesaikan tugasnya.

‘Kenapa ?’, tolong jangan tanyakan itu padaku. Mungkin bisa sampeyan adakan tanya jawab dengan mencari narasumber yang dipilih acak berdasarkan tingkat keruwetan yang terpampang nyata pada raut wajahnya. Tapi, saranku ya, hanya saran lho ini. Jangan terkecoh dengan wajah sumringah para insan yang tak menunjukkan gejala deadline syndrome. Coba telusuri lebih dalam.

Baca Juga  Disleksia, Membaca Dunia dengan Cara Unik

Menurut KBBI, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Kalau dorongan motivasinya saja tak cukup jelas, bagaimana bisa tahu apa goal yang mau dicapai?

Motivasi itu bisa saja berasal dari sekitar kita. Kadang kala, kita terlalu jauh mengudara ketika berpikir hingga tidak sadar bahwa motivasi itu bahkan ada di samping kanan – kiri kita.

Misalnya, sebagai mahasiswi tingkat akhir yang sudah mulai putus asa dalam usaha menyelesaikan laporan skripsi, kita sering merasa hilang arah dan segala usaha yang dikerjakan menjadi tak bernilai karena beribu alasan.

Tetapi ketika ibumu mulai menanyakan warna kebaya yang ingin kamu kenakan saat perayaan wisuda nanti, aku yakin kamu akan mulai menangis dan ego untuk menyelesaikan laporanmu akan mulai tersulut. Semangatmu akan mulai membara, karena dalam hati kecil kamu tidak ingin melihat ibumu kehilangan harapan untuk sekali saja boleh berbangga hati ketika melihat puteri tercintanya menjalani prosesi sakral pentahbisan gelar sarjana dan mengenakan kebaya yang telah dipersiapkannya untukmu.

Memang tak akan semudah menambal keran air yang bocor, tapi paling tidak itu akan menjadi pecutan yang memotivasi kita untuk tetap melangkah maju meski hanya selangkah dalam satu hari.

Berilah diri kita waktu untuk dapat mencari motivasi yang jelas dan benar. Menjauhlah sebentar dari keramaian, hiruk pikuk ego, dan kenalilah diri jauh lebih dalam. Karena dalam kesendirian, keniscayaan biasanya akan memunculkan dirinya.

Setelah motivasi diri ditemukan dan ditentukan, maka deadline bukan lagi menjadi momok menakutkan karena kita sudah tahu bagaimana mengendalikannya.

Ingat saja, deadline itu bagian dari seni. Dan seni biasanya indah.

Baca Juga  Tersenyumlah untuk Bahagia

Siapa tahu pada kesempatan berikutnya akan muncul istilah Seniman Deadline, dan kita adalah pioneer-nya.

Pada akhirnya, selamat kembali berjibaku dengan deadline dan motivasi. Kamu tidak sendiri!

Bagikan
Post a Comment