f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
yang

Cara Menguatkan Sikap Optimis yang Mulai Tergerus Keadaan

Tak bisa kita pungkiri, hari ini, kita semua tak bisa menyangkal, siapapun tentu telah lelah jiwanya menghadapi pandemi yang tak jelas kapan berakhirnya. Persoalannya, akibat dari peristiwa ini berimbas kepada berbagai aspek yang membuat masyarakat mengalami kesulitan.

Ada semacam kekhawatiran jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, salah satunya menyebabkan semangat hidup siapapun akan menjadi loyo. Padahal kehidupan tidak akan pernah berhenti dan akan terus berjalan.

Seorang rekan yang berprofesi sebagai ustaz mengatakan, kita mesti berusaha melakukan dakwah; agar masyarakat tetap yakin jika yang terjadi semestinya bisa menjadi motivasi untuk tetap semangat menjalani hidup. Katanya, yakinkan mereka agar tetap percaya jika di balik musibah yang terjadi pasti ada hikmah dan jalan keluarnya.

Allah tidak akan pernah membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Orang tersebut adalah yang mampu menerima beban tersebut (QS. Al-Baqarah ayat 286). Ujian yang ada sudah tentu sebenarnya akan sanggup untuk kita hadapi, jika yang bersangkutan memiliki keimanan dan keyakinan kepada Allah pemberi ujian itu.

Ustaz mencontohkan nabi Ayyub, sosok nabi yang mendapatkan ujian sangat luar biasa. Nabi Ayyub diberi penyakit hampir 23 tahun lamanya; 12 anaknya meninggal pada hari itu juga; kekayaannya lepas dari genggamannya; dikucilkan oleh masyarakat karena penyakit yang dideritanya. Dan sebagai pemimpin, ia tidak mendapat kepercayaan dari warganya. Ini membuktikan jika ujian kepadanya sungguh begitu beratnya.

Apakah dalam hal ini Nabi Ayyub mengeluh, putus asa dan menyalahkan Tuhan yang telah memberi ujian itu kepadanya? Bahkan meminta disembuhkan secepatnya pun ia merasa malu karena telah banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Buah kesabaran itu akhirnya berbuah manis. Nabi Ayyub disembuhkan penyakitnya, ia diberi anugerah anaknya dua kali lipat karena lahir kembar, kekayaannya dapat dimiliki kembali, kepercayaan masyarakat kepadanya muncul lagi dan orang-orang pun mau kembali dekat dengannya.

Baca Juga  Pandemi dan Realita Kehidupan Anak SMK
Nabi Ayyub memang berbeda dengan kita, tetapi kita semua dapat belajar tentang kehidupan kepadanya.

Kita harus mengasumsikan pada diri kita bahwa harapan hidup akan lebih baik di kemudian hari serta akan terwujud setelah pandemi ini berakhir. Benar jika melihat kondisi yang terjadi saat ini, semua itu bukanlah hal mudah, namun kita tidak boleh menyerah begitu saja menghadapi semuanya.

Adanya Covid-19 ini, kita memang mesti khawatir, dan berusaha menghindari agar tidak terpapar oleh virus tersebut. Tetapi di sisi lain, kita pun tak boleh melupakan jika Allah itu tidak tidur. Tumbuhkanlah keyakinan yang kokoh pada diri jika Allah tidak akan pernah tinggal diam selama umatNya mau mendekat kepadaNya dan mengabulkan doa-doa. Asal, kita tidak melupakan dan mengesampingkan keberadaanNya. 

Prof KH Quraish Shihab pernah mengatakan, “Kalau dia mengingatKu dan menyebut-nyebutKu di depan umum, maka Ku ingat dan Ku sebut-sebut dia di khalayak yang lebih baik. Siapa yang mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Dan siapa yang mendekat sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepak“. “Dan siapa yang datang kepadaKu dengan berjalan, Aku datang menyambutnya dengan berlari,” kata Quraish Shihab di akhir renungannnya. (https://www.liputan6.com).

“Jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentangKu, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.'” (QS. Al-Baqarah ayat 186).

Kita semua tetap harus bergantung hanya kepada Allah dalam segala hal.

Artinya, kata ikhtiar untuk melindungi diri dan keluarga agar tidak terpapar dari virus tersebut tetap harus kita lakukan secara optimal dengan mengikuti protokol kesehatan dari Pemerintah. Namun, semua itu pun tetap harus dibarengi dengan keyakinan bahwa Allah memiliki kuasa atas segalanya.

Baca Juga  Ketika Suami Tercinta Tutup Usia

Adanya kesulitan terlebih adanya penerapan PPKM berbagai level, jelas bukan perkara mudah. Karena butuh pengorbanan dari kita semua demi kebaikan bersama. Tetapi ikhtiar itu tetap saja mesti dilakukan dan di hadapi.

Untuk urusan rezeki, sesungguhnya Allah akan menjamin rezeki bagi setiap muslim. Kalau kemudian ada kekhawatiran jika tidak berusaha tentu takkan mendapatkan uang memang bukan hal yang salah, namun tumbuhkanlah keyakinan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan dan berzikirlah kepada Allah maka hati akan menjadi tenang.

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhil Mahfuz),”(QS.Hud: ayat 6).

 “Tuhanmu berkata, ‘Memohonlah kepadaKu, niscaya Kukabulkan permohonanmu.'” (QS. Ghafir ayat 60).

“Berdzikirlah (ingatlah) kamu kepadaKu, niscaya Aku akan ingat pula padamu!” (QS al-Baqarah;152).

Menghadapi pandemi Covid-19 ini bukanlah hal mudah, namun Allah tetaplah tempat kita bergantung. Dan dengan penguatan jiwa serta berusaha memperbaiki ibadah kita dalam segala hal, semoga saja Allah meridhoi apa yang telah kita lakukan selama ini. Kita mesti yakin Allah akan segera mengangkat wabah ini dari Indonesia. Optimislah karena semua ada di depan mata kita dan bersabarlah sampai semua itu terjadi.

Bagikan
Post a Comment