f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
gadget

Bu Tejo adalah Gadgetmu

Masih Ingatkan beberapa waktu yang lalu dengan viralnya Bu Tejo ?

Bu Tejo adalah tokoh rekaan dalam film pendek berjudul ‘Tilik’. Film yang berkisah tentang rombongan ibu-ibu yang hendak ‘Tilik’ alias besuk Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, berkembang gosip miring tentang Dian, kembang desa yang dituding sebagai perempuan ‘tidak benar’. Bu Tejo yang hanya mendapat informasi dari internet, berapi-api menyebar opini negatif tentang sosok Dian.

Sebagaimana Bu Tejo, Gadget kita ternyata juga bisa menjadikan kita cepat beropini negatif terhadap orang lain. Biasanya hanya berdasarkan informasi singkat dari internet.

Ada Apa dengan Gadget?

Gadget adalah  perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”.

Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.

Walau memberi begitu banyak keuntungan bagi pemakainya, jika tidak bijak dalam menggunakannya, gadget bisa menjadikan kita mudah menghakimi orang lain. Umumnya, lewat update status dan tampilan sepintas di media sosial melalui jaringan internet.

Dalam kenyataan berikutnya kalau dalam Film “Tilik” Bu Tejo berperan sebagai sosok yang sangat cerdas (tepatnya songong). Apalagi dalam menyimpulkan sesuatu dengan cara yang sangat cepat berdasar kajian sepintas di Internet.

Dengan cara yang cepat pula mampu membangun komunitas rasan-rasan/gosip/gibah yang tak perlu perhitungan waktu dan tempat, alias di mana saja, kapan saja tetap oke,  bahkan melakukannya di atas Truk saat akan menjenguk orang sakit.

Milenial, Perhatikan Gadgetmu!

Di era Milenial ini Bu Tejo adalah berupa karakter dari sesuatu, baik barang atau orang yang bisa mengajak, memicu dan memacu untuk melakukan rasan-rasan/gosip/gibah.

Baca Juga  Remaja Milenial dengan Akhlak Mulia

Terlebih di Era milenial yang hampir segala sesuatunya bisa dilakukan dan didapatkan serba instan dengan fasilitas smartphone.

Coba saja kita amati kehidupan kita. Dulu untuk berbelanja kita harus bangun pagi berangkat ke pasar untuk mendapatkan barang kebutuhan kita. Karena jika kesiangan takut barangnya sudah habis atau pasarnya sudah tutup.

Dulu untuk mengirimkan kabar kepada orang yang jauh kita harus berkirim surat dengan prangko tempel dalam jangka waktu satu minggu atau paling cepat tiga hari. Yah, itu pun jika kita pakainya paket prangko kilat khusus.

Atau yang agak keren sedikit dulu untuk kabar-kabar bisa pakai telepon umum atau Wartel. Itu pun kita harus pergi ke kota Kabupaten atau paling dekat Kecamatan. Terkadang sesampainya di tempat kita masih harus ngantri tiga jam. Dan masih banyak hal-hal klasik yang asyik yang dialami generasi Pra-kolonial.

Sedangkan bagi manusia Milenial saat ini melakukan semua hal di atas bisa secara cepat secepat kilat, dan instan seperti mie Instan, cukup dari  rumah, bahkan dari dalam kamar yang tertutup rapat dan terkunci.

***

Kini semua hal di atas bisa kita dapatkan dan lakukan dengan cara dan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya melalui gadget kita masing-masing. Tak terkecuali Orang Milenial untuk menyemarakkan suasana rasan-rasan/gosip/gibah tak perlu butuh figur seorang Bu Tejo dan jamaahnya. Juga tak perlu menunggu momen “Tilik” (Menjenguk orang sakit) dan bahkan tak butuh sewa kendaraan truk untuk jadi Arenanya.

Orang Milenial cukup dari dalam rumah bahkan dari dalam kamar yang tertutup serta terkunci sendirian dan di temani smartphone kebanggaannya. Kalau Bu Tejo hanya mampu menciptakan “Aktor Korban” seorang Dian kembang desa, manusia milenial dengan smartphone, dan mengunci diri dalam kamar mampu menciptakan puluhan, ratusan bahkan ribuan Dian-dian lainnya. Baik yang jadi kembang desa maupun yang jadi kembang kota.

Baca Juga  Jihad Konstitusi sebagai Spirit Perlawanan (2)

Bahkan di masa pandemi yang secara umum orang sudah tidak bisa banyak bicara karena bermasker. Saling berjauhan dan jarang berkerumun, manusia milenial dengan smartphone hasrat gibahnya tetap bisa tersalurkan bersama Bu Tejo yang sudah berubah bentuk berupa Gadget.

Bahkan adanya pembatasan sosial di muka bumi selama masa pandemi tak mampu membatasi ruang gerak “Bu Tejo” yang satu ini. Karenanya patut kiranya kita sampaikan pada diri kita masing-masing peringatan darurat AWAS  Bu Tejo tetap bersemi di masa pandemi !

Gadgetmu Harimaumu

Dari sedikit gambaran di atas kedahsyatan sebuah gadget kebanggaan patutlah kiranya kita waspadai dalam membentuk diri kita menjadi Bu Tejo di kesempatan yang lain.

karena senyatanya Bu Tejo dalam film tersebut hanya berdurasi sekian menit, sedangkan Gadget kita bisa menjadikan Kita berjam-jam berhari-hari atau bahkan seumur hidup beraksi seperti aksi Bu Tejo atau lebih dahsyat lagi (Wal iyadz billah min dzalik), walaupun sebenarnya dampak positif dari gadget juga jauh lebih besar.

Karenanya bijaklah dalam menggunakan gadget, waspadalah jangan Bu Tejokan dirimu.

Editor: Ahmad Murtaza MZ

Bagikan
Comments
  • Aries

    Bu Tejo adalah Gadgetmu 👍

    November 16, 2021
Post a Comment