f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
demam

Anak Demam; Kapan Harus Ke Dokter?

Sebagai orang tua, rasanya tidak salah ketika panik menyerang saat mendapati buah hati mengalami demam. Bisa kita bayangkan seperti apa rasa hati orang tua melihat wajah bocah imutnya mendadak merah padam. Dahi teraba panas, dan reaksi tubuhnya yang menunjukkan gejala suhu tinggi.

Jadi, ya tidak salah juga jika beberapa orang tua memiliki reaksi berlebihan dalam menanggapi demam anaknya, langsung membawa anak ke dokter atau rumah sakit, misalnya.

Sebenarnya adalah hal yang normal ketika suhu tubuh anak berfluktuasi. Hal ini bisa karena banyak kemungkinan. Misalnya dari aktivitas fisik, mandi air hangat, melawan alergi, atau bahkan pencernaan dan metabolisme yang meningkat. Bahkan siang hari bisa berdampak karena suhu tubuh cenderung meningkat pada sore dan menjelang malam.

Anak kecil, karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah dan kurang berkembang, maka menjadikannya lebih rentan menderita berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering anak-anak derita adalah demam.

Jika anak kecil mengalami demam, suhu tubuh mencapai 38ºC atau lebih. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), hal itu tidak selalu merupakan hal yang buruk. Karena faktanya, keadaan ini mungkin menunjukkan bahwa sistem kekebalan anak sedang berproses melawan infeksi yang lebih serius.

Jadi, apa yang harus orang tua lakukan? Apakah orang tua harus segera menghubungi dokter, mengunjungi perawatan darurat, atau mungkin mengambil obat untuk diberikan pada buah hatinya yang demam? Semua ini tergantung dari usia dan nilai suhu tubuh anak, serta gejala lain yang menyertai peningkatan suhu tubuhnya.

Pertimbangkan Penyebab Potensial

Penting untuk diingat bahwa demam itu sendiri bukanlah penyakit. Sebaliknya, ini adalah gejala dari masalah mendasar lainnya. Dalam kebanyakan kasus, demam mungkin karena infeksi; namun, tergantung pada jenis infeksinya atau apakah itu masalah lain akan menentukan jalannya pengobatan. Beberapa penyebab paling umum dari demam pada anak adalah:

  • Infeksi Virus

Virus seperti infeksi usus, pilek atau flu, atau cacar air dapat menyebabkan anak mengalami demam sebagai respons alami untuk melawan infeksi. Karena virus tidak bersifat bakteri, sayangnya antibiotik tidak akan berpengaruh.

  • Infeksi Bakteri
Baca Juga  Ibu Pekerja dan Stunting pada Anak

Meskipun kurang khas dibandingkan demam yang diakibatkan oleh virus, demam bakteri bisa menjadi infeksi yang jauh lebih serius. Infeksi telinga dan tenggorokan, infeksi saluran kemih, pneumonia bakteri, atau meningitis bakteri memerlukan antibiotik untuk mencegah komplikasi kesehatan tambahan.

  • Over Bundling

Perlu kita ketahui, anak kecil tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri, bayi – terutama bayi baru lahir – dapat mengalami demam jika mereka berpakaian berlebihan atau berada di lingkungan yang hangat. Pastikan anak tidak dibundel dengan selimut atau pakaian ekstra, yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Juga, periksa apakah kamarnya nyaman – tidak terlalu panas atau dingin.

***

  • Imunisasi

Jika anak menerima vaksinasi dalam 24 jam terakhir, ia mungkin mengalami demam ringan. Ini seharusnya tidak perlu menjadi kekhawatiran, dan dosis yang tepat dari acetaminophen atau ibuprofen untuk bayi atau anak-anak untuk mengurangi rasa sakit. Tetapi, jika demam berlanjut melewati 48 jam, disarankan untuk menghubungi dokter atau mengunjungi pusat perawatan darurat.

  • Tumbuh gigi

Anak mungkin mengalami sedikit kenaikan suhu karena gigi baru tumbuh. Menggosok gigi anak atau menggunakan cincin tumbuh gigi dapat membantu. Jika demam tumbuh gigi bayi berlangsung lebih dari 2 hari, dapatkan bantuan medis.

Kurangi Ketidaknyamanan Demam di Rumah

Katakanlah si kecil menunjukkan tanda-tanda demam dan hasil pemeriksaan suhu anak dengan thermometer mencapai 38OC atau lebih, seharusnya tidak perlu khawatir. Seperti yang tadi kita bahas, orang tua perlu pahami bahwa hasil pemeriksaan suhu tubuh yang lebih tinggi tidak selalu berkorelasi dengan anak yang sakit lebih parah.

Jika anak bertingkah normal, masih tertarik bermain, dan masih sadar, penyakitnya mungkin tidak serius. Selain itu, jangan terlalu khawatir jika dia tidak nafsu makan. Selama anak minum dan buang air kecil dengan normal, tidak makan banyak, seperti biasanya, sering terjadi pada infeksi yang menyebabkan demam. Seperti tersebut sebelumnya, suhu yang lebih tinggi dapat mengindikasikan upaya tubuh untuk melawan infeksi.

Jika anak tampak tidak nyaman atau kesakitan, ada beberapa hal yang dapat orang tua coba untuk menurunkan demam anak dan membantunya merasa lebih baik. Obat penurun demam seperti ibuprofen (untuk bayi di atas 6 bulan) dan asetaminofen dapat meredakannya, tetapi ada metode pengobatan demam bayi lainnya yang dapat menurunkan suhu, misalnya dnegan kompres dingin, rehidrasi cairan, gunakan kipas angin, beri pakaian ringan, dan mandikan dengan air hangat.

Baca Juga  Hukum Anak yang Lahir di Luar Nikah
Kapan Harus Mencari Perawatan Mendesak atau Dokter ?

Seperti yang telah kita bahas di atas, suhu yang harus segera mendapat perhatian medis tergantung pada usia anak. AAP merekomendasikan pada orang tua untuk menghubungi dokter (ketika orang tua dapat membuat janji temu paling awal), mengunjungi pusat perawatan darurat terdekat (setelah jam kerja) atau ruang gawat darurat (ketika klinik perawatan darurat tutup, biasanya hari kerja setelah jam 8 malam dan sebelum jam 8 malam) segera, tidak peduli jam berapa sekarang.

Demam pada bayi baru lahir sangat mendesak karena bayi yang lebih muda tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi parah seperti bayi yang lebih besar, dan tes (seperti tes darah atau urin, rontgen dada, dan/atau pemeriksaan tulang belakang) mungkin harus dilakukan untuk memastikan dan mengesampingkan kondisi yang lebih serius.

Orang tua juga harus segera membawa anak ke dokter atau rumah sakit, jika anak yang lebih tua dari 3 bulan dengan suhu tubuh lebih dari suhu yang disarankan. Misalnya, jika anak yang berusia 1 tahun mengalami demam di bawah  38,9ºC tetapi ia:

  • Terlalu sakit untuk minum cukup cairan atau menolak minum
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, tidak bisa mengeluarkan air mata, tidak banyak buang air kecil, seperti biasa, kurang aktif)
  • Mengalami diare atau muntah berulang
  • Memiliki ruam
  • Sakit tenggorokan atau sakit telinga
  • Memiliki ketidaknyamanan saat buang air kecil
  • Mengalami demam yang datang dan pergi selama beberapa hari, meskipun hanya berlangsung beberapa jam setiap kali
  • Memiliki kondisi medis yang kompleks, seperti masalah jantung, anemia sel sabit, kanker, cystic fibrosis, atau diabetes

***

Pastikan untuk melewatkan perawatan darurat dan janji temu dokter dan langsung pergi ke ruang gawat darurat segera jika anak demam dan memiliki gejala sebagai berikut:

  • Sangat rewel atau sensitif
  • Tidak akan berhenti menangis dan tidak bisa tenang
  • Lesu atau tidak bisa dibangunkan dengan mudah
  • Mengalami kesulitan bernafas
  • Memiliki lidah, bibir, atau kuku berwarna biru
  • Sepertinya bingung
  • Tidak bisa berjalan, pincang, atau tidak mau bergerak
  • Mencondongkan tubuh ke depan dan meneteskan air liur
  • Memiliki leher yang kaku
  • Sakit kepala parah
  • Mengalami sakit perut
  • Memiliki titik lemah di kepala yang menonjol atau menjadi lebih cekung
  • Muncul ruam atau memar baru (terutama berwarna ungu)
  • Mengalami kejang atau kejang demam
Baca Juga  Mengapa Anak Kita Butuh Vitamin A?

Jika anak demam, sebenarnya dia tidak sendiri. Ada banyak bayi dan balita yang mudah mengalami demam. Meskipun pada awalnya mungkin orang tua akan khawatir, namun ketahuilah bahwa suhu tubuh anak  akan kembali ke dirinya yang normal dan kembali ceria dalam beberapa hari.

Daripada mendasarkan tingkat keparahan demam anak hanya pada hasil pemeriksaan termometer, sebaiknya orang tua lebih memperhatikan bagaimana tindakan yang tepat untuk si kecil, karena ini bisa menjadi tanda yang lebih jelas tentang apa yang sedang terjadi.

Selain itu, pastikan untuk tidak salah mengartikan demam sebagai heatstroke, karena panas dari luar dan bukan karena infeksi atau kondisi internal. Ketika bayi kita tinggalkan di tempat yang sangat panas, seperti mobil yang tertutup atau pantai yang hangat di musim panas, dapat menyebabkan suhu tubuh naik ke tingkat yang fatal.

Siapapun kita, kita mengenal anak-anak kita lebih baik dari siapa pun. Apakah seorang ibu baru atau ayah dari empat anak, jika orang tua merasa khawatir, jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk membuat janji atau meminta nasihat. Karena ketika anak sudah kembali tersenyum dan bermain seperti biasa, maka kita akan dapat bersantai lagi, setidaknya berehat dari kekhawatiran tentang demam tinggi mereka!

Bagikan
Post a Comment