Cegah Stunting: Peran Pendidikan Orang Tua dalam Pemenuhan Gizi Anak

Stunting masih menjadi masalah gizi anak yang utama dan menimbulkan dampak besar. Namun masih banyak orang tua yang belum memahami stunting dengan benar. Menurut Rizka Yuliana dalam jurnalnya, stunting adalah keadaan gizi buruk yang menghambat pertumbuhan tinggi badan balita sehingga menyebabkan tinggi badan balita lebih pendek dari tinggi badan rata-rata balita seusianya. Penyebabnya meliputi aspek sosial ekonomi, status gizi ibu hamil, dan makanan saat usia bayi hingga balita. Salah satu faktor yang termasuk ke dalam kondisi sosial ekonomi yaitu tingkat pendidikan orang tua. Pendidikan orang tua secara tidak langsung berhubungan dengan pola hidup sehat dan pendapatan keluarga. Pola hidup sehat dan kesehatan di masa balita menjadi hal yang sangat perlu dijaga. Karena di masa balita penyakit rentan menyerang, terutama penyakit stunting.

Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Anak

Peran orang tua sangat menentukan dalam menjaga kesehatan gizi anak. Mereka adalah faktor pertama dalam keluarga yang memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak dengan memberikan asupan gizi yang memadai. Studi telah menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua memiliki dampak signifikan pada masalah gizi anak. Anak-anak yang memiliki orang tua dengan pendidikan rendah lebih mungkin mengalami masalah gizi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun pendidikan memainkan peran penting dalam hal ini, faktor lain yang turut mempengaruhi adalah kemampuan orang tua dalam mengakses informasi mengenai gizi anak. Beberapa orang tua dengan pendidikan rendah tetap dapat memberikan asupan gizi yang baik kepada anak-anak mereka karena memiliki akses yang baik terhadap informasi kesehatan, terutama terkait dengan kebutuhan gizi anak.

Namun tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kejadian stunting di Indonesia. Apabila pendidikan ayah dan ibu semakin tinggi, maka resiko anak terkena stunting akan rendah. Orang tua yang berpendidikan tinggi memiliki kemampuan lebih dalam memahami pola hidup sehat serta mengetahui cara agar tubuh tetap bugar. Hal ini dapat tercermin dalam sikap orang tua dalam menerapkan gaya hidup sehat seperti makan makanan yang sehat dan bergizi.

Meskipun pendidikan ayah dan ibu dalam semua tingkatan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tetapi tingkat pendidikan ibu akan lebih berperan lebih penting dibandingkan dengan tingkat pendidikan ayah. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karlsson (2019) menyatakan bahwa poin estimasi untuk satu tahun tambahan dalam pendidikan ibu dapat menurunkan resiko stunting anak sebesar 0,42%. Sedangkan satu tahun tambahan dalam pendidikan ayah dapat menurunkan resiko stunting sebesar 0,15%.

Seorang ibu atau perempuan sangat berperan penting dalam pemenuhan gizi keluarga. Selain itu, ibu juga memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan dan pertumbuhan anak. Penerapan sikap positif terhadap pola makan keluarga adalah hasil dari tingkat pendidikan ibu yang tinggi. Sehingga sikap positif tersebut dapat membantu dalam usaha pemenuhan kebutuhan gizi untuk keluarga. Tingkat pendidikan ibu juga berpengaruh terhadap cara mereka menangkap dan menyerap informasi terkait gizi dan kesehatan anak.

Pendidikan Orang Tua dan Pentingnya Kesehatan Anak

Pengetahuan orang tua, terutama ibu dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Biasanya, dalam pemenuhan status gizi yang baik seperti memilih makanan dengan bijak dan menangani masalah kesehatan dengan benar dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu. Hal ini karena ibu merupakan sosok yang memiliki keterkaitan dengan sang anak lebih daripada anggota keluarga lain dan seorang ibu merupakan sosok yang paling mengerti tentang kebutuhan anak. Namun tidak menutup kemungkinan, peran ang ayah juga sangat berperan penting dalam kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Pendidikan ibu secara tidak langsung berhubungan dengan stunting terkait dengan pengambilan keputusan terhadap gizi dan perawatan kesehatan. Ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih baik akan lebih mempertimbangkan gizi yang baik untuk anak. Selain itu, pola asuh yang tidak tepat juga berkontribusi secara tidak langsung terhadap resiko terjadinya stunting. Pola asuh adalah sebuah praktik pengasuhan dengan ketersediaan pangan, perawatan Kesehatan, dan sumber lain di dalam rumah tangga yang bertujuan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Praktik perawatan kebersihan, kesehatan, dan pemberian makan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak memiliki hubungan yang erat dengan stunting. Anak-anak dengan pemberian makan yang kurang baik, praktik kebersihan dan kesehatan yang kuramg baik memiliki resiko lebih tinggi mengalami stunting.

Pengetahuan dan pola asuh orang tua merupakan hal yang dapat dimodifikasi melalui program pendidikan kesehatan dan sosialisasi informasi parenting. Program dapat mencakup informasi dan praktik pemilihan makanan yang bergizi, cara pengolahan dan pemberian makanan yang baik, praktik kebersihan, serta pemanfaatan sarana kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencegah terjadinya stunting. Upaya untuk mencegah stunting merupakan tanggung jawab bersama yang meibatkan semua oihak, yaitu orang tua, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Selain itu, perbaikan pola asuh seperti pengolahan dan pemberian makan, praktik kebersihan diri dan lingkungan juga disosialisasikan kepada masyarakat khususnya keluarga yang memiliki balita.