f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
lebaran tanpa petasan

Meriahkan Lebaran Tanpa Petasan

Lebaran tanpa menyalakan petasan rasanya kurang afdal bagi anak-anak. Mereka mempunyai sejuta cara menghindar dari larangan orang tuanya saat bermain petasan. Bagi anak-anak, petasan itu unik dari segi warna-warninya terlihat indah. Apalagi bunyi ledakannya menciptakan keseruan tersendiri bagi anak seusia mereka.

Peredaran petasan ilegal juga memancing perhatian orang tua. Petasan bisa dijual di mana saja dengan harga ramah kantong. Petasan korek api dijual seharga Rp 5000- Rp 10.000 saja. Bisa jadi petasan dengan harga semurah itu lebih banyak mengundang bahaya. Apalagi kalau saja terbukti itu ilegal maka, akan lebih mengerikan dampaknya. Sekiranya sebagai orang tua juga masih kesulitan membedakan ilegal atau legal.

Anak-anak tidak kehabisan akal. Mereka juga masih bisa membuat petasan sendiri dari bahan-bahan sederhana. Dengan bahan bambu dan alat korek api ditambah spirtus. Petasan seperti itu disebut dengan petasan bumbung karena berasal dari bambu dan berbunyi bung sangat kencang. Saya kira bahan dan alat tersebut mudah ditemukan di mana saja. Selain itu kedua benda itu tidak ramah dimaikan bagi anak-anak.

Sekalipun petasan terlihat barang remeh tetapi jangan diremehkan. Sebenarnya petasan bukan barang mainan biasa bisa jadi pembawa malapetaka. Maka, orang tua harus memberi edukasi petasan serta pengawasan bagi anak-anak.  Petasan memang bukan benda mainan maka perlu pengawasan. Jika tidak kita awasi, anak-anak akan berbuat sesuka mereka karena mengutamakan kesenangan.

Pernah suatu waktu di tahun 2015 terjadi kebakaran di rumah tetangga saya. Itu diakibatkan oleh anak-anak bermain petasan di dekat jerami. Awalnya petasan yang dinyalakan tidak mau berbunyi. Selang beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul percikan api dari dekat mereka. Begitu meledak, api membesar lalu menyulut jerami beserta rumah. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa saat kejadian.

Baca Juga  Menyukaimu Diam-Diam

Kasus terbaru terjadi ledakan petasan di Kaliangkrik, Magelang pada 26 Maret 2023 sekitar pukul 20.05 WIB mengakibatkan 5 rumah rusak berat dan 6 rumah rusak ringan. Satu pemilik rumah berinisial M tewas akibat ledakan tersebut. (jatengprov.go.id 20/4/2023)

Dua gambaran kasus tersebut membuktikan bahwa peran orang tua dalam mengawasi adalah poin penting. Kesuksesan sebuah parenting terjadi ketika anak-anak dalam kontrol penuh dari orang tua tanpa merasa dikekang atau diatur. Jangan sampai anak-anak merasa terganggu. Melarang bukan berarti membatasi keceriaan mereka bermain. Tetap dampingi mereka selalu.

Menurut psikolog UGM Khairul Huda mengatakan bahwa efek bermain petasan bersifat negatif karena anak-anak puas setelah membuat orang lain terkejut saat petasan dinyalakan. Hal itu membangun mental acuh tak acuh dan menyusutnya rasa empati terhadap orang lain. Menurut beliau anak-anak akan tumbuh menjadi sosok yang mengacuhkan nilai-nilai etika moral dalam bermasyarakat sehingga lebih bersikap individualis di masyarakat. (Republika.co.id 20/4/2023) Semestinya nilai-nilai moral harus kita tanamkan dalam diri anak-anak sedini mungkin. 

Sebenarnya bermain petasan dilarang keras apalagi dinyalakan saat Ramadan dan lebaran. Terdapat aturan undang-undang tertentu terkait hal tersebut. Berdasarkan Peraturan Kapolri No.17 Tahun 2017 tentang perizinan pengamanan, pengawasan, dan pengendalian bahan peledak komersial. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa kembang api dan petasan harus melalui prosedur perizinan dari kepolisian setempat.

Jika kita telusuri lebih lanjut, banyak penjual petasan ilegal sehingga adanya peraturan tersebut digunakan dalam menekan angka penyelundupan petasan. Sebetulnya menyalakan petasan diizinkan atau tidak juga tidak mengurangi tingkat bahaya dari daya ledaknya. Alangkah lebih baik lagi kalau orang tua bisa menghilangkan tradisi menyalakan petasan agar tidak menjadi warisan tradisi bagi anak-anak saat lebaran tiba.

Baca Juga  Lebaran Tanpa Ayah

Kepala bidang hubungan masyarakat Kapolda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Truyudo Wisnu Andiko menghimbau tentang pelarangan petasan dan kembang api selama Ramadan. Larangan tersebut tertuang dalam Maklumat Kapolda Metro Jaya nomor Mak/01/III/2023. (Republika.co.id 20/4/2023) Hal tersebut tidak hanya berlaku saat Ramadan tetapi juga di luar itu.

Dengan tidak menyalakan petasan bukan berarti tidak seru merayakan lebaran. Masih banyak cara lain yang dapat mengantikan petasan. Tanamkan dalam diri anak-anak sikap berhemat dan tenggang rasa sejak dini. Ajak anak berpikir dan memahami dibandingkan membuang uang untuk membeli petasan sampai boros dan mubazir. Ada baiknya jika uang tersebut kita untuk berbagi kepada sesama. Misalnya membeli kue lebaran untuk dibagikan kepada teman-teman sebaya mereka.

Selain itu, orang tua harus kreatif mengalihkan petasan dari pandangan anak-anak. Cara terbaik misalnya dengan mengajak mereka membuat kue lebaran atau membuat kartu ucapan lebaran untuk tetangga. Jangan lewatkan momen kebahagiaan lebaran tanpa kebersamaan bersama anak-anak. Lebaran masih bisa anak-anak rayakab dengan cara unik lainnya lewat versi unik parenting keluarga masing-masing. Memeriahkan lebaran adalah bagian dari kesempurnaan Ramadan menuju bulan Syawal. Selamat merayakan Idulfitri 1444 H mohon maaf lahir dan batin.

Bagikan
Post a Comment