Perempuan dalam Islam dan Politik di Indonesia

Perempuan diciptakan dengan keistimewaan yang Allah Swt. berikan kepada mereka. Perempuan memiliki ciri khas yang tak dapat seorang laki-laki alami, seperti menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Perbedaan yang ada di antara kedua insan ini bukanlah perbedaan dalam artian derajat. Melainkan hanya perbedaan pada faktor fisiologis. Sedangkan pada faktor lainnya, keduanya memiliki kesamaan dan kesetaraan dalam berbagai hal. Meskipin belum banyak di antara masyarakat yang sadar akan kesamaan dan kesetaraan tersebut. Penyebabnya adalah masih mengakarnya budaya patriarki. Untuk memberikan keseimbangan, maka muncul gerakan-gerakan feminisme yang mengusung kesamaan dan kesetaraan.

Feminisme sendiri memiliki pengertian bahwa sebagai suatu gerakan dalam bidang sosial, politik, dan juga ideologi yang bertujuan untuk kesetaraan gender baik itu di tempat kerja, keluarga, serta lingkungan yang terdapat penindasan agar mencapai keadilan.

Perempuan seringkali dianggap lemah. Bahkan untuk menjadi pemimpin rasanya jarang yang bisa menerima bahwa perempuan juga mampu dalam memimpin suatu wadah. Sedangkan pada dasarnya laki-laki dan perempuan seharusnya memiliki hak dan keadilan yang sama. Perempuan tidak hanya bisa menstruasi dan melahirkan saja. Perempuan juga bisa memiliki pendidikan yang tinggi, karir yang matang, pekerjaan yang mapan, dan pengalaman yang banyak. Semua itu mampu semua orang miliki, tidak hanya laki-laki saja. Karena pada dasarnya kita semua diciptakan oleh Allah Swt. dengan sebaik-baiknya.

Dalam agama Islam, perempuan merupakan makhluk yang mulia dan sangat tinggi derajatnya. Islam sejak dulu sudah menerapkan kesetaraan gender, sebagaimana juga dijelaskan bahwa perempuan diciptakan untuk sebagai pasangan hidup bagi laki-laki, begitupun sebaliknya. Bukan sebagai budak atau harta yang bisa diperjualbelikan, bukan juga seorang yang lemah dan tidak mampu menjadi seorang pemimpin. Keistimewaan seorang perempuan dalam Islam yaitu sebagai berikut:

1. Islam memposisikan perempuan sebagai pendamping laki-laki

Pada dasarnya derajat perepuan bukan di bawah atau di atas laki-laki yang bisa diperlakukan seenaknya. Tetapi terciptanya perempuan untuk berjalan beiringan dan mendampingi laki-laki yang akan menjadi pasangan hidupnya. Hal itu Allah jelaskan pada Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

2. Islam sangat melindungi kehormatan para perempuan

Islam sangat menjaga kehormatan dan memuliakan para wanita. Hal itu Allah jelaskan juga dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya : “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Pada ayat di atas sudah menjelaskan bahwa Allah Swt. sangat melindungi kehormatan dan kemuliaan seorang perempuan. Allah Swt. juga memerintahkan kepada seluruh umat perempuan Nabi Muhammad agar menutup aurat dengan jilbab agar lebih terlindungi dan agar mudah dikenali bahwa mereka termasuk golongan umat muslim. Dari kedua keistimewaan di atas, sebenarnya masih banyak lagi keistimewaan-keistimewaan yang perempuan perempuan miliki. Seperti jika perempuan menjadi ibu, maka kedudukannya lebih tinggi daripada seorang ayah. Perempuan juga mendapatkan jaminan masuk surga apabila selama hidupnya menjadi perempuan yang salehah dan bertanggung jawab atas semua yang mereka inginkan. Seperti halnya keinginan memiliki seorang anak dalam hidupnya sebagai pasangan suami istri.

Gerakan feminisme ini sendiri, di Indonesia merupakan suatu gerakan transformasi perempuan untuk menciptakan hubungan antara sesama manusia yang secara fundamental baru, lebih baik, dan lebih adil. Artinya, semua manusia memiliki hak dan perlakuan adanya yang sama, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Dalam bidang politik, perempuan juga mendapatkan ruang untuk bisa berkontribusi di dalamnya, meskipun itu hanya 30% perwakilan dari perempuan dan selebihnya oleh laki-laki. Hal tersebut sesuai dengan peraturan UU No. 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Berkontribusinya perempuan dalam bidang politik memang sangat diperlukan sebagai pemberdayaan perempuan. Karena dengan politik, semua aktifitas kehidupan dapat ditentukan.

Perempuan dan politik agaknya cukup sulit untuk dipertemukan, sebab dari dulu sudah menjadi budaya jika perempuan dibatasi hanya untuk mengatur urusan rumah tangga saja. Sedangkan dalam politik selalu dikaitkan dengan kekuasaan dan jabatan yang hal itu sudah menjadi kebiasaan juga jika laki-laki yang pantas berkuasa dan memegang jabatan tersebut. Untuk itu, sosialisasi terhadap pemberdayaan perempuan di Indonesia sangat dibutuhkan. Tetapi pada zaman sekarang sudah mulai banyak perempuan-perempuan yang mampu berkontribusi dalam dunia politik, bahkan ada juga yang menjadi Presiden RI pada masanya. Bahkan ketua DPR RI adalah seorang perempuan. Hal tersebut yang membuat Negara semakin maju dan berkembang. Karena semua rakyatnya mampu dan memiliki hak sebagai seorang pemimpin.