f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
perubahan iklim

Peran Keluarga dalam Adaptasi Perubahan Iklim

Setiap perayaan earth hour negara-negara di dunia secara serempak mematikan listrik selama enam puluh menit. Kontestasi yang ditujukan untuk mengurangi pengaruh emisi gas karbon di bumi ini, dilakukan setiap bulan Maret sejak lima belas tahun silam. Meskipun begitu, gerakan ini dianggap tidak cukup manjur mempengaruhi masyarakat mengurangi dampak perubahan iklim di kawasan mereka.

Alih-alih kebanyakan, sayangnya kampanye ini juga tidak mampu mengubah gaya hidup kalangan super kaya secara sistimatis, karena sejatinya merekalah penyumbang emisi gas karbon terbesar saat ini. Pembangunan industri manufaktur seringkali belum berbasis eco green yang mampu menekan terjadinya emisi karbon. Pada tataran global, mereka lebih getol menyuarakan gerakan ini meskipun dalam sepak terjangnya justru mempercepat perubahan iklim.

Proses penyadaran masyarakat melalui penyampaian pengetahuan risiko perubahan iklim telah dilakukan berulang selama berpuluh tahun. Secara keseluruhan upaya tersebut baru sebatas menghasilkan mitigasi dan data; selanjutnya perlu dilakukan visualisasi kearah pelaksanaan yang lebih riil di lapangan. Kita akhiri menyalahkan berbagai pihak yang selama ini dianggap produsen emisi gas karbon dan saatnya kita bertindak dengan melakukan adaptasi-adaptasi terhadap perubahan lingkungan sekitar kita.

***

Barangkali, sebagian besar dari kita telah merasakan, suhu udara yang semakin menyengat mengenai tubuh kita, datangnya curah hujan tidak menentu, hujan es batu, dst. Fenomena berbeda juga dialami oleh kalangan maritim, perbedaan pasang surut tajam, gelombang laut ekstrim, peningkatan suhu air laut, dsb. Dari beberapa literatur, menyebutkan kondisi-kondisi tersebut sebenarnya merupakan tanda awal terjadinya perubahan iklim di sebuah kawasan tertentu.

Titik masuk adaptasi perubahan iklim dapat dimulai dari cara kita mengelola kualitas dan kuantitas sumberdaya air. Sebagai pribadi sudah sepantasnya mampu menggunakan sumberdaya air dengan secukupnya; sembari memastikan kecukupan air bagi lainnya untuk hari ini dan mendatang. Jika antar pribadi memiliki kepedulian ketersediaan air yang sama; turut menjaga sumberdaya air tidak terkontaminasi oleh kuman pengganggu menjadi sasaran paralelnya.

Baca Juga  Perempuan Tangguh dan Berdaya Cerminan Keluarga Sejahtera

Ketika kepedulian pengelolaan air terjadi di antara pribadi, akan dengan cepat menular ke keluarga, antar keluarga, RT, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, dst. Pengaruh positif ini diharapkan berjalan secara masif dan eksponensial mengalir ke seantero belahan bumi. Peran regulator dibutuhkan dalam memvisualisasikan data, edukasi, hingga komunikasi dari merencanakan, melaksanakan, memantau, dan memberikan evaluasi terkait pengelolaan sumberdaya air yang baik dan benar kepada masyarakat.

***

Konservasi sumberdaya air meliputi upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Pendayagunaan sumberdaya air meliputi upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna. Pengendalian daya rusak air meliputi upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

Penduduk Indonesia amat tergantung dengan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan sumber air tanah mendominasi pasokan air rumah tangga. Air tanah dianggap mempunyai banyak keunggulan, selain kualitas juga mudah diakses langsung dari halaman rumah mereka. Karena sering disedot melalui pompa, sumur, leding, saluran langsung, serta air minum dalam kemasan menyebabkan ketersediaan air tanah semakin menipis; maka pilihan mengurangi pemakaian air tanah dengan mengalihkan ke sumber lainnya dapat dilakukan.

Beberapa Pemerintah Daerah mengusahakan air minum bagi warganya menggunakan sumberdaya air tanah. Kebutuhan air bersih di daerah semakin meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan sebelum masa pagebluk covid-19. Peningkatan ini berasal dari aktivitas terkait kesehatan pribadi seperti mandi dan mencuci tangan; tapi meski baik di sisi kesehatan publik, gelagat ini mengkhawatirkan bagi kelestarian sumber daya air karena dapat memperburuk kondisi air tanah Indonesia.

Baca Juga  Tentang Menempatkan Anggota Keluarga Sebagai "Subjek"
***

Pertumbuhan ekonomi melalui geliat sektor industri menjadi sebuah keniscayaan. Pembangunan pabrik semen, baja, kertas, tekstil, keramik, pupuk, petrokimia, serta industri-industri manufaktur lainnya memang dibutuhkan. Alih-alih membangun, keberadaan industri-industri tersebut ternyata juga berkontribusi menghasilkan emisi karbon dalam jumlah cukup besar.

Untuk memperlambat terjadinya perubahan iklim di Indonesia; ke depan perlu dilakukan penggalakan industri hijau melalui pengurangan penggunaan energi tidak terbarukan dengan energi terbarukan, serta proses daur ulang. Ini yang menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan; namun tetap membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan produk domestik bruto.

Intinya, seluruh usaha, bisnis, ekonomi, harus mendukung perlindungan lingkungan. Generasi Z perlu diberikan pemahaman tidak saja melalui buku melainkan perlu divisualisasikan agar mereka memahami sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. Sebagai penutup, jika energi terbarukan secara jumlah tidak akan mampu menggantikan peran fosil secara keseluruhan; mungkin energi non emisi lainnya layak dipertimbangkan untuk dikembangkan, yaitu nuklir.

Bagikan
Post a Comment