f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
perdamaian

Santriwati dalam Lingkar Perdamaian

Perdamaian adalah suatu kondisi di mana kehidupan masyarakat terasa tenang dan sejahtera. Perdamaian adalah konsep keharmonisan sosial tanpa adanya permusuhan. Suatu kehidupan dikatakan damai jika seluruh manusianya dapat hidup dengan ketenangan dan bebas dari konflik apapun.

Kondisi demikian merupakan cita-cita seluruh negara di dunia. Tak ada yang tak mendambakan kedamaian dalam hidupnya. Namun, belakangan masih banyak hal yang menghantui kedamaian yang harus segera dikalahkan, di antaranya adalah masalah radikalisme, terorisme, dan ekstrimisme. Ketiga konflik ini sangatlah mengganggu ketentraman dunia.

Radikalisme, terorisme, dan ekstrimisme bisa muncul dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adanya pemahaman ekstrem adalah dangkalnya pemahaman yang menjadikan seseorang mudah tersusupi paham radikal serta cenderung fanatik dengan apa yang ia yakini sebagai kebenaran. Adapun faktor eksternal di antaranya bisa berasal dari keluarga, lingkungan ataupun pergaulan. Tidak sedikit radikalis, ekstrimis, dan juga teroris yang terlahir hanya karena tersesat dalam lingkungan yang telah terpapar virus radikal.

Ketiga masalah di atas tentu sangat menganggu kedamaian hidup. Oleh karena itu, kasus-kasus semacam radikalisme, terorisme, dan ekstrimisme harus segera dikalahkan agar perdamaian dunia yang menjadi cita-cita semua manusia dapat terealisasikan.

Nilai-nilai Perdamaian dalam Dunia Pesantren

Semua agama di dunia pasti mengajarkan perdamaian pada setiap pemeluknya, pun agama Islam. Islam telah mengatur dengan baik hubungan sesama makhluk dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Nabi.

Sebagai poros pengajaran keislaman, pesantren merupakan tempat yang tepat untuk menyemai ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Pesantren adalah lembaga pendidikan yang selama 24 jam penuh mendidik para santrinya untuk menjadi pribadi yang damai dan menyejukkan.

Tiap detiknya, para santri hidup dalam harmoni toleransi dan perdamaian. Bagaimana tidak, santri yang tinggal di pesantren biasanya berasal dari berbagai daerah, terdiri dari beragam suku, budaya, dan juga bahasa, namun mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan tenang. Pesantren juga mengajarkan kemandirian sehingga dapat membentuk sikap disiplin dan ketangguhan pada setiap santri. Dari sini dapat kita lihat bahwa pesantren tidak terbatas pada ajaran ilmu keagamaan, tetapi juga seluruh ilmu kehidupan.

Baca Juga  Taaruf Pernikahan dalam Konteks Keindonesiaan
Santriwati dan Perdamaian Dunia

Salah satu komponen penting dalam perdamaian adalah peran perempuan muda. Mengapa demikian? Karena sejumlah data menyebutkan bahwa pemuda menjadi salah satu golongan rentan terpapar ideologi radikal yang bersumber dari propaganda di dunia maya maupun media pendidikan di sekolah atau kampus.

Di era gempuran globalisasi ini, tidak semua pemuda perempuan mampu bertahan di jalan hidup yang lurus. Salah satu golongan perempuan muda yang bisa diandalkan adalah santriwati. Santriwati adalah sebutan bagi santri perempuan. Sebagai perempuan yang telah mendapatkan ilmu agama dan ilmu hidup, maka harapannya santriwati mampu menjadi corong di berbagai bidang ketika lulus dari pesantren nanti. Konflik-konflik perdamaian yang ada di dunia ini juga merupakan tanggung jawab besar para santriwati.

Santriwati merupakan produk pesantren yang telah dipercaya sebagai tempat peng-gembleng-an pendidikan karakter, kaderisasi intelektual keagamaan maupun kebangsaan, dan ruang yang produktif sebagai tempat pertumbuhan generasi yang tangguh, toleran, dan mengedepankan urusan kemaslahatan bersama. Hal ini bukanlah wacana belaka, namun sudah ada banyak data yang menyatakan besarnya peran santri, khususnya santriwati di dalam peradaban dunia.

Salah satu figur santriwati yang telah menunjukkan eksistensinya dalam lingkar perdamaian adalah Yenny Wahid. Beliau merupakan anak dari Presiden Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Seperti bapaknya, Yenny Wahid merupakan seorang santri yang terus aktif mengkampanyekan nilai humanistik, toleransi, dan juga perdamaian sampai saat ini. Perempuan yang mendedikasikan raganya untuk memperjuangkan moderasi itu, mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam acara konferensi tahunan di Forum for Promoting Peace in Muslim Societies ke-5. Sebelumnya, beliau juga mendapatkan amanah sebagai perwakilan resmi Indonesia di Forum PBB di Paris, Prancis, pada 11-13 November 2018.

Baca Juga  Surat Terbuka untuk Wali Siswa: Prestasi bukan Kata Benda
Santriwati sebagai Poros Perdamaian Dunia

Sebagai generasi yang digadang-gadang sebagai poros perdamaian, lalu, apa yang bisa santriwati hari ini lakukan dalam rangka memperjuangkan perdamaian? Pertama, santriwati harus menerapkan nilai-nilai toleransi yang telah ia dapatkan di pesantren. Seorang santriwati hendaknya mampu berlaku moderat sebagaimana yang telah diajarkan di pesantren. Dengan begitu dalam jiwa santriwati akan tertanam kuat nilai perdamaian sehingga akan menghindarkan dirinya dari pengaruh radikalisme, ekstrimisme, dan juga terorisme.

Setelah mampu mendarah dagingkan dirinya dengan nilai moderasi, maka selanjutnya seorang santriwati harus mampu menebarkan nilai-nilai kedamaian di lingkungan hidupnya. Hal ini dapat dilakukan dengan dakwah bil lisan, bil mauidhatil hasanah, maupun bil Qalam.  Seorang santriwati harus berinovasi dalam menggunakan jalan dakwah agar mudah diterima oleh masyarakat. Misalkan dengan mengkampanyekan propaganda-propaganda perdamaian di media sosial, karena media sosial hari ini adalah jantung kehidupan manusia.

Tidak hanya itu, santriwati harus bisa mendunia dalam memperjuangkan nilai-nilai perdamaian sebagaimana yang telah Ibu Yenny Wahid contohkan. Untuk sampai ke dalam lingkar perdamaian dunia, tentu harus dibarengi dengan usaha yang keras. Santriwati harus berpendidikan yang tinggi agar mampu menembus dunia dan memperjuangkan kedamaian yang telah diajarkan dalam Islam.

Melalui beberapa hal yang telah saya paparkan di atas, saya yakin santriwati mampu menjadi jawaban atas permasalahan-permasalahan yang mengusik perdamaian. Santriwati akan memaksimalkan nilai-nilai keluhuran yang telah di dapat di pesantren. Jiwa muda yang ada dalam diri santriwati akan membawanya untuk turut andil dalam pembangunan berkelanjutan di segala bidang, menjadi pelopor ketahahan dunia, dan berjibaku dalam lingkar perdamaian dunia.

Bagikan
Comments
  • keren tulisan nya kak, sangat bermanfaat

    April 15, 2022
    • D. Indah Syifana

      Terimakasih. Bisa tinggalkan kritik dan saran, kak.

      April 15, 2022
Post a Comment