f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
public property

Dukung Perempuan Korban Kekerasan Seksual, Voice of Baceprot Rilis Lagu [Not] Public Property

Bagi sebagian orang yang bukan penikmat musik metal, seperti saya contohnya, tidak akan sadar akan kemunculan band metal di Indonesia. Namun, berbeda dengan yang satu ini. Mulanya saya menonton cuplikan video aksi panggung band metal dengan tiga dara muda berjilbab yang berseliweran di twitter empat tahun lalu. Sejak saat itu, saya kepo.

Kenalan dengan Voice of Baceprot (VoB)

VoB bermula dari ekskul teater salah satu Madrasah Tsanawiyah di Garut, yang mendapat bimbingan langsung dari guru di sekolah tersebut, Abah Erza. Kemudian terbentuklah sebuah band yang berjumlah tiga perempuan; yaitu Firdda Marsya Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai bassis, serta Euis Siti Aisyah sebagai drummer.

Uniknya, pemilihan kata ‘Baceprot’ sebagai nama band mereka berasal dari bahasa Sunda yang artinya berisik. Hal ini karena Marsya, Widi, dan Euis kerapkali bernyanyi di dalam kelas sambil menabuh meja. Pun, menurut mereka nama Baceprot tebilang tepat dan cocok, sebab genre musik metal sebagian orang tidak jarang menganggap ‘berisik’.

Yang paling menarik bagi saya adalah fakta bahwa mereka juga beberapa kali ikut mengkritisi kebijakan sekolahnya melalui mading. Menandakan bahwa terdapat jiwa pemberani di dalam diri mereka untuk lantang bersuara. Seperti debut single self-written mereka bertajuk School Revolution yang rilis berdekatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

School Revolution mendapat nominasi penghargaan Independent Music Award for Best Song kategori Metal or Hardcore pada tahun 2018 dan penontonnya lebih dari satu juta penonton di YouTube. Bahkan berhasil memikat perhatian media global seperti The New York Times, BBC, DW, dan The Guardian melalui kemampuan mererka dalam memainkan alat musik.

Baca Juga  Mengikis Budaya Nikah Muda

Kemudian pada tahun 2017, VoB mengeluarkan single berjudul God Allow Me (Please) to Play Music; di mana video musiknya rilis pada tahun 2021, bertepatan dengan Hari Anak Perempuan Internasional yang diperingati setiap 11 Oktober. Sebuah persembahan yang tidak hanya sekadar menghibur, tapi juga penuh pesan kuat yang sarat akan makna.

Tidak berhenti di sana, VoB telah sukses melangsungkan Tur Eropa bertajuk Fight Dream Believe: European Tour 2021 pada 28 November hingga 10 Desember 2021 ke 8 kota di 4 negara yaitu Belanda, Prancis, Belgia, dan Swiss.

Saat di VoB Prancis, terdapat video mereka yang viral di media sosial; yakni ketika vokalis VoB, Marsya, berbicara soal hijab di atas panggung. Bahwa mereka datang bukan untuk fashion show, jadi jangan fokus pada apa yang mereka pakai; karena jilbab adalah pilihan mereka sambil mewujudkan mimpi-mimpi, dan membawa pesan bahwa jilbab adalah tanda perdamaian, cinta dan keindahan.

Lagu Baru VoB dan Kekerasan Seksual

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, kasus kekerasan seksual yang terjadi kepada perempuan dan anak-anak ibarat fenomena gunung es. Sebab kasus kekerasan seksual yang sebenarnya terjadi lebih tinggi daripada kasus yang terlaporkan.  

Berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 yang dilakukan oleh Kementerian PPPA bersama Badan Pusat Statistik (BPS); 1 dari 4 perempuan usia 15-64 tahun mengalami kekerasan fisik atau seksual yang dilakukan pasangan dan selain pasangan selama hidupnya. Kemudian, Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2021 menemukan 3 dari 10 anak laki-laki (34 persen) dan 4 dari 10 anak perempuan (41,05 persen) yang berusia 13-17 tahun pernah mengalami satu jenis kekerasan seksual atau lebih di sepanjang hidupnya.

Baca Juga  Sudahkah Anak dengan Disabilitas di Indonesia Merdeka?

Tepat pada Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2022 lalu, VoB kembali merilis tembang terbaru berjudul [Not] Public Property, lagu pertama yang ditulis oleh anggota VoB tanpa bantuan mentor. Lirik yang tertuai di dalamnya merupakan kegundahan VoB terhadap pelanggaran hak-hak perempuan di seluruh dunia. Termasuk otonomi tubuh dan integritas tubuh adalah milik pribadi.

Saya pribadi yang dari awal tulisan ini sudah mendeklarasikan diri sebagai bukan penikmat musik metal; baru kali ini mendapat pengalaman mendengarkan lagu dari band metal dengan nikmat dan seksama. Sebab tidak seperti kebanyakan lagu metal yang (setidaknya sedikit) saya tau, [Not] Public Property bersifat sangat easy listening untuk semua telinga.

Di bagian intro, dua kalimat pertama dalam lirik tersebut sudah mampu menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya:

God hold my tears when I see a girl crying

she lost her trust, to the world and to the source of her love

Jangankan membayangkan berapa banyak perempuan yang kehilangan kepercayaan diri akibat kekerasan seksual; membayangkan melihat perempuan menangis atas hal tersebut saja sudah dapat menyayat hati menahan butir air mata keluar dari singgasananya. Kemudian, pada bagian reff, tegas tertuang sebuah perlawanan:

because our body is not public property

we have no place for the dirty mind

because our body is not public property

we have no place for the sexist mind

Lagu ini selain bentuk dukungan pada korban pelecehan dan kekerasan seksual; juga sebagai bentuk perlawanan dan panggilan kepada seluruh masyarakat untuk lebih well-educated tentang betapa urgennya kasus pelecehan dan kekerasan seksusal. Jangan sampai hal itu terjadi pada orang-orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri.

Baca Juga  Pengaruh Media Sosial Terhadap Akhlak Remaja

Kabarnya, lagu ini akan diresmikan sebagai bagian dari Women of The World (WOW), acara perayaan tahunan Inggris di Hari Perempuan Internasional. Didukung oleh The British Council melalui program Connection Through Culture, VoB bekerja sama dengan WOW UK sebagai seniman residen digital pertama untuk WOW Sounds, sebuah proyek kolaboratif untuk mendukung pesan kuat di balik single terbaru ini.

Apresiasi setinggi-tingginya untuk VoB atas karya terbarunya. Dobel salut! Terima kasih sudah berani bersuara atas segala ketabuan. Semoga lahir benih-benih baru dan suara-suara baru yang tersetrum dari lahirnya karya ini. Dinantikan selalu karya-karya VoB memukau lainnya.

Bagikan
Post a Comment