f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
mengurangi kekerasan anak

Mengurangi Kekerasan pada Anak, Begini Tipsnya

Selama pandemi covid-19, kekerasan pada anak semakin meningkat meskipun sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Banyak faktor yang mempangaruhi salah satunya karena adanya himpitan perekonomian keluarga. Untuk mengurangi kekerasan yang terjadi pada anak terdapat beberapa langkah-langkahnya.

Beberapa sumber menjelaskan bahwa pelaku kekerasan pada anak adalah orang terdekat dari korban. Namun hal ini bukan berarti pelaku hanya dari orang terdekat saja. Siapapun bisa menjadi pelaku tindak kekerasan pada anak.

Kekerasan yang terjadi pada anak sebenarnya tidak hanya kekerasan seksual saja. Kekerasan bisa terjadi baik secara fisik maupun psikisnya. Seorang mendapatkan bullying atau kekerasan secara verbal juga akan berdampak buruk bagi seorang anak.

Untuk mengurangi tindak kekerasan baik fisik maupun psikis pada anak, kita harus paham betul posisi anak, hak anak dan peran orang tua.

Memahami Hak Anak

Setiap anak mempunyai hak yang sama, tidak ada perbedaan antara satu anak dengan yang lainnya. Setiap anak harus mendapatkan hak perlindungan baik dari orang tua maupun orang di sekitarnya.

Perlindungan dari sikap diskriminasi sangat penting bagi seorang anak karena akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Seorang anak yang tumbuh di lingkungan baik maka dia juga akan tumbuh menjadi orang baik pula. Begitu sebaliknya. Hal ini menjadi penting untuk mengurangi tindak kekerasan pada anak.

Setiap anak juga harus diberiruang kebebasan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua tidak boleh memaksa anak sesuai dengan keinginannya. Orang tua hanya boleh menunjukkan jalan yang benar dan menemani tumbuh kembang anak.

Anak harus diberi kebebasan untuk memilih jalan terbaik untuknya. Tidak semua anak pintar dari segi akademis, maka orang tua juga tidak diperkenankan untuk memaksa anaknya mendapat rangking pertama di kelasnya, misalnya. Hal ini sering sekali terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga  Setiap Anak adalah Anugerah

Orang tua yang berambisi putra putrinya mendapat rangking satu sedangkan kemampuan anak tidak berbanding lurus dengan hal itu maka akan menimbulkan problem baru dalam pendidikan anak. Setiap anak bebas memilih langkah sesuai dengan passionnya masing-masing.

Setiap anak juga berhak mengeluarkan pendapatnya. Agar tumbuh kembang anak bagus, maka orang tua juga harus memberi kesempatan pada dirinya untuk mendengarkan pendapat anak-anaknya.

Pola pertumbuhan anak dengan kekangan dan kebebasan akan sangat berbeda. Anak yang tumbuh di tengah kekangan orang tua akan memiliki sifat kurang percaya diri, ketakutan dan kurang mampu mengembangkan diri di tengah masyarakat.

Berbeda dengan pola pertumbuhan anak di tengah kebebasan untuk berpendapat. Maka kemungkinan besar mereka akan mampu berkembang di tengah masyarakat.

Maka dari itu, orang tua sangat berperan mengurangi tindak kekerasan yang terjadi pada anak.

Mendidik Anak ala Rasulallah

Rasulallah adalah teladan terbaik bagi manusia dalam segala hal begitu juga dengan pola pendidikan anak. Rasulullah mempunyai cara tersendiri dalam mendidik putra putrinya.

Pertama, meletakkan tauhid sebagai hal yang paling urgen. Seorang anak akan mengalami fase perkembangan dengan tipe yang berbeda-beda. Maka mengenalkan Allah menjadi sangat penting untuk mengurangi tindak kekerasan.

Ketika seorang anak sudah mapan secara tauhidnya, maka dalam keadaan apapun yang menimpanya, mereka akan tetap ingat dan kembali kepada Allah. Tetap pada posisi yang sesuai dengan kaidah agama Islam.

Orang tua harus menjelaskan kepada kepada anak mana yang benar dan mana yang salah. Tidak boleh mencampuradukkan keduanya. Setiap anak harus paham dan mampu membedakan antara benar dan salah.

Kedua, mengajak anak untuk hadir ke majlis ilmu.Rasulallah untuk mendidik putra putrinya dengan mengajak putra putrinya berdiskusi bersama. Tidak hanya itu, Rasulallah juga mengantarkan putra-putrinya menuju majlis ilmu. Orang tua juga harus pandai memilih kajian ilmu yang sesuai untuk anaknya.

Baca Juga  3 Cara Membangun Support System Agar Ibu Bahagia

Orang tua harus paham betul kajian ilmu yang akan mereka datangi bersama anak-anaknya. Hal ini karena tidak semua kajian ilmu cocok untuk anak-anak.

Sekarang ini sudah banyak sekali tempat kajian ilmu seperti Taman Pendidikan Al-Quran bagi anak-anak yang ingin mempelajari ilmu agama. Orang tua juga harus mengarahkan anaknya untuk mau belajar di TPQ tersebut.    

Penulis: Siti Robikah 

Bagikan
Post a Comment