f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
bayi lahir spina bifida

Agar Bayi Lahir Sehat Tanpa Cacat di Sepanjang Tulang Belakangnya

Aku menatap bingung pada bagian tulang belakang bayi yang baru lahir dari seorang wanita paruh baya. Di sana kulihat ada semacam kantong tipis yang lunak, sepertinya berisi cairan. Sungguh, aku benar-benar cemas dan khawatir, tentu saja juga takut. Aku takut jika sudah melakukan tindakan malpraktik yang berakibat kecacatan apalagi kematian. Secara, saat itu adalah kali pertama pengalamanku menolong persalinan di sebuah rumah sakit daerah wilayah Gunung Kidul Yogyakarta; saat masih menjalani praktik kerja lapangan.

“Dokter …!” teriakku disambut senior yang langsung berlari sigap.

“Spina bifida,” ujar salah satu residen yang langsung memberikan pertolongan pertama dengan membungkus kantong lunak berisi cairan itu dengan kasa steril yang dibasahi dengan semacam cairan steril.

Akhirnya, hari itu menjadi hari pertama bagiku mengenal istilah spina bifida. Aku yang masih anak bawang kala itu hanya mengerutkan dahi; mencoba menerka makna dari istilah baru yang akhirnya menjadi tonggak sejarah bagiku mencari berbagai sumber informasi tentang kelainan yang dialami oleh si jabang bayi.

Bagaimana, apakah kamu pernah mendengar istilah spina bifida?

Ya, spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi akibat malformasi sumsum tulang belakang; di mana tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan benar.  Kelainan ini diklasifikasikan sebagai  cacat tabung syarat atau neural tube defect (NTD). Menurut Center for Disease Control (CDC), tabung saraf adalah struktur dalam embrio yang sedang berkembang dan  yang akan membentuk otak bayi, sumsum tulang belakang, dan jaringan yang melingkupinya. Biasanya, tabung saraf ini terbentuk di awal kehamilan dan akan menutup pada hari ke-28 setelah pembuahan. 

Meskipun angka kejadian ini sangat jarang, namun memiliki risiko kecacatan yang fatal. Tak heran, bayi yang lahir dengan spina bifida selalu menyisakan duka bagi keluarga. Apalagi kelainan ini memiliki kemungkinan besar untuk berulang pada kehamilan berikutnya.

Baca Juga  Kamu Stres? Gapapa

Sampai saat ini penyebab pasti spina bifida belum diketahui. Namun perkiraannya muncul sebagai akibat dari kombinasi faktor risiko genetik, nutrisi dan lingkungan, seperti riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf dan kekurangan folat (vitamin B-9). 

Apakah Rahmania memiliki faktor risiko melahirkan anak dengan spina bifida? Jika iya, maka tidak perlu khawatir, ada upaya pencegahan yang bisa Rahmania lakukan agar kelak bisa memiliki kehamilan dengan bayi yang sehat tanpa spina bifida. Berikut ini 4 cara pencegahan agar Rahmania tidak melahirkan bayi dengan spina bifida. 

Yuk, kita cek!
  1. Konsumsi asam folat.
    Minumlah 400 mcg asam folat setiap hari; bahkan jika Rahmania sedang tidak berencana untuk hamil dalam waktu dekat sekalipun. Perlu Rahmania ingat, spina bifida ini terjadi pada bulan pertama kehamilan; bahkan saat di mana belum menyadari bahwa ada bakal janin yang sudah tubuh di rahimmu, jadi penting untuk mulai mengonsumsi asam folat sebelum kamu berencana untuk hamil. Namun, jika Rahmania pernah melahirkan anak dengan nural tube defect (NTD); kemungkinan dokter akan merekomendasikan agar mengonsumsi asam folat lebih dari 400 mcg setiap hari.
  2. Hindari obat-obatan tertentu.
    Obat-obatan untuk mengendalikan kejang, mengobati migrain dan gangguan bipolar dapat menyebabkan NTD. Jika sedang hamil, sebaiknya selalu menyampaikan kehamilan itu pada dokter atau tenaga kesehatan lainnya; agar mereka memberi obat, vitamin, atau herbal yang aman untuk kehamilanmu. Dan, pastikan kamu tidak mengkonsumsi opium ya, karena obat ini terbukti meningkatkan risiko bayi lahir dengan NTD.
  3. Jauhi sauna dan berendam dalam air panas.
    Untuk menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi, jangan pernah pergi ke sauna atau berendam dalam bak mandi yang berisi air panas jika sedang merencanakan kehamilan atau jika Rahmania merasa sedang hamil. Jika mengalami demam saat hamil, sebaiknya segera tanya dokter apakah obat yang aman untuk menurunkan suhu badanmu. Peningkatan suhu tubuh akibat sauna, berendam dalam air panas, dan demam juga terbukti meningkatkan risiko bayi lahir dengan spina bifida.
  4. Kelola kesehatan tubuh.
    Jika obesitas atau memiliki berat badan lebih dari normal, maka cobalah untuk menurunkan berat badan sebelum hamil, dan pertahankan agar berat badanmu tetap sehat selama kehamilan. Jika menderita diabetes, mintalah saran dari dokter tentang cara mengelola diabetes yang aman selama kehamilan.
Baca Juga  Jenis-Jenis Batuk pada Anak (2)

Siapapun pasti menginginkan kehamilan yang sehat dan bahagia, ‘kan? Demikian juga dengan aku, kamu, dan semua wanita di mayapada. Melahirkan bayi yang cacat pasti membuat hati sedih dan kecewa. Tidak hanya memikirkan masa depan anak kelas, tapi juga beban psikis yang harus ditanggungnya. 

Mari tetap jaga kesehatan dan perhatikan protokol kesehatan khususnya di masa pandemi Covid-19, agar buah kehamilan kita sehat dan selamat dari serangan spina bifida.

Bagikan
Post a Comment