f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
stres pembelajaran

Cara Menghilangkan Stres pada Siswa ketika Pembelajaran Jarak Jauh

Pekan lalu, sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka karena sudah ada surat edaran; bahwa sekolah yang berada di zona kuning boleh menerapkan pembelajaran tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan. Betapa bahagia, ketika kepala sekolah mengumumkan melalui grup WhatsApp bahwa kita akan belajar secara tatap muka di kelas dengan jam terbatas dan secara bergiliran.

Sebagai guru yang hanya bertemu secara virtual, kenal nama saja, kenal wajah melalui foto yang di update di status para siswa, bahkan ketika nama mereka tidak sesuai dengan nama sebenarnya, saya sering kali menegur karena susah mengenali dari ratusan siswa. Nah, dengan belajar tatap muka, mungkin itu tidak lagi saya lakukan; karena saya pasti akan bertemu mereka secara langsung dan mudah mengenali.

Pengumuman itu dibagikan ke seluruh grup kelas, dan siswa-siswa banyak yang mengomentari “Asyik, akhirnya saya bisa sekolah lagi”. Dan pembelajaran bahasa inggris dimulai; beberapa siswa mulai cerita bahwa selama belajar di rumah sangat membosankan dan jika terlalu lama dapat menyebabkan stres.

Setelah pembelajaran selesai, ternyata ada pengumuman lagi, bahwa kota Melawi dari zona kuning berubah menjadi zona orange. Secara otomatis, kegiatan pembelajaran tatap muka tidak dapat terlaksana lagi tapi kembali ke pembelajaran jarak jauh.

Baru saja kami bercerita dengan siswa, berada di dalam rumah dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan stress. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres ketika pembelajaran jarak jauh.

Mengelola Waktu dengan Baik

Sebagai pelajar, harus dapat mengelola waktu dengan baik dengan cara membuat jadwal harian. Dengan adanya jadwal maka seluruh kegiatan dapat teratur dan menghindari menunda-nunda mengerjakan kegiatan yang seharusnya bisa selesai dengan cepat.

Baca Juga  Panduan Memilih Investasi Reksadana yang Cocok Bagi Pemula

Misalnya, siswa sering mengeluh karena guru memberikan tugas yang banyak. Padahal guru memberikan tugas berdasarkan kemampuan siswa dan materi yang sudah diberikan. Karena merasa waktu mengumpulkan tugas masih lama maka siswa berpikir “ah, nanti aja mengerjakannya, toh masih lama”, dengan menunda-nunda waktu maka akan terjadi penumpukan tugas.

Jika tugas sudah banyak maka otak akan cepat lelah dan malas untuk berpikir, dan akhirnya akan merasa stress. Untuk menghindari rasa stres itu maka perlu adanya kemampuan mengelola waktu yang baik.

Istirahat yang Cukup

Keluhan para orang tua ketika pembelajaran jarak jauh adalah anaknya sering bermain handphone tanpa batas waktu; artinya mereka tidak dapat terlepas dari handphone bahkan ada yang sampai kecanduan misalnya untuk bermain game.

Dampak negatif dari penggunaan handphone secara berlebihan seperti membuat mata lelah, radiasi dan membuat badan tidak fit. Terlalu sering melihat layar handphone selama berjam-jam membuat semuanya menjadi tidak teratur, lupa pekerjaan rumahnya, lupa makan, lupa tidur dan lupa segalanya.

Sedangkan sebagai pelajar memerlukan waktu istirahat yang cukup agar dapat berpikir, belajar dan mengerjakan tugas dengan baik. Maka, jika sudah merasa lelah, beristirahatlah, tidur yang cukup sekitar 8 jam per hari.

Cari Teman Diskusi

Diskusi dapat membuat pikiran kita menjadi terbuka. Jika ada materi yang belum siswa mengerti, maka kita dapat menanyakan langsung kepada guru atau berdiskusi dengan teman. Karena jika kita tidak mau berdiskusi maka akhirnya kita akan merasa pusing dan tidak mau lagi belajar.

Banyak kasus yang terjadi, siswa tidak mau belajar karena tidak mengerti kemudian tidak mau bertanya. Sehingga merasa bahwa dirinya tidak pintar dan akhirnya stres sendiri.

Baca Juga  Speech Delay pada Batita, Rajinlah Berkonsultasi!

Membuat dirinya tertekan akibat sikapnya sendiri, padahal sebenarnya jika berdiskusi materi apapun akan lebih mudah untuk dicerna dan dipahami. Selain guru dan teman, kita dapat berdiskusi dengan orang tua sendiri, apalagi yang mempunyai latar belakang pernah kuliah di fakultas pendidikan.

Rajin Berolahraga

Dalam menghadapi pandemi covid-19 ini, olahraga dapat meningkatkan imun tubuh. Dengan cara berjemur di pagi hari selama beberapa menit secara rutin dapat terhindar dari virus itu, badan akan terasa segar dan sehat.

Rajin berolahraga dapat menghilangkan stres dan terjadi peningkatan hormon serotonin dan endorphin, yang biasa disebut dengan hormon bahagia. Dengan adanya peningkatan hormone tersebut, tubuh akan merasa relax, tenang dan bahagia.

Olahraga juga dapat meningkatkan percaya diri seseorang, maka kita akan lebih yakin dapat menyelesaikan masalah yang ada dan berusaha mencari jalan keluar terhadap tekanan.

Rajin Menulis

Menulis dapat melepaskan beban hidup. Menulis dapat membuat orang menjadi lega baik bagi yang menulis maupun pembacanya. Dengan menulis semua yang ada dalam pikiran dapat dituangkan dalam karya yang nyata.

Menulis dapat menyehatkan dan menghilangkan stres. Jadi ketika merasa sesak di dada dan pikiran sedang berkecamuk ada baiknya ambil pena dan buku dan mulainya menulis. Apa saja, tidak harus ditentukan temanya apa, judulnya apa, tapi apa yang dipikirkan dan dirasakan dituangkan ke dalam kata-kata dan tulis sesuka hati.

Situasi pandemi ini telah menyebabkan banyak orang stres, yang terbiasa jalan-jalan, bekerja, belajar di rumah rumah dan mau tidak mau harus dari rumah. Semuanya perlu penyesuaian, tapi agar kita tetap waras dan mempunyai perasaan yang baik maka beberapa cara di atas dapat kita coba praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagikan
Post a Comment