Ujian Hidup Terkadang Butuh Inspirasi

Tentu saja, hari-hari ini kita kembali mendapatkan ketidakpastian tentang wabah pandemi COVID-19. Varian Omicron menyerang kita semua dan lagi banyak yang terpapar karenanya. Suka atau tidak itu adalah realita dan yakin bisa kita hadapi. Dua tahun, semua telah menghadapinya dan hari ini kita yang masih mendapat kesempatan hidup. Walaupun sebagian ada yang pernah terpapar pula dan kemudian sembuh. Hal ini menunjukkan bahwa kita telah mendapat pelajaran berharga dari Allah tentang bagaimana cara bersyukur dan bersabar menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di dunia ini.

Semuanya memang tidak mudah tetapi ternyata kita bisa. Benar, penderitaan, ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, ketidakpastian hidup, kekurangan, kehilangan dan kekecewaan telah menghinggapi kita selama ini. Biarpun dengan kelemahan yang kita miliki, hari ini kita masih bisa melihat matahari bersinar. Kita masih bisa berkumpul dengan keluarga. Hari ini masih bisa menjalankan aktivitas, hari ini kita masih bisa berkarya.  Dan masih pula kita bisa bertegur sapa dengan sahabat-sahabat kita. Artinya, kita masih bisa menikmati indahnya dunia walaupun ada pembatasan.

Ujian itu memang milik siapa saja dan selama dua tahun ini ujian itu menjadi milik bersama. Kini seolah tak ada orang tak bisa lepas dari ujian yang menimpa. Jika dulu mungkin seringkali kita memandang hanyalah diri kita yang selalu tertimpa musibah sehingga kita menjadi lupa bersyukur kepada Allah. Tapi hari ini kita tersadarkan bahwa ujian itu berhak untuk siapa saja. Kita melihat dan mendengar penderitaan tidak kita alami saja tetapi setiap orang telah mengalaminya. Ada yang menyikapinya secara positif dan ada yang menyikapinya secara negatif. Bahkan berlebihan dan justru memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidup. Sungguh menyedihkan.

Ada Kalanya Lelah Menghadapu Ketidakpastian

Sosok Nabi Ayyub adalah sebuah inspirasi bagi kita bahwa ujian yang kita terima bisa jadi mungkin tak seberat apa yang ia alami. Ujian itu bisa ia lalui hanya dengan kesabaran yang tiada batas hingga Allah berikan kehidupan yang indah pada babak berikutnya. Berikutnya tak sengaja dari grup kepenulisan termunculkan sosok Dewa Eka Prayoga dan kemudian kucari di kanal youtube. Benar saja, tayangan itu menunjukkan sebuah inspirasi tentang kehidupan pada seorang pria yang terlilit utang 7,7 miliar. Bahkan mengalami penyakit langka selama dua bulan terbaring kaku tak berdaya di rumah sakit dan divonis hanya 20% peluang hidupnya. Ternyata dia bisa bangkit dengan keimanan yang kokoh dan pendamping hidup setia yang selalu mendoakannya dan setia dalam keadaan apapun.    

Selama empat tahun utangnya bisa lunas dan berhasil sembuh dari penyakitnya. Semuanya berawal dari kekokohan iman yang ia miliki. Nikmat mana lagi yang akan kalian dustakan? Semuanya memang tidak mudah untuk melewatinya. Tetapi inspirasi kehidupan itu telah menunjukkan kepada kita semua bahwa setiap masalah tentu akan ada jalan keluarnya. Intinya kita harus yakin dengan janji Allah yang akan mengabulkan doa kita dengan catatan kita selalu husnudzon kepada Allah dan sabar menghadapi semuanya tanpa mengeluh apalagi menyalahkan Allah. Berat memang tetapi hanya orang-orang yang bersabar yang akan bisa melewati hal itu karena mereka mendapat kabar gembira dari Allah (QS.al-Baqarah : 155-156).

Memang adakalanya kita lelah hati menghadapi kehidupan yang penuh ketidakpastian. Bahkan membuat diri kita bahkan terjerembab di titik ketidakberdayaan. Dan itu pasti pernah dialami oleh siapapun. Karenanya selain pegangan kita kepada Allah yang harus kokoh juga. Yang tak kalah pentingnya adalah kita pun perlu mendapat kisah-kisah inspirasi kehidupan agar kita bisa bermuhasabah dengan apa yang kita tengah alami. Sehingga akan merasa bersyukur jika ujian yang diberikan Allah. Bukan untuk disesali melainkan untuk dipahami segala sesuatunya akan mengangkat derajat kita asalkan kita ridho menerimanya dan bersabar menjalaninya.

***

Tentu saja bagi sebagian orang yang telah gelap mata semua terjadi akibat lemahnya iman dan tak ada teman yang bisa menjadi tempat untuk menyampaikan keluhannya. Memang kisah inspirasi kehidupan bukanlah perangkat yang bisa menyelesaikan masalah. Akan tetapi hal itu sebagai bagian yang bisa meringankan siapapun yang sedang mengalami masalah. Setidaknya dengan menerima kisah yang ada. Ia bisa kuat menerima ujian yang ada. Apalagi mungkin cerita dari kisah inspirasi yang ada malah keadaannya lebih sulit. Namun hal ini perlu karena tak ada salahnya berbagi untuk meringankan beban orang.

Semua akan kembali kepada orang yang sedang mengalami ujian. Jika ujian adalah bagian dari usaha Allah meningkatkan derajat keimanannya bisa jadi yang bersangkutan akan mampu menghadapinya secara baik. Tetapi jika ujian dari Allah dianggap sesuatu yang menyiksa dirinya maka tentu saja ia akan menderita dalam ujian yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, hanya Allahlah yang menjadi tempat kita meminta jalan keluar dari segala masalah yang menimpa kita. Dan kisah inspirasi kehidupan yang ada semoga bisa diambil hikmahnya agar kita tidak salah melangkah di dalam menghadapi ujian yang terjadi.

Kisah inspirasi kehidupan hanyalah bagian kecil dari realita kehidupan yang mungkin bisa menyadarkan kita tentang rasa syukur dan kesabaran mengenai ujian Allah. Ingat, ujian itu untuk mengangkat derajat kita. Pertanyaannya, menerima secara ikhlas atau sebaliknya? Semua jawaban ada di hati anda masing-masing.***