f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
luka batin

Trauma Healing untuk Menyembuhkan Luka Batin

Setiap manusia adalah penyembuh bagi dirinya sendiri. Setiap orang pernah merasakan luka batin, baik itu disebabkan karena orang terdekat maupun orang di luar keluarga kita sendiri. Luka batin yang disimpan terlalu lama akan menyebabkan depresi yang dapat mengganggu kesehatan baik itu fisik maupun mental itu sendiri. Berbagai macam hal menjadi penyebab luka batindan setiap orang pernah mengalami hal tersebut. Luka itu terjadi bisa karena kata-kata kasar, sikap kasar, kehilangan seseorang yang kita sayangi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Luka batin itu juga bisa terjadi karena terlalu pesimis dalam menghadapi hidup, kegagalan, atau anak-anak remaja sekarang banyak karena di ghosting pacarnya, dan lain-lain. Mengobati luka batin itu suatu keharusan, supaya tidak terjadi sesuatu yang berakibat fatal baik itu untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Setiap orang bisa menjadi penyembuh bagi dirinya sendiri. Akibat dari luka batin ini akan menimbulkan kelelahan yang sangat luar biasa.

Banyak sekali orang-orang saat ini pergi berlibur dengan tujuan penyembuhan atau istilah ngetrendnya healing. Selain berlibur ada juga yang pergi makan ke café, berolahraga, me time (meluangkan waktu untuk sendiri), nonton, dan lain-lain dengan tujuan untuk menyembuhkan diri dari penatnya hati yang terluka supaya bahagia.

Lain dari tujuan supaya bahagia, ternyata pulang-pulang tetap saja pikiran masih ruwet dan luka itu tetap masih saja terasa. Belum lagi uang di kantong yang terkuras habis karena untuk bepergian ke sana ke mari dan beli ini itu. Kenapa ya, kok bisa ? Mungkin ada sesuatu yang belum tepat yang kita lakukan dalam proses penyembuhan atau healing tersebut. Untuk melakukan healing ini sebenarnya kita perlu melakukan beberapa hal.

Baca Juga  Melawan FOPO Lewat Self-Awareness
Dekatkan diri pada Allah Swt

Dekatkan diri pada Allah Swt  di sini yang pertama adalah lakukan shalat bila merasakan luka hati. Shalat merupakan obat dari segala penyakit. Shalat merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan sang pencipta. Ketika kita shalat, menghadap Allah SWT dengan khusyuk maka kita akan merasakan energi yang luar biasa, hati tenang dan perasaan pun nyaman. Di saat shalat kita bisa curhat sama Allah, apapun yang kita rasakan. Melalui shalat ketidakstabilan emosi, beban masalah yang ada, kelelahan fisik dan mental, dan lainnya dapat hilang begitu saja. Inilah mengapa shalat merupakan obat untuk berbagai penyakit yang dapat menolong manusia.

Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 153 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Selain sholat, mengaji, berdzikir juga dapat kita lakukan untuk mendapatkan hati yang tenang dan damai.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rad ayat 28 yang artinya : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Dengan mendekatkan diri kepada Allah, insyaallah semua masalah akan hilang, pikiran tenang dan allah akan berikan jalan terbaik untuk masalah yang kita hadapi. Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.

Berbaik Sangka pada Allah (Husnudzan)

Setelah mendekatkan diri pada Allah, insyaallah energi postif masuk dan pikiran kita terbuka untuk selalu berpikir positif. Berpikir positif di sini kita harus berbaik sangka pada Allah Swt. apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Kita harus berprasangka baik pada Allah baik itu yang membuat kita bahagia terlebih pada hal yang membuat kita sakit. Apapun yang terjadi terimalah dengan lapang dada karena semua terjadi atas ijinnya. Kita sebagai hamba, hanya melaksanakan dan melalui semuanya yang memang sudah seharusnya terjadi.

Baca Juga  Post-Traumatic Growth: Ketika Trauma Menjelma Bahagia

Dari Abu Hurairah ra, berkata. “Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah berkata: “Aku sesuai prangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku (HR Muslim).

Ibnu Atha’illah dalam kitab Hikam mengungkapkan bahwa siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka lihatlah seberapa tinggi kedudukan Allah dalam hatinya. Demikian pula, siapa yang ingin mengetahui seberapa dekat Allah dengan dirinya, maka lihatlah seberapa dekat Allah dengan hatinya.

Dalam hadist di atas tersirat sebuah ajakan dari Rasulullah Saw. agar kita berusaha selalu dekat dengan Allah SWT, berbaik sangka (husnudzan) dan tidak berburuk sangka (su’udzhan) kepada-Nya. Karena Allah Swt. “berbuat” sesuai dengan prasangka hambanya.

Selalu di ingat,  berpikiran positif juga perlu dilatih secara terus menerus dan mulailah dari diri kita sendiri. Sesuatu terjadi berawal dari pikiran-pikiran kita sendiri. Maka dari itu marilah kita selalu berpikiran positif. Dengan berpikir positif hati lebih tenang dan tidak ruwet.

Berdamailah dengan Masa Lalu

Berdamailah dengan masa lalu demi meraih masa depan. Memang untuk melakukan itu sangatlah sulit. Tidak seperti membalikkan telapak tangan, bisa dengan mudahnya dibalikkan. Belajar pelan-pelan untuk dapat berdamai dengan masa lalu yang membuat kita mengalami luka batin itu. Bila kita tidak bisa berdamai dengan masa lalu, maka kita akan selalu dibayang-bayangi dan hidup tidak akan tenang. Maka marilah kita menatap masa depan dan “Menghapus Jejakmu” (masa lalu).

Memaafkan

Allah Swt. aja pemaaf, masa kita manusia biasa tidak bisa memaafkan. Wajar bila kita belum bisa sepenuhnya untuk memaafkan, perlahan seiring berjalannya waktu kita bisa memaafkan semuanya. Tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Kita sebagai hamba tetap harus bisa melakukannya, karena jangan sampai kita menyimpan dendam pada orang yang pernah membuat kita sakit hati. Jangan sampai dendam itu dibawa sampai kita mati, karena itu juga akan memberatkan penghisaban kita nanti di akhirat. Naudzubillah.

Baca Juga  Cara Bertemu dengan Diri Kita Sendiri
Melupakan

Dari kita kecil, kita tidak pernah mendapatkan pelajaran untuk melupakan. Dari SD sampai Perguruan Tinggi, kita dilatih untuk selalu menghafal dan mengingat. Dan itu berefek juga pada kehidupan sehari-hari. Kita selalu mengingat hal-hal yang terjadi dalam hidup baik itu yang membuat kita bahagia terlebih pada hal yang membuat kita sakit hati. Mulai sekarang marilah bersama kita belajar untuk melupakan segala sesuatu yang membuat hati kita sakit, sedih dan tidak nyaman. Ingatlah selalu kebaikan-kebaikan dan kebahagian-kebahagian yang orang lain berikan untuk kita.

Wallohualam bi shawab…semoga kita selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt., maka hatipun akan tenang

Bagikan
Post a Comment