f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
pekerja loyal

Tak Ada Salahnya Menjadi Pekerja yang Loyal Kepada Satu Korporasi

“Sudah kerja berapa lama di sini?” kalimat basa-basi itu biasa terlontar dalam upaya mencairkan suasana pada kesempatan mengawali meeting dengan klien baru.

Biasanya yang bertanya memang bukan sekadar kepo, melainkan sedang kesulitan menemukan topik pembicaraan yang relate dengan materi pembicaraan terkait bisnis yang akan dimulai sekaligus untuk mengukur tingkat kehandalan lawan bicara.

Apakah dia pekerja senior di perusahaan atau justru karyawan yang masih magang? Tentu topik pembicaraan basa-basi bisnis berikutnya bisa disesuaikan, tergantung jawaban lawan bicara terhadap pertanyaan pertama tadi.

Sudah Berapa Lama?

Saya sering mendapat pertanyaan serupa dan juga mengajukan pertanyaan serupa bila bertemu rekan seprofesi atau menerima kunjungan kerja dari klien. Jawaban saya atas pertanyaan itu selalu standar, “belum lama kok, baru sepuluh tahun kerja di sini.”

Jawaban itu tak jarang membuat sang penanya  menjadi tak enak hati. Apalagi bila sang penanya adalah tipe kutu loncat yang hanya betah bekerja di satu perusahaan paling lama selama dua tahun.

Terkadang mereka kemudian menatap saya seakan saya mahluk asing, mungkin heran mengapa ada orang yang betah bekerja di satu perusahaan dalam rentang waktu yang sedemikian panjang? Sepuluh tahun bertahan di satu perusahaan saja?  Mereka belum tahu saja kalau sebenarnya saya sudah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun. Angkanya memang sengaja saya bulatkan ke bawah untuk menyamarkan usia.

Bila yang bertanya lebih senior dari saya, jawaban saya biasanya berujung ceramah, bahwa seorang professional yang hanya setia pada satu korporasi saja adalah pekerja yang belum teruji dan otomatis diragukan tingkat profesi pronalismenya. Idealnya, seorang pekerja harus sering berpindah kerja sebagai ajang uji nyali untuk menaklukkan berbagai tantangan. Memangnya bekerja itu bisa disamakan dengan  latihan mendaki? Ada-ada saja ya?

Baca Juga  Teologi di Balik Tangisan Manusia (1)

“Sebelum bekerja di sini, pernah kerja di mana saja?” pertanyaan jenis ini juga setali tiga uang dengan pertanyaan sebelumnya yang berfungsi untuk mengukur pengalaman kerja lawan bicara.

Bila jawabannya lebih dari tiga, padahal lawan bicara nampak masih berusia muda, bisa dipastikan bahwa yang diajak bicara adalah si kutu loncat.

Berpindah-pindah tempat kerja memang lazim dilakukan untuk menambah pengalaman; mencari penghasilan yang lebih besar atau melepaskan diri dari tempat kerja yang kurang kondusif.

Manfaat Pekerja yang Loyal

Pekerja dengan skill tinggi yang sering berpindah kerja juga memiliki bargaining position tinggi sehingga seringkali berhasil menegosiasikan gaji yang lebih tinggi dari pekerja lain pada level yang sama.

Namun masa pandemi sedikit banyak telah mengubah mindset itu. Banyak kaum kutu loncat yang kecele, usai pindah kerja malah terkena pemutusan kerja imbas menurunnya performa perusahaan karena kondisi perekonomian.

Menjadi pekerja yang loyal kepada perusahaan ternyata juga bisa memberikan banyak manfaat. Banyak perusahaan yang mengisi posisi manajerialnya dari orang dalam, yang artinya si loyal ini mendapat lebih banyak kesempatan untuk naik jabatan.

Perusahaan juga seringkali memberikan penghargaan terkait lamanya masa kerja yang biasanya diberikan sebagai bagian seremonial perayaan hari khusus, seperti ulang tahun kantor. Dapat pin emas seberat dua puluh lima gram pun lumayan, bukan?

Sudah bekerja bertahun-tahun membuat kantor serasa rumah kedua yang aman, nyaman dan homey yang mendatangkan perasaan bahagia? Apalagi sih yang dicari dalam hidup selain kebahagiaan?

Pada masa pandemi banyak perusahaan melakukan perampingan organisasi demi terciptanya efisiensi.  Yang terimbas lebih dahulu tentu pekerja dengan masa kerja lebih pendek. Pekerja loyal dengan rentang masa kerja panjang biasanya lebih aman dari risiko perampingan ini.

Baca Juga  Asyiknya ikut Webinar

Jadi bila Rahmania, termasuk pekerja bertipe setia yang belum pernah pindah kerja, tak perlu merasa malu karena kurang laku atau tidak mengikuti trend kutu loncat pekerja milenial; tapi bersyukurlah saja masih bisa membayar tagihan dan memiliki kartu karyawan. Hari gini menjadi pekerjaan itu susah!

Bagikan
Post tags:
Post a Comment