f

Get in on this viral marvel and start spreading that buzz! Buzzy was made for all up and coming modern publishers & magazines!

Fb. In. Tw. Be.
energi terbarukan

Renungan Kemerdekaan: Pulih Hutanku, Bangkit Energi Terbarukan

Manusia pandai mengotak-atik sepeda motor dan bisa mengembalikan pada posisi semula, sayangnya kemahiran ini tidak bisa terhadap bumi yang didiaminya. Planet kita telah menyiapkan sistem luar biasa dimana energi, air, karbon, dan bahan-bahan lainnya untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Nyatanya, bumi yang telah berusia milyaran tahun telah mengalami perusakan-perusakan besar akibat ulah tangan kotor manusia.  

Beberapa peristiwa yang berujung pada “penganiyakan” bumi seperti kebakaran hutan yang sangat luas. Di negara-negara yang mengalami tradisi banyak musim sebagian besar wilayahnya tertutup es; kepunahan massal yang meluluhlantakkan hampir semua makhluk hidup di atasnya. Meskipun begitu, bumi sangat perkasa bahkan sanggup merecovery dirinya sendiri dari massa ke massa. 

Problemnya, siklus normalisasi bumi terkesan melambat seiring tangan kotor manusia yang menghalangi proses perbaikan diri bumi. Manusia telah merusak siklus bumi yang menopang manusia dengan berbagai cara. Pencemaran udara dan air terjadi dimana-mana, sampah-sampah plastik menutupi hampir seluruh ruang-ruang bersih; serta sampah organik yang mengungkung tanah, laut, dan sungai yang menghancurkan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan.    

Menekan keinginan manusia yang mengarah pada peyembuhan luka bumi akan membantu menyelesaikan musibah di banyak hal secara alami. Kesadaran manusia terhadap masalah-masalah yang melukai bumi sebenarnya telah dimulai diawal tahun tujuh puluhan meski up and down. Alih-alih, membiarkan tumpukan sampah plastik bertahun-tahun, menghentikan penggunaan polutan plastik lebih baik ketimbang mengumpulkannya kelak.    

Laju kepunahan spesies sepanjang seratus lima puluh tahun belakangan ini sangat memprihatinkan. Spesies mengalami evolusi dan punah secara alami sejak ratusan juta tahun lalu, tetapi laju kepunahan belakangan ini jauh lebih tinggi dari laju kepunahan rata-rata pada skala evolusi planet bumi. Bila kita tidak berhati-hati dalam melindungi hewan, tumbuhan, dan spesies lainnya, maka tingkat laju kepunahan berlanjut dan terus meningkat.

Baca Juga  Hari Ibu 22 Desember: Momentum untuk Memuliakan Kaum Perempuan
***

Fenomena perubahan iklim yang diakibatkan oleh kerusakan alam secara besar-besaran memiliki dampak besar bukan hanya pada eksistensi kehidupan manusia dalam lingkup lokal, nasional bahkan seluruh penghuni bumi. Perilaku manusia yang kian tidak terkontrol akan membawa kerusakan permanen ekosistem alam, efek rumah kaca yang berlebihan; serta sampah non organik yang tidak mudah terurai merupakan ancaman bagi bumi dan seisinya. Dan, instrumen hukum yang sudah diratifikasi belum direspon secara baik melalui kebijakan konkrit.

Setiap bongkahan batubara, knalpot kendaraan, jelaga kapal, cerobong pabrik, seluruhnya identik dengan pelepasan karbondioksida ke udara. Zat-zat tersebut memanaskan permukaan bumi yang dapat memicu banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan dimana-mana. Gumpalan karbondioksida larut ke lautan yang menyebabkan air laut asam dan mengancam rantai makanan laut. Berdasarkan rilis tahun 2016, Cina dan Amerika Serikat (AS) adalah dua negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia. 

Dampak perubahan iklim akan terus berlangsung, tanpa adanya kesadaran manusia untuk menghentikannya, meskipun penghentiannya membutuhkan waktu berabad-abad untuk kembali seperti sebelum revolusi industri. Pembakaran karbon harus segera dihentikan untuk menghindari keadaan lingkungan yang lebih buruk. Perlu kerja keras untuk merubah pola pikir masyarakat dalam membangun sistem energi tanpa membakar karbon.

***         

Seperti diketahui bersama, masih ada harapan menyiapkan energi tanpa melepaskan karbondioksida dan polusi lainnya ke udara. Dapat kita saksikan akhir-akhir ini, fenomena penggunaan tenaga surya, angin, panas bumi telah banyak digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif, lagi termurah sepanjang sejarah. Proses elektrifikasi bersumber dari pasokan listrik yang bersih jika dapat dilakukan secara terus-menerus dan meluas yang justru dapat menghentikan polusi karbon secara bertahap.

Sumber-sumber energi ramah lingkungan tersebut kedepan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penggerak mobil, kereta, pemanas makanan, alat masak, dan industri. Dibutuhkan sistem teknologi transmisi serta penyimpanan listrik yang dapat mengadopsi sumber-sumber energi terbarukan hingga menghadirkan listrik bersih bagi masyarakat. Euforia penanaman manggrove, rumput laut, reboisasi di setiap jengkal lahan gersang yang terabrasi perlu didorong terus-menerus untuk menekan sisa-sisa peredaran karbon yang dihasilkan oleh produsen yang masih bergantung pada energi tidak terbarukan.    

Baca Juga  Stop Perundungan, Sudahi Kekerasan, dan Berhentilah Membebankan Tanggung Jawab ke Pihak Sekolah Saja

Daun-daun pohon yang tumbuh di hutan, sawah, dan pesisir pantai itulah yang akan menghisap karbon ke tanah sehingga udara semakin berkurang dan terbebas dari zat karbon pembunuh. Tentu ini hanya ngibul belaka jika tanpa dukungan himbauan para ilmuwan yang sangat paham pemecahannya. Meski butuh waktu lama namun setidaknya bumi mulai recovery terhadap luka, untuk itu dibutuhkan partisipasi aktif seluruh pihak untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih buruk.

Bagikan
Post a Comment